Penicillin adalah kelompok obat antibiotik untuk mengatasi infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh, mulai dari saluran pernapasan hingga saluran kemih. Penicillin dapat ditemukan dalam beragam bentuk sediaan, seperti tablet, kapsul, sirop, dan suntik. 

Penicillin merupakan salah satu jenis antibiotik beta laktam. Obat ini bekerja mengikat dan menghambat kerja enzim yang dibutuhkan untuk membangun dinding sel bakteri. Tanpa enzim tersebut, pembentukan dinding sel akan terganggu dan bakteri akan mati. Bersamaan dengan itu, gejala infeksi juga berangsur reda.

Penicillin - Alodokter

Penicillin tergolong sebagai antibiotik berspektrum luas, yaitu antibiotik yang bisa membunuh berbagai jenis bakteri. Itulah sebabnya, obat-obat yang tergolong penicillin digunakan dalam pengobatan berbagai jenis infeksi.

Penicillin juga terkadang dikombinasikan dengan obat lain yang tergolong antibiotik. Obat kombinasi ini biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri yang kebal terhadap beberapa jenis antibiotik.

Berikut adalah beberapa kondisi yang bisa diobati dengan penicillin:

Penting untuk diingat bahwa penicillin tidak dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti flu dan pilek. Perlu diketahui pula bahwa konsumsi penicillin untuk kondisi yang sebenarnya tidak membutuhkan antibiotik dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Hal ini membuat penicillin jadi tidak efektif ketika benar-benar dibutuhkan.

Jenis dan Merek Dagang Penicillin

Berikut adalah 4 jenis obat yang termasuk dalam kelompok antibiotik penicillin beserta bentuk obat dan merek dagangnya:

Amoxicillin

Bentuk obat: Kaplet, kapsul, tablet dispersible, sirop kering, dan suntik
Merek dagang: Amobiotic, Amoxicillin Trihydrate, Amoxicillin Sodium, Amoxsan, Bufamoxy, Bintamox, Corsamox, Dexyclav Forte, Etamox, Holimox, Hufanoxil, Lapimox, Novamox, Omemox, Ramoxil, Supramox, Topcillin, Vibramox, Yusimox, Zemoxil

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat amoxicillin.

Ampicillin

Bentuk obat: Kaplet, kapsul, sirop kering, suntik
Merek dagang: Ampicillin trihydrate, Ampicillin Sodium, Ampisterra, Aktoralin, Bactesyn, Binotal, Broadpen, Etabiotic, Novapen, Phapin, Picyn, Sanpicillin, Vicillin, Yubipen

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat ampicillin.

Penicillin VK 

Bentuk obat: Tablet
Merek dagang: Phenoxymethyl Penicillin Potassium, Phenoxymethyl Penicillin

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat penicillin VK.

Penicillin G Procaine

Bentuk obat: Suntik
Merek dagang: Procaine Benzyl Penicillin, Procaine Penicillin G Meiji

Untuk mengetahui dosis dan informasi lebih lanjut mengenai obat ini, silakan buka laman obat penicillin G procaine.

Peringatan sebelum Menggunakan Penicillin

Penicillin merupakan obat resep yang penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Sebelum menggunakan obat ini untuk diri sendiri atau memberikannya kepada anak, penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut:

  • Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang dimiliki. Penicillin tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini atau obat lain yang tergolong beta-laktam, seperti sefalosporin dan carbapenem.
  • Beri tahu dokter jika sedang mengalami sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening yang tidak membaik setelah 1–2 minggu, bahkan meski sudah diobati. Informasikan pula kepada dokter jika ada kemungkinan tertular demam kelenjar (mononukleosis) dari orang sekitar.
  • Pastikan untuk memberi tahu dokter jika sedang atau pernah mengalami penyakit liver, penyakit ginjal, gangguan perdarahan, gagal jantung, fibrosis kistik, radang usus, atau diare akibat penggunaan antibiotik.
  • Informasikan kepada dokter jika sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
  • Beri tahu dokter jika sedang menunda kehamilan dengan pil KB. Beberapa jenis obat golongan penicillin dapat menurunkan efektivitas pil KB dalam mencegah kehamilan.
  • Beri tahu dokter jika Anda atau anak Anda baru saja atau berencana menjalani vaksinasi dalam waktu dekat. Penicillin bisa menurunkan efektivitas vaksin tertentu.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai pemakaian penicillin jika sedang menggunakan obat tertentu, termasuk obat mata lain, suplemen, atau produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi antarobat yang tidak diinginkan.
  • Beri tahu dokter bahwa Anda atau anak Anda sedang menggunakan penicillin jika direncanakan untuk menjalani operasi apa pun, termasuk operasi gigi.
  • Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang berat setelah menggunakan Penicillin.

Efek Samping dan Bahaya Penicillin

Efek samping yang bisa timbul setelah menggunakan obat yang tergolong penicillin adalah:

  • Mual atau muntah
  • Ruam kulit
  • Heartburn
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Nyeri perut
  • Diare
  • Gangguan indera pengecap
  • Lidah menjadi kehitaman dan berbulu

Penggunaan penicillin sediaan suntik juga bisa menimbulkan efek samping berupa nyeri dan kemerahan di area penyuntikan.

Beri tahu dokter jika efek samping di atas tidak mereda atau makin parah. Carilah pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menggunakan penicillin, atau muncul keluhan yang lebih serius, seperti:

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Mudah memar atau perdarahan yang sulit berhenti
  • Perubahan mental atau perilaku, seperti depresi, linglung, muncul halusinasi
  • Gangguan fungsi ginjal, urine yang keluar saat buang air kecil makin sedikit atau tidak keluar sama sekali, urine keruh atau bercampur darah
  • Infeksi jamur di mulut, yang gejalanya berupa bercak putih di mulut; atau infeksi jamur di vagina, yang gejalanya berupa keputihan
  • Gejala infeksi Clostridium difficile, antara lain diare cair yang tidak kunjung berhenti, diare berdarah atau berlendir, disertai kram perut yang berat
  • Muncul gejala infeksi baru, seperti demam, menggigil, sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh, pembengkakan kelenjar getah bening