Selama hamil, mungkin Anda pernah mendengar mitos terkait hal-hal atau pantangan yang tidak boleh dilakukan saat hamil muda. Mitos tersebut sangat beragam, mulai dari larangan mengonsumsi makanan tertentu hingga berhubungan seksual. Namun, apakah mitos tersebut memang benar adanya?
Munculnya berbagai mitos ibu hamil muda mungkin berkaitan dengan terbatasnya sarana dan peralatan medis, serta kurangnya pengetahuan tentang kehamilan di masa lalu.
Namun, di zaman modern yang serba cangih seperti sekarang ini, sarana dan pengetahuan tentang ilmu kedokteran sudah semakin maju dan mudah dijangkau. Peralatan medis yang canggih juga sudah sangat umum digunakan untuk memantau kondisi ibu dan janin, menentukan jenis kelamin janin dengan akurat, hingga mendeteksi kemungkinan adanya kelainan genetik pada janin.
Meski demikian, mitos seputar kehamilan yang sudah diwariskan secara turun-temurun masih saja banyak dipercaya oleh masyarakat dan tersebar dengan begitu luasnya.
Ketahui Berbagai Mitos Ibu Hamil Muda
Berikut ini adalah beberapa mitos tentang ibu hamil muda yang sering kita dengar, beserta faktanya:
Mitos 1: Mengonsumsi durian berbahaya bagi bayi
Beredar mitos bahwa mengonsumsi durian dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan. Namun faktanya, durian tergolong aman bagi ibu hamil selama tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Durian memiliki kandungan antioksidan, protein, folat, vitamin C, serat, serta karbohidrat kompleks yang baik bagi kesehatan ibu dan janin. Akan tetapi, buah ini juga mengandung gula dan kalori yang tinggi. Karena itu konsumsinya sebaiknya dibatasi oleh ibu hamil yang memiliki diabetes atau obesitas.
Untuk mendapatkan nutrisi yang lengkap, ibu hamil disarankan untuk tidak memperbanyak asupan salah satu jenis makanan saja. Saat hamil, Ibu perlu menyantap beragam makanan bergizi untuk ibu hamil serta lengkapi dengan vitamin prenanal.
Mitos 2: Mengonsumsi nanas dapat menyebabkan keguguran
Selain durian, buah nanas juga sering disebut-sebut dalam salah satu mitos ibu hamil karena efeknya yang diyakini dapat menyebabkan keguguran dini. Faktanya, hal ini masih perlu dibuktikan melalui penelitian lebih lanjut.
Nanas memang mengandung enzim bromelain yang dapat memecah protein dan memicu perdarahan. Meski mengandung bromelain, namun bukan berarti ibu hamil perlu pantang mengonsumsinya selama 9 bulan menjalani kehamilan.
Selagi dikonsumsi dalam porsi kecil dan diimbangi dengan pola makan sehat, buah nanas tidak berisiko menyebabkan keguguran.
Mitos 3: Minum air kelapa berdampak buruk bagi bayi
Mitos yang beredar terkait konsumsi air kelapa cukup bervariasi. Ada mitos yang menyatakan bahwa minum air kelapa saat hamil dapat membuat bayi terlahir dengan kulit yang bersih. Sementara, mitos di daerah lain menyebutkan bahwa minum air kelapa saat hamil justru berbahaya. Nah, mitos manakah yang benar?
Faktanya, air kelapa memiliki manfaat yang sangat banyak. Berkat kandungan elektrolit, karbohidrat, gula, protein, dan antioksidan yang di dalamnya, air kelapa justru baik untuk mencegah dehidrasi, menambah energi, dan melengkapi kebutuhan nutrisi ibu hamil.
Dibandingkan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau minuman berenergi, air kelapa memang jauh lebih sehat. Meski begitu, bukan berarti air kelapa bisa membuat kulit janin mulus dan bersih. Mitos ini masih belum terbukti secara medis.
Mitos 4: melakukan hubungan seksual saat hamil akan menyakiti janin
Sejumlah ibu hamil mungkin merasa ragu untuk berhubungan seksual karena takut menyakiti atau membahayakan janin. Faktanya, hubungan seksual saat hamil boleh dilakukan selama kehamilan sehat.
Janin di dalam kandungan dilindungi oleh kantong dan cairan ketuban, serta otot rahim. Oleh karena itu, ibu hamil boleh saja berhubungan seksual, asalkan tidak dilakukan dengan kasar. Agar lebih aman, gunakan kondom untuk melindungi ibu dan janin dari penyakit menular seksual.
Untuk kondisi kehamilan tertentu, ibu hamil memang tidak dianjurkan untuk melakukan hubungan seksual sementara waktu. Jadi, konsultasikan dulu dengan dokter mengenai keamanan berhubungan seksual sewaktu hamil.
Mitos 5: Ibu hamil tidak boleh meni-pedi
Mungkin banyak ibu hamil pernah melihat unggahan di media sosial yang mengatakan bahwa manikur dan pedikur sebaiknya tidak dilakukan saat hamil. Padahal, ini hanya mitos.
Ibu hamil boleh saja merawat kuku kaki dan tangannya. Hal ini justru disarankan, karena saat hamil, kuku-kuku jari mungkin akan lebih cepat tumbuh. Namun, saat melakukan meni-pedi, hindari menggunakan cat kuku atau nail polish yang berbau tajam karena dapat membuat ibu hamil merasa mual.
Selain kelima mitos ibu hamil muda di atas, Anda mungkin pernah mendengar mitos-mitos lainnya. Ingat, jangan mudah percaya tanpa tahu faktanya. Sebaiknya tanyakan dulu kepada dokter kandungan, karena mungkin saja mitos yang Anda dengar itu salah.