Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengontrol emosi diri sendiri serta orang lain agar bisa menjalani hubungan sosial dengan baik. Ada 5 komponen untuk menentukan kecerdasan emosional, yaitu kesadaran diri, pengendalian diri, keterampilan sosial, empati, dan motivasi diri.
Selain kecerdasan intelektual (IQ), salah satu jenis kecerdasan yang penting untuk dipelajari dan dikembangkan adalah kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional disebut juga emotional quotient (EQ) atau emotional intelligence (EI).
Kecerdasan emosional yang baik dapat membantu seseorang dalam bersosialisasi, membuat keputusan yang bijak, dan menghadapi situasi yang sulit. Ada orang yang memang memiliki kecerdasan emosional yang baik sejak lahir, tetapi ada juga orang yang mungkin perlu berusaha untuk melatih dan meningkatkan kecerdasan emosionalnya.
Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Kehidupan
Kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosional sama-sama penting dan saling melengkapi. Selain itu, kecerdasan emosional juga kerap erat hubungannya dengan kecerdasan intrapersonal.
Anda mungkin pernah mengenal orang yang pintar secara akademis, tetapi tidak pandai dalam bersosialisasi hingga akhirnya ia kurang sukses dalam hal pekerjaan atau pun hubungan pribadinya. Nah, sebenarnya untuk mencapai kesuksesan dan kesejahteraan dalam hidup tidak cukup mengandalkan kemampuan intelektual atau IQ.
Sebagai contoh, tingkat kecerdasan intelektual memang bisa membantu Anda masuk ke sekolah atau universitas unggulan. Namun, nantinya kecerdasan emosional yang akan membantu Anda mengelola stres dan emosi saat menghadapi ujian dan tantangan selama menempuh pendidikan.
Kecerdasan emosional yang tinggi tidak hanya bisa membuat Anda unggul di sekolah atau di tempat kerja, tetapi juga mampu memimpin dan memotivasi orang lain, pandai mengelola emosi dan stres, mampu memahami perasaan diri sendiri dan orang lain, hingga pada akhirnya bisa menjalin hubungan yang erat dengan orang lain.
Orang yang cerdas secara emosional juga biasanya akan memiliki kehidupan yang sejahtera. Ini karena mereka lebih pandai mengelola kesehatan mental, emosi, dan stres, sehingga tidak mudah terkena gangguan kecemasan atau depresi.
Jika dipandang dari segi kesehatan fisik, kecerdasan emosional juga bisa menurunkan risiko munculnya keluhan atau penyakit yang terkait dengan stres berkepanjangan, seperti gangguan pencernaan, sakit kepala, otot tegang, susah tidur, masalah berat badan, atau bahkan penyakit jantung.
Komponen Kecerdasan Emosional dan Cara Meningkatkannya
Menurut psikolog Daniel Goleman yang memperkenalkan dan banyak menulis tentang kecerdasan emosional, ada 5 komponen utama yang diperlukan seseorang agar cerdas secara emosional. Berikut ini adalah penjelasan dari 5 komponen tersebut beserta cara meningkatkan keterampilannya:
1. Kesadaran diri
Kesadaran diri atau self awareness adalah kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami emosi diri sendiri. Orang yang cerdas secara emosional akan memperhatikan setiap emosi yang ia rasakan dengan cermat dan memberi validasi terhadap perasaan tersebut.
Contohnya, “hari ini saya merasa bersyukur dan senang” atau mungkin “saya kesal dan frustasi karena atasan saya terlalu banyak menuntut”. Nah, sadar akan emosi diri sendiri, baik positif maupun negatif, adalah kemampuan kecerdasan emosional yang paling dasar.
Dengan menyadari diri sendiri, Anda pun nantinya akan bisa mengenali keunggulan dan keterbatasan diri, lebih terbuka terhadap persepsi orang lain (open minded), serta percaya dengan kemampuan diri sendiri. Untuk meningkatkan kesadaran diri, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:
- Cobalah untuk meminta kritik yang membangun tentang diri sendiri dari orang lain.
- Buatlah jurnal atau diari pribadi.
- Pelajarilah keterampilan baru.
- Luangkan waktu untuk merenung, serta fokus ke pikiran dan emosi.
- Bila perlu, cobalah self-talk yang positif.
2. Pengendalian diri
Selain menyadari emosi sendiri, kecerdasan emosional juga melibatkan pengendalian diri yang baik terhadap sesuatu yang memicu reaksi emosional. Mampu mengendalikan diri berarti Anda tahu cara mengekspresikan emosi dengan cara yang tepat, serta tahu persis kapan dan bagaimana seharusnya memberikan reaksi.
Contohnya, ketika ada sesuatu yang memicu amarah, respons yang cerdas secara emosional adalah diam sejenak sebelum bereaksi. Dengan begini, Anda pun bisa menjadi lebih tenang dan berpikir lebih jernih tentang dampak yang akan terjadi.
Ingat, mengendalikan reaksi diri sendiri bukan berarti memendam emosi Anda yang sebenarnya, tetapi hanya menunggu waktu dan tempat yang tepat untuk mengungkapkannya. Orang dengan EQ yang baik akan bijaksana dalam mengatasi konflik dan meredakan situasi yang tenang.
Beberapa cara untuk melatih kecerdasan emosional ini adalah:
- Temukan cara untuk mengelola emosi yang sulit.
- Lihatlah tantangan sebagai peluang.
- Berlatih keterampilan komunikasi yang baik.
- Sadarilah bahwa Anda punya pilihan untuk merespons dengan baik.
- Usahakan untuk tidak membuat keputusan atau pernyataan ketika dilanda emosi.
3. Keterampilan sosial
Kemampuan bersosialisasi dengan orang lain, baik komunikasi verbal maupun nonverbal, merupakan komponen kecerdasan emosional yang penting. Dengan keterampilan ini, Anda pun akan membuat orang lain nyaman berinteraksi bersama Anda sehingga bisa membangun relasi yang kuat.
Keterampilan sosial nantinya juga bisa menguntungkan Anda di dunia kerja. Untuk melatih dan meningkatkan kecerdasan emosional ini, beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:
- Jadi pendengar yang baik dan lakukan kontak mata saat berbicara.
- Tunjukkanlah minat Anda pada orang lain.
- Mulailah percakapan sederhana.
- Rileks dan tenangkan diri, buatlah diri senyaman mungkin agar orang lain juga nyaman untuk berinteraksi dengan Anda.
4. Empati
Kecerdasan emosional juga termasuk memiliki sikap empati terhadap orang lain. Ini artinya Anda mampu memahami perasaan orang lain dan melihat sesuatu dari sudut pandangnya. Lain halnya dengan simpati, perbedaan simpati dan empati terletak dalam penerapan dan seberapa jauh perasaan tersebut terlibat.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional yang kuat juga akan mempertimbangkan berbagai perspektif dan emosi orang lain, lalu menggunakan hal tersebut sebagai informasi untuk memahami di balik perilaku seseorang.
Untuk membangun empati yang tinggi, cobalah untuk bersedia berbagi cerita atau perasaan dengan orang lain, menjadi pendengar keluh kesah tanpa mencela, sering berbicara dengan orang baru, dan bayangkan diri Anda di posisi orang lain.
5. Motivasi diri
Cerdas secara emosional berarti Anda memiliki hasrat atau motivasi untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan dari dalam diri sendiri. Motivasi ini tidak selalu harus bersifat materialistis maupun individualistik, seperti ketenaran, uang, pengakuan, maupun pujian.
Orang dengan kecerdasan emosional biasanya memiliki tekad yang kuat untuk berprestasi dan selalu mencari cara untuk berbuat lebih baik setiap hari. Ia juga bisa berkomitmen dan pandai mengambil inisiatif. Ia juga selalu senang untuk menerima masukan yang positif agar bisa memperbaiki diri.
Untuk membangun motivasi diri, fokuslah untuk menetapkan tujuan yang kecil terlebih dulu, rayakan apa pun hasil yang diperoleh, tantanglah diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari biasanya, dan cobalah bekerja sama dengan orang lain.
Itulah berbagai hal yang perlu Anda ketahui seputar kecerdasan emosional. Jika Anda merasa ada kekurangan atau kendala dalam hal kecerdasan emosional hingga menghambat Anda untuk berkembang menjadi lebih baik, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog.