Tes hematologi lengkap adalah pemeriksaan darah lengkap yang meliputi penghitungan sel darah putih, sel darah merah, dan platelet. Tes hematologi lengkap merupakan salah satu pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis penyakit atau memantau hasil pengobatan.
Pemeriksaan hematologi lengkap dilakukan untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan tertentu yang dapat memengaruhi kondisi sel-sel darah, seperti infeksi, anemia, dan leukemia. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat dimanfaatkan untuk memantau perkembangan penyakit dan hasil pengobatan.
Bagian Darah yang Diperiksa dalam Tes Hematologi Lengkap
Berikut ini adalah beberapa bagian darah yang diperiksa dalam tes hematologi lengkap:
1. Sel darah putih
Sel-sel darah putih berperan dalam memerangi infeksi serta dalam proses alergi dan peradangan. Sel darah putih bisa dihitung langsung secara keseluruhan, tetapi bisa juga dihitung berdasarkan jenisnya. Jenis-jenis sel darah putih meliputi:
- Neutrofil, yang berperan dalam melawan virus atau bakteri
- Limfosit, yang berperan dalam menciptakan antibodi untuk melawan virus dan bakteri
- Monosit, yang menyingkirkan sel dan jaringan rusak serta meningkatkan respons tubuh terhadap serangan penyakit
- Eisonofil, yang melawan infeksi serta memicu peradangan dan reaksi alergi
- Basofil, yang melepaskan enzim untuk mengendalikan alergi
2. Sel darah merah
Sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh. Komponen sel darah merah yang diperiksa dalam tes hematologi lengkap adalah:
- Hemoglobin, yaitu jumlah seluruh hemoglobin di dalam darah
- Hematokrit, yaitu persentase jumlah sel darah merah di dalam darah
- MCV (mean corpuscular volume), yaitu ukuran rata-rata sel darah merah
- MCH (mean corpuscular hemoglobin), yaitu jumlah rata-rata hemoglobin di dalam sel darah merah
- MCHC (mean corpuscular hemoglobin concentration), yaitu seberapa padatnya molekul hemoglobin dalam sel darah merah
- RDW (red cell distribution width), yaitu variasi ukuran sel darah merah
Anemia biasanya ditentukan dari jumlah hemoglobin. Namun, data-data lain dapat menentukan jenis anemia yang terjadi. Misalnya, nilai hematokrit dan MCV yang rendah berarti sel darah merah berjumlah sedikit dan berukuran kecil-kecil. Hal ini dapat menunjukkan adanya anemia defisiensi besi.
Sementara itu, nilai MCV yang tinggi berarti ukuran sel darah merah lebih besar dari seharusnya. Hal ini biasanya merupakan tanda anemia karena kekurangan vitamin B12 atau folat dalam darah.
Tidak hanya anemia, keadaan lain juga dapat dideteksi melalui perhitungan sel darah merah. Misalnya, kadar hematokrit tinggi dapat menandakan bahwa Anda mengalami dehidrasi.
3. Platelet
Platelet atau disebut juga trombosit adalah sel darah yang berperan dalam proses pembekuan darah. Dalam tes hematologi lengkap, dokter akan menilai jumlah, ukuran rata-rata, dan keseragaman ukuran platelet dalam darah.
Tujuan Pemeriksaan Hematologi Lengkap
Secara garis besar, di bawah ini adalah beberapa peran penting tes hematologi lengkap:
- Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh.
- Melihat kemungkinan adanya penyakit yang dapat dideteksi dari peningkatan ataupun penurunan kadar sel darah.
- Mendiagnosis penyebab gangguan kesehatan, terutama jika pasien mengalami gejala tertentu, seperti demam, kelelahan, lemas, bengkak, dan perdarahan.
- Memantau perkembangan kesehatan pasien dengan penyakit yang memengaruhi kadar sel darah.
- Memantau penanganan penyakit, terutama yang memengaruhi kadar sel darah dan memerlukan tes hematologi lengkap secara teratur.
Tes hematologi lengkap dilakukan oleh dokter patologi klinik dengan cara mengambil darah menggunakan jarum suntik dari pembuluh darah lengan. Sampel darah ini akan diperiksa untuk kemudian dilaporkan sebagai hasil tes
Hasil tes hematologi lengkap umumnya dipaparkan dalam 2 kolom. Kolom yang satu adalah nilai referensi, yaitu rentang nilai pemeriksaan normal, sementara kolom yang lain adalah hasil pemeriksaan hematologi lengkap Anda. Jika hasil Anda lebih rendah atau lebih tinggi dari nilai referensi, hasil tersebut dikatakan tidak normal.
Tes hematologi lengkap bukanlah pemeriksaan mutlak dalam penegakan diagnosis. Pemeriksaan harus meliputi peninjauan keluhan dan riwayat penyakit terdahulu, serta pemeriksaan fisik. Setelah itu pun, masih ada pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis.
Jadi meskipun bisa melakukan tes hematologi secara mandiri, Anda tidak boleh melakukan self diagnosis berdasarkan hasil tes saja. Konsultasikanlah ke dokter walaupun hasil tes Anda normal, terutama jika Anda memiliki keluhan kesehatan. Dokter akan mencari tahu penyebab keluhan dengan pemeriksaan fisik dan bila perlu, pemeriksaan penunjang lain.