Penyakit Chagas adalah infeksi parasit yang menyebar melalui gigitan serangga. Penyakit ini bisa menyebabkan bengkak di area yang digigit serangga, sampai gangguan pada sistem pencernaan dan jantung.
Penyakit Chagas disebut juga American trypanosomiasis. Hal ini karena penyakit Chagas lebih banyak menyebar di negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai penyakit Chagas di Indonesia.
Penyebab Penyakit Chagas
Penyakit Chagas disebabkan oleh infeksi parasit Trypanosoma cruzi, yang menular melalui gigitan serangga kissing bug (Triatomine). Parasit ini masuk ke dalam tubuh melalui mata, mulut, atau luka terbuka yang salah satunya disebabkan oleh gigitan serangga.
Seseorang juga dapat terinfeksi penyakit Chagas bila:
- Memperoleh transfusi darah atau donor organ dari penderita penyakit Chagas
- Mengonsumsi makanan yang tercemar tinja serangga kissing bug
- Menjelajahi hutan atau area di mana banyak hewan liar yang terinfeksi penyakit ini
Perlu diketahui, ibu hamil yang terinfeksi penyakit Chagas juga dapat menularkan penyakit ini kepada janin yang dikandungnya.
Gejala Penyakit Chagas
Penyakit Chagas dapat menimbulkan gejala ringan sampai berat. Gejalanya dapat muncul seketika dan singkat (akut), atau berlangsung lama (kronis). Berikut adalah penjelasannya:
Fase akut
Fase akut penyakit Chagas bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Pada beberapa kasus, fase akut tidak menimbulkan gejala. Jika muncul, gejalanya dapat berupa:
- Bengkak di bagian yang digigit serangga
- Mual, muntah, dan diare
- Demam
- Lelah atau lemas
- Ruam kulit
- Kelopak mata bengkak
- Hilang nafsu makan
- Pembengkakan pada hati atau limpa
Gejala penyakit Chagas pada fase akut umumnya hilang dengan sendirinya. Namun, pada beberapa kasus, infeksi yang tidak ditangani dapat berkembang ke fase kronis.
Fase kronis
Gejala penyakit Chagas fase kronis bisa muncul 10–20 tahun setelah terinfeksi penyakit ini. Keluhan yang dapat terjadi antara lain:
- Sakit perut
- Sembelit
- Sulit menelan
- Gangguan irama jantung
- Gagal jantung
- Henti jantung mendadak
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala penyakit Chagas fase akut, terutama bila sedang bepergian ke daerah endemis atau baru saja digigit serangga. Penanganan sejak dini bisa menurunkan risiko penyakit Chagas berkembang ke fase kronis.
Segera periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami gejala penyakit Chagas fase kronis. Bila ditangani sesegera mungkin, risiko terjadinya komplikasi dapat dihindari.
Pada beberapa kasus, penyakit Chagas juga bisa menyebabkan peradangan pada otot jantung (miokarditis), atau selaput jantung (perikarditis). Segera temui dokter bila mengalami gejala sesak napas dan nyeri dada.
Diagnosis Penyakit Chagas
Dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala, riwayat perjalanan, penyakit yang pernah diderita sebelumnya, dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Jika pasien dicurigai menderita penyakit Chagas, dokter akan menyarankan pasien untuk melakukan tes darah untuk mendeteksi parasit T. cruzi dan melihat respons tubuh terhadap infeksi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan lain, seperti:
- Elektrokardiografi (EKG), untuk memeriksa aktivitas listrik jantung
- Foto Rontgen dada, untuk melihat kondisi jantung dan paru-paru
- USG jantung atau ekokardiografi, untuk melihat kerja jantung dalam memompa darah
- Endoskopi, untuk mendeteksi kelainan pada saluran pencernaan
Pengobatan Penyakit Chagas
Pengobatan penyakit Chagas bertujuan untuk membasmi parasit dan meredakan gejala yang timbul akibat infeksi parasit tersebut. Dokter akan memberikan obat antiparasit, seperti benznidazole atau nifurtimox, untuk dikonsumsi selama 2 bulan.
Perlu diketahui, obat-obatan di atas efektif untuk mengatasi penyakit Chagas pada fase akut. Sedangkan pada fase kronis, obat tersebut tidak dapat menyembuhkan penyakit Chagas, tetapi bisa memperlambat perkembangan penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi.
Komplikasi Penyakit Chagas
Penyakit Chagas yang telah berkembang menjadi kronis dan tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Gagal jantung
- Pelebaran kerongkongan atau esofagus (megaesofagus)
- Pelebaran usus (megakolon)
Untuk mengatasi komplikasi tersebut, tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter antara lain:
- Menyarankan perubahan pola hidup
- Meresepkan obat-obatan
- Memasang alat pacu jantung
- Melakukan tindakan operasi
- Menjalankan prosedur transplantasi jantung
Pencegahan Penyakit Chagas
Hingga saat ini, belum ada vaksin khusus untuk mencegah penyakit Chagas. Meski demikian, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terlular parasit T. cruzi, yaitu:
- Memasang kelambu di tempat tidur
- Menggunakan losion anti nyamuk
- Menjaga kebersihan makanan dan penyimpanannya
- Menutup lubang di rumah yang dapat menjadi jalan masuk serangga
- Melakukan pemeriksaan secara berkala pada masa kehamilan