Penyakit gondok adalah kondisi ketika muncul benjolan di leher akibat kelenjar tiroid yang membesar. Kelenjar tiroid adalah kelenjar penghasil hormon tiroid yang terletak di leher bagian depan.
Pada kondisi normal, kelenjar tiroid tidak tampak menonjol. Fungsi kelenjar ini adalah untuk menghasilkan hormon tiroid, yang mengatur berbagai fungsi tubuh, seperti denyut jantung, pernapasan, suhu tubuh, suasana hati, dan pencernaan.
Gejala yang dialami penderita penyakit gondok (penyakit tiroid) dapat berbeda-beda, tergantung pada kadar hormon tiroid dalam tubuh, apakah meningkat, menurun, atau tetap normal. Sementara itu, metode pengobatannya akan disesuaikan dengan penyebab dan gejala penyakit gondok itu sendiri.
Penyebab Penyakit Gondok
Pada beberapa kasus, penyakit gondok dapat muncul tanpa penyebab yang pasti. Namun, penyakit gondok umumnya disebabkan oleh sejumlah kondisi berikut:
1. Kekurangan yodium
Kelenjar tiroid memerlukan yodium untuk memproduksi hormon tiroid. Kekurangan yodium akan membuat kelenjar tiroid bekerja lebih keras dan akhirnya membesar.
2. Makanan
Beberapa jenis makanan diketahui mengandung zat yang dapat menyebabkan kelenjar tiroid membesar (goitrogenik). Dengan kata lain, konsumsi makanan tersebut secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit gondok.
Beberapa contoh makanan yang bersifat goitrogenik adalah kacang kedelai, brokoli, bayam, kubis, sawi, dan kacang tanah.
3. Penyakit Graves
Penyakit Graves terjadi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif dalam memproduksi hormon, akibat reaksi sistem kekebalan tubuh yang menyerang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) akan mengakibatkan kelenjar tiroid membesar.
4. Penyakit Hashimoto
Penyakit Hashimoto merupakan penyakit autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Akibatnya, hormon tiroid yang dihasilkan sangat sedikit sehingga membuat kelenjar pituitari menghasilkan hormon yang merangsang kelenjar tiroid secara berlebihan dan membuat kelenjar tiroid membesar.
5. Kanker tiroid
Beberapa kanker tiroid diketahui dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar tiroid secara umum. Contohnya adalah kanker tiroid papiler, kanker tiroid anaplastik, serta limfoma.
6. Kehamilan
Hormon HCG (human chorionic gonadotropin) yang diproduksi tubuh selama kehamilan dapat menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid.
7. Kebiasaan merokok
Penyakit gondok juga dapat disebabkan oleh kebiasaan merokok. Hal ini terkait dengan kandungan tiosianat pada rokok yang dapat memengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap yodium.
Faktor risiko penyakit gondok
Penyakit gondok dapat dialami oleh siapa saja. Akan tetapi, beberapa faktor di bawah ini dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit gondok:
- Berusia 40 tahun ke atas
- Berjenis kelamin wanita
- Mengonsumsi obat lithium atau amiodarone
- Pernah menjalani radioterapi pada area leher atau dada
- Pernah menderita penyakit autoimun, atau memiliki anggota keluarga dengan penyakit autoimun
- Berada dalam masa puber atau menopause
Gejala Penyakit Gondok
Gejala utama penyakit gondok adalah munculnya benjolan di leher. Namun, tidak semua orang menyadari munculnya benjolan ini, terutama bila ukurannya masih kecil dan tidak mengakibatkan perubahan kadar hormon tiroid.
Pada beberapa penderita, benjolan di leher akibat pembesaran kelenjar tiroid dapat disertai gejala berupa:
- Sulit bernapas
- Suara serak
- Batuk
- Mengi
- Nyeri di area leher
- Sulit menelan (disfagia)
Selain munculnya benjolan di leher, penyakit gondok juga dapat mengakibatkan perubahan pada kadar hormon tiroid dalam darah. Peningkatan kadar hormon tiroid akan menimbulkan gejala hipertiroidisme. Sebaliknya, penurunan kadar hormon ini dapat memunculkan gejala hipotiroidisme.
Gejala lain pada penderita penyakit gondok yang mengalami hipertiroidisme adalah:
- Denyut nadi meningkat
- Detak jantung cepat
- Mual dan muntah
- Diare
- Gelisah (agitasi)
- Gemetar atau tremor
- Lemah otot
- Berat badan menurun
- Keringat berlebih atau merasa kedinginan
- Sulit tidur
Sementara gejala lain pada penderita penyakit gondok dengan hipotiroidisme adalah:
- Depresi
- Kram dan nyeri otot
- Mudah merasa lelah
- Sembelit (konstipasi)
- Berat badan meningkat
- Sensitif terhadap dingin
- Kulit kering dan bersisik
- Gairah seks menghilang
- Jadwal menstruasi tidak teratur
Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala penyakit gondok seperti pembengkakan di bagian depan leher atau gejala lainnya. Jika gejala tersebut juga disertai dengan sesak napas, nyeri dada, atau kesadaran menurun, segera datangi IGD rumah sakit terdekat.
Diagnosis Penyakit Gondok
Dalam mendiagnosis penyakit gondok, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada benjolan di leher pasien. Dokter akan meraba leher pasien dan meminta pasien untuk menelan, agar dapat memastikan benjolan tersebut adalah kelenjar tiroid.
Guna memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berupa:
- Pemeriksaan fungsi tiroid melalui tes darah, berupa kadar tiroksin (T4), triiodotironin (T3), dan hormon pemicu produksi tiroid (thyroid stimulating hormone/TSH)
- Tes antibodi, untuk mendeteksi penyakit autoimun terhadap tiroid, seperti penyakit Hashimoto atau penyakit Graves
- USG tiroid, untuk mengetahui ukuran gondok dan melihat apakah terdapat benjolan lain yang tidak dapat teraba atau terlihat dari luar
- Scan tiroid dengan radioaktif, yaitu dengan menyuntikkan bahan radioaktif ke dalam pembuluh darah, kemudian mengambil gambar tiroid dengan kamera khusus
- Biopsi tiroid, yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau cairan dari kelenjar tiroid, untuk kemudian diperiksa di laboratorium
Pengobatan Penyakit Gondok
Metode pengobatan penyakit gondok tergantung pada ukuran benjolan, kadar hormon tiroid, serta gejala dan penyebabnya. Jika benjolan tergolong kecil dan tidak menimbulkan gejala, pengobatan biasanya tidak diperlukan. Namun, dokter akan tetap memantau perkembangan kondisi pasien.
Secara umum, penyakit gondok bisa diatasi dengan pemberian obat-obatan atau operasi. Obat-obatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Levothyroxine
Levothyroxine adalah obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah kadar hormon tiroid yang kurang pada penyakit gondok dengan hipotiroidisme.
Obat antitiroid
Obat antitiroid, seperti propylthiouracil atau methimazole, diberikan pada penyakit gondok dengan hipertiroidisme.
Yodium radioaktif
Yodium radioaktif bekerja dengan menghancurkan jaringan sel tiroid sehingga ukuran gondok mengecil. Meski demikian, metode ini dapat menyebabkan hipotiroidisme sehingga perlu diberikan tambahan hormon dari luar (terapi hormon).
Jika ukuran gondok cukup besar dan menyebabkan gangguan dalam bernapas, membuat penderita sulit menelan, dan tidak membaik dengan obat-obatan, dokter dapat menganjurkan tiroidektomi, yaitu prosedur untuk mengangkat sebagian atau seluruh kelenjar tiroid.
Komplikasi Penyakit Gondok
Penyakit gondok umumnya tidak menyebabkan komplikasi. Namun, gondok yang besar berisiko menghalangi jalan napas dan dapat mengganggu penderitanya untuk berbicara. Penderita penyakit gondok juga akan merasa malu akibat penampilannya.
Sementara itu, penyakit gondok yang mengakibatkan perubahan pada kadar hormon tiroid dalam darah juga berpotensi menyebabkan komplikasi pada berbagai organ. Sebagai contoh, penyakit gondok yang menyebabkan hipertiroidisme dapat berisiko menimbulkan komplikasi berupa penyakit jantung atau osteoporosis.
Pencegahan Penyakit Gondok
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit gondok adalah mencukupi kebutuhan yodium, yaitu dengan mengonsumsi makanan tinggi yodium, seperti ikan laut, kerang, udang, rumput laut, atau garam beryodium.
Bagi pasien yang mengalami penyakit gondok akibat penyakit autoimun, rutin mengonsumsi levothyroxine dan menjalani kontrol sesuai anjuran dokter dapat mencegah perburukan penyakit.