Penyakit hati lebih berisiko terjadi pada orang yang menjalani gaya hidup kurang sehat. Ketika hati sudah rusak parah, fungsi hati bisa terganggu secara permanen. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk melakukan beberapa langkah sederhana sebagai cara mencegah penyakit hati.

Hati adalah organ yang berfungsi untuk membantu proses pencernaan dan membersihkan tubuh dari zat-zat beracun. Organ ini juga berperan penting dalam membentuk daya tahan tubuh dan proses pembekuan darah.

Penyakit Hati, Ketahui Penyebab dan Cara Mencegahnya - Alodokter

Saat terkena penyakit hati, fungsi organ ini akan terganggu dan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Itulah alasan mengapa penting bagi setiap orang untuk selalu menjaga kesehatan hatinya.

Berbagai Penyebab Penyakit Hati

Penyakit hati bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya:

1. Terlalu banyak mengonsumsi gula

Hati memang membutuhkan gula dalam bentuk fruktosa untuk memproduksi lemak. Namun, jika asupan gula terlalu banyak, hal ini bisa menyebabkan penumpukan lemak di hati dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit hati yang disebut non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD).

2. Kelebihan berat badan

Selain karena kelebihan gula, obesitas atau kelebihan berat badan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penumpukan lemak pada hati. Jika tidak ditangani dengan tepat, obesitas bisa menyebabkan kerusakan hati yang serius, termasuk sirosis.

Anda bisa mengalami obesitas jika terlalu sering mengonsumsi makanan atau minuman berkalori tinggi dan banyak mengandung gula dan lemak trans atau lemak jenuh. Makanan tersebut bisa berupa gorengan, kue, es krim, makanan cepat saji, dan minuman bersoda.

3. Kelebihan vitamin larut lemak

Jumlah asupan vitamin larut lemak yang terlalu tinggi, seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K, bisa membuat vitamin tersebut menumpuk di dalam tubuh dan memicu keracunan. Kondisi ini bisa menimbulkan kerusakan pada organ hati.

Idealnya, jumlah asupan harian vitamin A yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah sekitar 600−700 mikrogram, vitamin D dan vitamin E sebesar 15 mikrogram, dan vitamin K sebesar 55 mikrogram.

4. Penggunaan jarum yang tidak steril

Penyakit hati, seperti hepatitis, bisa terjadi akibat infeksi virus hepatitis, misalnya virus hepatitis B dan hepatitis C. Infeksi ini umumnya terjadi akibat penggunaan jarum yang tidak steril.

Selain itu, virus hepatitis juga bisa menular melalui kontak fisik dengan pasien yang terpapar virus tersebut, paparan cairan tubuh pasien hepatitis, dan hubungan seksual tanpa kondom, serta sering berganti pasangan seksual.

5. Efek samping obat-obatan

Hampir semua obat-obatan yang dikonsumsi akan diolah di dalam hati. Jika obat yang dikonsumsi dosisnya terlalu tinggi atau digunakan dalam waktu yang terlalu lama, hal ini bisa berisiko menyebabkan efek samping berupa gangguan fungsi hati.

Oleh sebab itu, Anda perlu membaca petunjuk penggunaan obat dengan saksama dan konsumsilah obat-obatan sesuai rekomendasi atau anjuran dokter.

6. Konsumsi suplemen herba berlebihan

Iming-iming kualitas suplemen herbal atau alami tetap tidak menjamin keamanan produk tersebut sepenuhnya. Beberapa suplemen herbal yang mengklaim dapat memperbaiki fungsi hati pun juga belum terbukti secara medis.

Sebaliknya, sebagian obat-obatan herbal, seperti cascara, kaparal, comfrey, kava, dan ephedra, justru bisa membahayakan organ hati. Jadi, sebaiknya berhati-hatilah dalam mengonsumsi suplemen herbal, apalagi jika Anda menderita penyakit tertentu.

Cara Mencegah Penyakit Hati

Hati merupakan organ yang berperan penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Hal ini tentu membuat organ ini harus dijaga kesehatannya agar tidak sampai terkena penyakit hati. Untuk mencegah penyakit hati dan menjaga kesehatan organ ini, Anda bisa melakukan beberapa tips berikut:

  • Jaga berat badan tetap ideal dengan membatasi asupan kalori dan olahraga rutin.
  • Konsumsi makanan bergizi seimbang dan menjauhi minuman beralkohol.
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim dan hindari berganti pasangan seksual.
  • Dapatkan imunisasi untuk melindungi hati, yaitu vaksinasi hepatitis B.
  • Konsumsi obat-obatan sesuai dosis. Konsultasikan kepada dokter jika ingin mengonsumsi suplemen herbal, seperti milk thistle, bersamaan dengan obat-obatan.
  • Jauhi narkoba, khususnya narkoba suntik yang digunakan bersamaan dengan orang lain. Hindari pula pemakaian jarum yang tidak steril dan bekas pakai.
  • Gunakan alat pelindung diri, seperti masker, pakaian berlengan panjang, dan sarung tangan, serta pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik saat menyemprotkan cairan kimia, seperti pembersih rumah tangga, insektisida, fungisida, dan cat.

Selain itu, penting juga bagi Anda untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan atau medical check-up secara rutin ke dokter guna memastikan fungsi hati tetap baik. Organ hati yang sudah sakit parah bisa saja rusak secara permanen sehingga tidak bisa kembali sehat seperti semula.

Jika Anda termasuk orang yang berisiko tinggi terkena penyakit hati atau mengalami gejala penyakit hati, seperti kulit dan mata kuning, perut atau kaki bengkak, urine gelap atau berwarna seperti teh, mudah lelah, sering mual atau muntah, atau nyeri perut, berkonsultasilah ke dokter melalui aplikasi Chat Bersama Dokter.

Dokter akan memastikan kondisi kesehatan Anda saat ini dan melakukan penanganan yang sesuai.