Bintik merah pada kulit umumnya bersifat ringan dan sering kali dapat hilang dengan sendirinya. Namun, beberapa bintik merah yang muncul juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu dan perlu segera ditangani.
Bintik merah pada kulit bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, iritasi, dan alergi. Sebagian besar bintik merah bisa hilang dengan sendirinya dan tidak berbahaya, tetapi ada juga yang memerlukan perawatan medis oleh dokter.
Agar dapat ditangani dengan tepat, perlu diketahui lebih dulu penyebab munculnya bintik merah pada kulit yang terjadi.
Berbagai Penyebab Bintik Merah pada Kulit
Munculnya bintik merah pada kulit dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu:
1. Bisul
Bisul adalah infeksi kulit pada folikel rambut atau kelenjar minyak yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Gejala awal penyakit ini adalah munculnya bintik merah pada kulit dan benjolan lunak di daerah yang terinfeksi.
Setelah 4–7 hari, benjolan tersebut akan berubah warna menjadi putih dan terbentuk nanah di bawah kulit. Bisul lebih sering terjadi pada seseorang yang tidak menjaga kebersihan tubuhnya atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita diabetes.
2. Impetigo
Bintik merah pada kulit juga bisa disebabkan oleh impetigo. Kondisi ini terjadi akibat infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Impetigo ditandai dengan luka atau bintik merah yang dapat muncul di mana saja, termasuk kulit sekitar hidung, mulut, tangan, dan kaki.
Setelah beberapa hari, luka tersebut akan pecah dan keluar cairan berwarna kuning yang dapat mengering dan berkerak. Impetigo bisa diobati dengan mengoleskan krim pada kulit atau mengonsumsi tablet antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
3. Selulitis
Selulitis dapat menyebabkan bintik merah pada kulit, bengkak, nyeri, dan bernanah. Kondisi ini paling sering muncul di kaki, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi di hampir semua bagian tubuh.
Selulitis perlu segera ditangani karena infeksi yang terjadi dapat menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh dan mengancam jiwa.
4. Jerawat
Ada berbagai faktor yang dapat memicu munculnya jerawat, mulai dari faktor hormonal, genetik, hingga penggunaan kosmetik yang tidak tepat. Tingkat keparahan jerawat yang muncul pun bisa bersifat ringan, sedang, hingga parah.
Jerawat ringan awalnya dapat berupa bintik hitam atau putih, sedangkan jerawat parah dapat menimbulkan bintik merah berisi nanah dan menyebabkan terbentuknya jaringan parut.
Untuk mengatasi jerawat, Anda bisa menggunakan obat oles maupun obat oral, seperti benzoil peroksida, retinoid, dan antibiotik. Namun, sebelum menggunakan obat-obatan tersebut, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
5. Furunkulosis
Furunkulosis adalah infeksi bakteri pada kulit yang ditandai dengan benjolan bernanah dan terasa nyeri. Benjolan ini disebut juga furunkel. Kondisi yang menyebabkan bitnik merah pada kulit ini biasanya muncul di kulit leher, ketiak, paha, atau bokong.
6. Carbuncle
Carbuncle merupakan bintik merah pada kulit dan berisi nanah yang berkumpul di bawah kulit. Kondisi ini disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus di permukaan kulit.
Carbuncle biasanya muncul di bagian belakang leher atau samping paha. Bintik merah yang muncul dapat pecah, mengeluarkan nanah, dan membentuk borok pada kulit. Selain bintik merah, gejala yang menyertai carbuncle adalah demam, mudah lelah, dan nyeri.
7. Folikulitis
Folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini biasanya terlihat seperti bintik merah pada kulit atau menyerupai jerawat putih di sekitar folikel rambut.
Folikulitis bukanlah kondisi yang berbahaya, tetapi dapat menimbulkan rasa gatal, perih, dan tidak nyaman. Folikulitis ringan biasanya dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi Anda dianjurkan tetap memeriksakan diri ke dokter bila keluhan tidak membaik atau justru bertambah parah.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko munculnya bintik merah pada kulit akibat folikulitis, yaitu sering memakai pakaian ketat, kebiasaan sering mencukur kumis atau jenggot, dan berendam dalam bak air panas yang tidak dijaga kebersihannya.
8. Cacar air
Cacar air ditandai dengan bintik merah pada kulit yang menyebar di bagian tubuh mana saja. Bintik merah tersebut berisi cairan bening yang dapat melepuh dan pecah. Jika bintik merah tersebut pecah atau mengelupas, bintik baru dapat muncul.
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini dapat menyerang anak kecil serta orang dewasa dan sangat mudah menular. Bahkan, berada dalam satu ruangan dengan penderita cacar air sudah memungkinkan seseorang untuk tertular, terlebih jika menyentuh barang-barang yang terkena nanah dari cacar air.
9. Dermatitis
Dermatitis adalah peradangan yang ditandai dengan bintik merah pada kulit, tampak kering, dan terasa gatal. Kondisi ini bisa bersifat ringan hingga serius. Dermatitis yang bersifat serius dapat menyebabkan terbentuknya kerak atau luka melepuh yang berisi cairan.
Penyebab dermatitis adalah gangguan pada sistem kekebalan tubuh, kontak langsung dengan benda yang terpapar virus dermatitis, alergi, atau faktor genetik. Gatal dan luka akibat garukan atau paparan bakteri penyebab dermatitis juga dapat menimbulkan bintik merah pada kulit dan bernanah.
10. Kudis
Tungau kecil yang masuk ke dalam kulit dapat memicu munculnya kudis. Kondisi ini ditandai dengan bintik merah pada kulit yang terasa gatal. Bintik merah ini bisa menjadi lepuhan dan bernanah bila terinfeksi bakteri.
Tungau kudis dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita, tidur di ranjang yang sama, atau berbagi handuk, pakaian, maupun barang pribadi lainnya.
Kudis adalah penyakit yang sangat menular. Oleh karena itu, dokter biasanya akan merekomendasikan pengobatan untuk seluruh kelompok orang atau keluarga yang sering kontak dengan penderita kudis.
11. Campak
Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Biasanya, kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala, seperti demam, sakit tenggorokan, dan ruam yang disertai bintik merah pada kulit.
Penyakit ini biasanya sering terjadi pada anak kecil, terutama pada anak yang belum mendapatkan vaksin campak. Meski begitu, orang dewasa juga tetap rentan terkena penyakit campak jika mereka belum pernah menderita campak atau mendapat vaksin campak saat kecil.
12. Lupus
Lupus merupakan penyakit autoimun yang membuat sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang organ dan jaringan tubuhnya sendiri.
Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan lupus. Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit auotimun ini, seperti faktor genetik, paparan polusi dan sinar matahari, serta kebiasaan merokok.
Penyakit lupus juga dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena gejala yang ditimbulkan bisa berbeda-beda antara satu orang dengan orang lainnya. Namun, ada beberapa gejala yang dapat Anda waspadai, seperti nyeri otot, sendi, dada, sakit kepala, demam, ruam, dan bintik merah pada kulit.
Jika mengalami gejala tersebut, Anda sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
13. Gigitan serangga
Selain penyakit-penyakit di atas, bintik merah pada kulit juga dapat disebabkan oleh gigitan atau sengatan serangga, seperti lebah, semut, kutu, nyamuk, dan tawon. Biasanya, gigitan atau sengatan serangga bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Nyeri dan bintik merah pada kulit juga akan hilang seiring berjalannya waktu.
Meski demikian, Anda tetap harus waspada pada jenis serangga yang menggigit. Beberapa serangga, seperti laba-laba beracun, dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya jika gigitannya tidak segera ditangani.
Berbagai penyakit yang menyebabkan bintik merah pada kulit perlu segera mendapatkan penanganan agar tidak menimbulkan kerusakan pada kulit maupun komplikasi kesehatan atau menular ke orang lain.
Jika Anda mengalami bintik merah pada kulit yang tidak membaik dalam beberapa hari, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.