Penyakit pada sistem reproduksi wanita tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak diobati, beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita ini dapat meningkatkan risiko wanita mengalami gangguan kesuburan.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari labia mayora, labia minora, kelenjar Bartholin, klitoris, vagina, uterus atau rahim, ovarium (indung telur), dan tuba falopi.
Organ-organ yang disebut di atas berfungsi untuk mendukung proses reproduksi manusia, mulai dari memproduksi sel telur, berhubungan seksual, melindungi dan merawat janin selama hamil, hingga melahirkan.
Namun, terkadang berbagai organ tersebut tidak dapat bekerja dengan baik akibat adanya penyakit pada sistem reproduksi wanita.
Berbagai Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita
Ada banyak penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi wanita, di antaranya:
1. Sindrom ovarium polikistik
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering menyebabkan masalah kesuburan. Penyakit ini sering ditemukan pada wanita dengan usia subur.
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan pada ovarium atau kelenjar adrenal, sehingga hormon androgen (hormon seks laki-laki) di dalam tubuh wanita berjumlah lebih banyak dari kadar normal. Tingginya kadar hormon ini akan mengganggu perkembangan ovarium dan pelepasan sel telur selama ovulasi.
Wanita yang memiliki PCOS dapat mengalami beberapa tanda dan gejala, seperti:
- Haid tidak teratur
- Banyak rambut atau bulu yang tumbuh di bagian tubuh tertentu
- Mudah berjerawat
- Kebotakan
2. Infeksi menular seksual (IMS)
Penyakit pada sistem reproduksi wanita yang mungkin muncul lainnya adalah infeksi menular seksual. Wanita yang berhubungan seksual tanpa kondom dengan penderita IMS akan tertular penyakit tersebut. Ketika diderita oleh perempuan hamil, maka IMS bisa menyebabkan dampak serius bagi janin.
3. Miom
Penyakit pada sistem reproduksi wanita lainnya adalah fibroid rahim atau miom. Miom merupakan pertumbuhan tumor jinak pada dinding otot rahim yang menyerang perempuan pada usia subur.
Meski penyebab pasti miom rahim masih belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita untuk terkena penyakit ini, yaitu:
- Gangguan hormonal (perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron)
- Faktor genetik atau keturunan
- Menderita obesitas
- Terlalu banyak mengonsumsi daging merah
4. Kanker pada sistem reproduksi wanita
Kanker yang menyerang organ reproduksi wanita disebut juga kanker ginekologis. Beberapa jenis kanker yang termasuk dalam kelompok kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker serviks, kanker ovarium, kanker vagina, dan kanker vulva.
5. Endometriosis
Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang juga sering didengar adalah endometriosis. Kondisi ini terjadi ketika lapisan jaringan di rahim tumbuh di organ atau bagian tubuh lain, misalnya di ovarium, saluran cerna, atau kandung kemih.
Penyakit ini banyak menyerang wanita di usia 30–40 tahunan. Gejala endometriosis antara lain:
- Nyeri pada panggul atau perut
- Nyeri menstruasi yang sangat menyakitkan
- Perdarahan di luar masa menstruasi
- Nyeri saat BAB atau berhubungan intim
6. Radang panggul
Penyakit radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita. Penyakit ini biasanya terjadi akibat masuknya bakteri dari vagina ke panggul yang lalu menimbulkan peradangan di daerah tersebut.
Penyakit radang panggul ini juga bisa disebabkan oleh infeksi menular seksual, seperti gonore. Gejala radang panggul biasanya berupa:
- Nyeri panggul atau perut
- Nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual
- Demam
- Munculnya cairan berbau atau darah dari vagina
Jika tidak segera diobati, penyakit radang panggul ini bisa menyebabkan infertilitas.
7. Rahim turun (prolaps uteri)
Rahim turun adalah kondisi di mana posisi rahim turun hingga ke vagina atau keluar dari bagian tersebut. Rahim turun lebih banyak terjadi pada wanita yang sudah menopause, usia tua, pernah melahirkan secara normal lebih dari dua kali, dan wanita yang memiliki kelemahan otot panggul.
Gejala penyakit ini antara lain:
- Muncul rasa tidak nyaman di perut atau panggul
- Tampak adanya benda atau benjolan yang keluar dari vagina
- Nyeri saat berhubungan seks
- Susah menahan buang air kecil (inkontinensia urine)
8. Interstitial cystitis
Penyakit lain yang bisa menyerang organ reproduksi wanita adalah interstitial cystitis atau sindrom nyeri kandung kemih. Kondisi ini terjadi ketika kandung kemih atau daerah sekitar panggul mengalami nyeri kronis, sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan terus-menerus.
Wanita yang menderita penyakit ini akan sering merasa ingin buang air kecil, ada ketidaknyamanan atau nyeri di perut atau panggul, sensasi seperti mendapat tekanan pada perut, dan nyeri saat berkemih.
Jika Anda merasakan salah satu atau beberapa tanda gejala yang kemungkinan mengarah ke salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita tersebut, hal yang harus dilakukan adalah memeriksakan diri ke dokter. Untuk memastikan kondisi Anda dan mendapatkan penanganan yang sesuai.