Munculnya benjolan di selangkangan tidak bisa disepelekan. Selain menimbulkan rasa tidak nyaman, benjolan di selangkangan juga biasanya menandakan adanya penyakit tertentu. Oleh karena itu, berbagai penyakit yang bisa menyebabkan benjolan di selangkangan penting untuk dikenali.
Benjolan di selangkangan memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Jumlah benjolan yang muncul bisa hanya satu atau beberapa sekaligus, serta bisa terasa nyeri atau tidak. Tekstur benjolan juga bisa keras atau lunak.
Warna benjolan di selangkangan bisa sama dengan warna kulit di sekitarnya dan bisa juga berwarna kemerahan atau keunguan. Selain itu, beberapa benjolan juga bisa disertai koreng atau pecah, sehingga menimbulkan luka terbuka.
Kondisi yang Menyebabkan Benjolan di Selangkangan
Ada beberapa macam penyebab benjolan di selangkangan. Masing-masing benjolan juga memiliki gejala yang berbeda. Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya benjolan di selangkangan:
1. Pembengkakan kelenjar getah bening
Pembengkakan kelenjar getah bening atau limfadenopati adalah penyebab benjolan di selangkangan yang paling sering ditemui. Kelenjar getah bening biasanya membengkak karena infeksi bakteri atau virus, seperti campak, tuberkulosis, dan mononukleosis.
Selain infeksi, pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan juga bisa muncul akibat cedera, penyakit autoimun, hingga kanker.
Benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan juga bisa menimbulkan gejala lain, seperti:
- Nyeri di selangkangan
- Demam
- Pilek
- Sakit tenggorokan
- Berkeringat dingin di malam hari
2. Kista
Kista adalah benjolan yang terbentuk karena adanya kantong berisi jaringan dan cairan, seperti darah atau nanah. Kista bisa tumbuh di bagian tubuh atau area kulit mana pun, termasuk di selangkangan. Sebagian besar kista bersifat jinak atau non-kanker.
Kista yang berukuran kecil sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, bila benjolan membesar dan menekan organ atau bagian tubuh di sekitarnya, kista dapat menimbulkan rasa sakit.
3. Abses
Abses adalah benjolan berisi kumpulan nanah yang terbentuk dari sel darah putih, bakteri, dan jaringan tubuh mati. Abses umumnya muncul akibat adanya infeksi bakteri.
Selain benjolan, gejala yang mungkin muncul adalah demam, kemerahan, nyeri, dan rasa panas pada daerah yang terkena abses.
4. Hernia
Hernia terjadi ketika sebagian usus mencuat atau keluar melalui jaringan otot atau jaringan ikat di sekitarnya. Seharusnya, jaringan ikat dan otot cukup kuat untuk menahan organ tubuh di dalamnya supaya tetap berada pada posisinya masing-masing.
Namun, pada hernia, jaringan ikat dan otot melemah, sehingga tidak dapat menahan posisi organ di dalam rongga perut.
Jenis hernia yang menimbulkan benjolan di selangkangan adalah hernia inguinal yang lebih sering terjadi pada pria dan hernia femoral yang kebanyakan dialami wanita.
Benjolan akibat hernia ada yang bisa menghilang ketika berbaring. Namun, benjolan dapat kembali muncul ketika penderitanya tertawa, batuk, atau mengejan. Selain itu, benjolan akan terasa nyeri saat penderitanya mengangkat atau membawa benda berat.
5. Hidrokel
Hidrokel adalah kondisi ketika skrotum (kantung buah zakar) membengkak akibat penumpukan cairan di dalamnya. Pada umumnya, hidrokel terjadi pada bayi laki-laki baru lahir. Meski demikian, kondisi ini juga bisa dialami oleh pria dewasa.
Hidrokel pada bayi bisa menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan ketika usianya menginjak 1 tahun. Pada pria dewasa, penumpukan cairan ini dapat membuat skrotum terasa lebih berat, menimbulkan rasa tidak nyaman, dan pembengkakan di sekitar skrotum atau di selangkangan.
Meski demikian, kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit.
6. Penyakit menular seksual
Benjolan di selangkangan dapat menjadi salah satu gejala dari penyakit menular seksual, seperti sifilis, gonore (kencing nanah), HIV, herpes, atau klamidia. Gejala yang muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-beda, tergantung pada jenis penyakitnya. Gejala penyakit menular seksual ini umumnya berupa:
- Benjolan atau luka di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut
- Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim
- Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan)
- Perdarahan pada vagina
- Nyeri pada pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan
- Nyeri perut bagian bawah
- Demam
- Ruam kulit di badan, tangan, atau kaki
7. Limfoma
Limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel pada saluran atau kelenjar getah bening (sel limfosit) tumbuh tak terkendali hingga menimbulkan benjolan atau tumor yang ganas.
Gejala utama dari limfoma adalah munculnya benjolan pada leher, ketiak, atau selangkangan yang tidak menyakitkan. Di samping itu, ada beberapa gejala lain yang mungkin dirasakan oleh penderita limfoma, seperti:
- Batuk
- Sesak napas
- Demam
- Berkeringat pada malam hari
- Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas
- Mudah lelah
- Gatal-gatal
8. Saphena varix
Saphena varix merupakan kondisi langka di mana terjadi kelainan pada katup pembuluh darah di paha. Kondisi ini membuat katup pembuluh darah tidak dapat terbuka dengan baik, sehingga darah terperangkap di dalamnya dan mengakibatkan pembengkakan.
Gejala yang muncul dari kondisi ini adalah benjolan berwarna kebiruan di selangkangan. Benjolan ini biasanya dapat menghilang saat penderitanya berbaring. Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada orang yang memiliki riwayat penyakit varises.
Untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya benjolan di selangkangan, Anda perlu berkonsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, seperti USG, foto Rontgen, dan biopsi, untuk menentukan penyebab benjolan tersebut. Setelah penyebabnya diketahui, dokter akan memberikan penanganan yang sesuai.