Buang air besar berlendir bukanlah perkara yang harus dikhawatirkan jika jumlah lendirnya tidak banyak atau tidak disertai keluhan lain. Akan tetapi, jika jumlah lendir saat BAB meningkat atau disertai adanya darah, maka bisa jadi Anda mengalami gangguan pencernaan.
Tubuh yang sehat rata-rata bisa menghasilkan 1–1,5 liter lendir setiap hari. Lendir ini bisa ditemukan pada berbagai bagian tubuh, seperti lapisan dalam hidung, tenggorokan, mata, telinga, mulut, hingga usus.
Dalam keadaan normal, lendir saat buang air besar berjumlah sedikit dan berwarna jernih atau sedikit kekuningan. Hal ini sering kali tidak Anda sadari, karena lendir dalam saluran cerna adalah hal yang normal pada tiap orang, baik itu lendir di saluran cerna bayi maupun orang dewasa.
Fungsi Lendir di Dalam Tubuh
Berikut ini adalah beberapa fungsi lendir di dalam tubuh, antara lain:
- Melindungi dan melumasi jaringan serta organ tubuh
- Menangkap dan mengeluarkan bakteri, virus, dan jamur penyebab penyakit dari dalam tubuh
- Melindungi saluran cerna dari asam lambung dan cairan berbahaya lainnya
- Membantu makanan dan feses agar dapat melewati usus dengan lancar
Meski keberadaan lendir di dalam usus adalah hal yang normal, Anda tetap perlu waspada jika lendir yang ikut keluar dari saluran cerna saat BAB berjumlah sangat banyak atau disertai keluhan lain, seperti BAB berdarah, nyeri perut, dan diare. Hal tersebut bisa menjadi pertanda Anda mengalami gangguan pencernaan.
Penyakit yang Menyebabkan Buang Air Besar Berlendir
Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan BAB berlendir banyak, antara lain:
1. Radang usus
Penyakit radang usus, seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn, bisa menyebabkan BAB berlendir dalam jumlah yang banyak.
Penyakit kolitis ulseratif bisa menimbulkan luka di dinding usus besar hingga menyebabkan tinja bercampur darah. Sedangkan penyakit Crohn menyebabkan terjadinya peradangan yang lebih luas pada dinding saluran cerna, termasuk di mulut dan anus.
2. Infeksi
Infeksi virus, bakteri, atau parasit yang menyebabkan keracunan makanan bisa membuat Anda mengalami diare. Infeksi pada saluran cerna ini dapat membuat usus meradang, sehingga lendir akan meningkat jumlahnya ketika buang air besar.
3. Irritable bowel syndrome (IBS)
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah penyakit yang menyerang usus dalam waktu yang cukup lama dan bisa kambuh kapan saja. Penyebab penyakit ini tidak diketahui, tetapi diduga karena adanya kelainan saraf usus atau usus yang terlalu sensitif.
Penyakit ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman di perut atau mulas, perut kembung, BAB menjadi lebih sering atau jarang dari biasanya, hingga tinja berlendir saat buang air besar.
4. Malabsorbsi makanan
Malabsorbsi makanan adalah masalah pencernaan di mana saluran cerna tidak dapat menyerap nutrisi dan cairan dari makanan atau minuman yang dikonsumsi. Gejala gangguan ini dapat berupa penurunan berat badan, kulit kering dan kemerahan, serta buang air besar berlendir dan tinja bertekstur lengket.
5. Kanker usus besar
Kanker usus besar umumnya memiliki gejala buang air besar berdarah, nyeri perut, dan penurunan berat badan. Selain itu, tinja penderita penyakit ini juga biasanya mengalami perubahan bentuk, warna, dan berlendir.
Penanganan Buang Air Besar Berlendir
Untuk menangani lendir berlebih saat buang air besar, Anda harus berkonsultasi dengan dokter guna menentukan penyebabnya. Dalam memastikan diagnosis penyebab BAB berlendir, selain pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti:
- Tes darah
- Analisis tinja
- Tes urine
- Kolonoskopi dan endoskopi
- Tes pencitraan, seperti foto Rontgen, MRI, USG, dan CT scan saluran cerna
Setelah didapatkan hasil pemeriksaannya, dokter akan memberikan pengobatan sesuai diagnosis penyakit yang menyebabkan BAB berlendir.
Selain itu, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup. Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mulai menjalani gaya hidup sehat:
- Banyak minum air agar tidak mengalami dehidrasi dan sembelit
- Konsumsi makanan yang kaya prebiotik dan probiotik, misalnya buah-buahan dansayuran, atau bisa juga mengonsumsi suplemen yang mengandung probiotik, seperti Bifidobacterium atau Lactobacillus, bila perlu
- Hindari makanan yang menyebabkan radang atau iritasi saluran cerna, seperti makanan yang asam, pedas, atau mengandung alkohol
- Konsumsi makanan yang bersih, sehat, dan bergizi seimbang
Penanganan buang air besar berlendir sangat bergantung pada penyakit yang mendasarinya. Jika Anda mengalami peningkatan lendir dalam tinja, terutama yang bercampur darah atau nanah, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.