Tumor mediastinum adalah tumor yang tumbuh di bagian mediastinum, yaitu rongga di tengah dada yang terletak di antara tulang dada (sternum) dan tulang belakang. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, lokasinya bisa saja berbeda tergantung dari usia penderitanya.
Mediastinum terbagi menjadi 3 ruang, yaitu anterior (depan), tengah, dan posterior (belakang). Tumor bisa saja terjadi pada ketiga bagian tersebur. Namun, tumor mediastinum di bagian anterior lebih sering dialami oleh orang dewasa. Sementara itu, tumor mediastinum bagian posterior sering kali dialami oleh anak-anak.
Jenis Tumor Mediastinum Berdasarkan Letaknya
Jenis tumor yang bisa terjadi di mediastinum cukup beragam. Berdasarkan letaknya, tumor mediatinum dapat dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Tumor mediastinum anterior (bagian depan)
Limfoma merupakan salah satu tumor yang sering terjadi di mediastinum anterior. Tumor yang menyerang sistem limfatik ini bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin.
Selain limfoma, tumor yang bisa terjadi di mediastinum anterior adalah:
- Timoma dan karsinoma timus, yaitu tumor mediastinum paling umum dan bisa mengakibatkan kanker
- Kista timus, yaitu tumor yang bersifat jinak
- Massa tiroid, yaitu pertumbuhan tumor jinak, seperti gondok
Tumor mediastinum bagian tengah
Salah satu jenis tumor mediastinum bagian tengah adalah kista bronkogenik yang tumbuh pada saluran pernapasan. Kista ini biasanya berisi cairan atau lendir.
Selain kista bronkogenik, tumor lainnya yang juga sering terjadi di mediastinum tengah adalah:
- Kista perikardium, yaitu tumor jinak pada lapisan jantung.
- Limfadenopati mediastinum atau pembesaran kelenjar getah bening.
- Tumor trakea
- Tumor kerongkongan (esofagus)
Tumor mediastinum posterior (bagian belakang)
Tumor neurogenik merupakan tumor yang paling sering terjadi di mediastinum posterior. Kondisi inii biasanya bersifat jinak.
Selain itu, jenis tumor lain yang bisa terjadi di bagian ini adalah:
- Limfadenopati atau pembesaran kelenjar getah bening.
- Extramedular hematopoeisis, yaitu tumor pada sumsum tulang.
- Kista neuroenterik, yaitu benjolan langka pada sistem saraf dan gastrointestinal.
Gejala Tumor Mediastinum
Mayoritas penderita tumor mediastinum tidak merasakan gejala apa pun. Bahkan, tumor ini baru diketahui keberadaannya setelah melakukan rontgen dada saat pemeriksaan kesehatan.
Gejala biasanya akan muncul ketika tumor sudah menekan organ di sekitarnya, seperti jantung, saluran pernapasan, atau sumsum tulang belakang. Gejala yang akan dialami pun berbeda-beda pada setiap orang.
Namun, beberapa gejala ini paling sering dikaitkan dengan tumor mediastinum adalah:
- Batuk
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Demam
- Benjolan di leher
- Suara serak
- Kesulitan menelan
- Batuk berdarah
- Penurunan berat badan tanpa penyebab yang jelas
Pengobatan untuk Tumor Mediastinum
Penanganan untuk tumor mediastinum akan disesuaikan dengan jenis dan lokasi tumor. Pada awalnya, dokter akan menanyakan keluhan yang dirasakan, riwayat kesehatan, serta melakukan pemeriksaan fisik.
Untuk mengetahui letak dari tumor mediastinum, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti rontgen dada, MRI, CT scan, esofagoskopi, dan bronkoskopi. Selain itu, untuk mengetahui jenis tumornya, dokter akan melakukan tindakan biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk diperiksa di laboratorium.
Jika letak dan jenis tumor mediastinum sudah diketahui, barulah dokter menentukan pengobatan yang akan diberikan. Berikut adalah penanganan yang umum dilakukan oleh dokter untuk mengatasi tumor mediastinum:
- Pada timoma dan kanker timus, pilihan penanganannya adalah operasi, yang disertai radioterapi atau kemoterapi.
- Pada limfoma, akan dilakukan kemoterapi dan radioterapi. Operasi umumnya diperlukan untuk keperluan diagnosis.
- Pada tumor neurogenik, pilihan penanganannya adalah operasi.
Tumor mediastinum harus segera mendapatkan penanganan karena bisa menyebabkan komplikasi dan mengganggu fungsi organ di sekitarnya, seperti jantung, paru-paru, dan aorta. Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter bila rentan mengalami tumor mediastinum maupun mengalami keluhan yang menyerupai gejala tumor mediastinum.