Meski hasil USG tidak hamil, beberapa wanita bisa saja mendapatkan hasil test pack yang positif dan mengalami gejala kehamilan. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mari ketahui berbagai penyebabnya berikut ini.
Pasangan suami istri yang baru menikah atau sedang menjalani program hamil tentu sangat menanti kehadiran buah hati. Rasa senang dan haru tentu langsung terasa saat mengetahui hasil test pack yang positif.
Namun, perasaan tersebut bisa saja berubah menjadi kecewa dan sedih bila hasil USG menunjukkan kondisi tidak hamil. Hal ini mungkin saja dialami oleh beberapa wanita meski gejala kehamilan sangat jelas dialami.
Beberapa faktor memang bisa menyebabkan hasil USG tidak hamil walau muncul gejala kehamilan, baik karena waktu pemeriksaan yang dilakukan terlalu dini atau adanya kondisi medis tertentu.
Penyebab Hasil USG Tidak Hamil tapi Muncul Gejala Hamil
Berikut ini adalah beberapa penyebab hasil USG tidak hamil meski muncul gejala-gejala kehamilan:
1. Pemeriksaan USG dilakukan terlalu dini
Munculnya gejala hamil, tetapi hasil USG tidak hamil bisa saja dialami oleh wanita yang melakukan cek kehamilan terlalu dini. Biasanya, kantung kehamilan baru dapat terlihat melalui USG pada usia kehamilan 5 minggu.
Sebelum itu, USG mungkin saja menunjukkan bahwa wanita tidak hamil. Pada kasus demikian, dokter biasanya akan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan USG ulang 1–2 minggu kemudian.
2. Hamil ektopik
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang terjadi di luar organ rahim, misalnya tuba falopi, indung telur, leher rahim, atau usus. Hasil pembuahan sel telur dan sperma yang menempel pada organ tersebut tidak dapat berkembang, bahkan bisa merusak organ dan berakibat fatal.
Gejala awal kehamilan ektopik sangat mirip dengan kehamilan pada umumnya, seperti telat haid, nyeri payudara, mual, dan muntah. Bedanya, kehamilan ektopik dapat merusak jaringan sehingga memicu nyeri perut berat atau perdarahan.
Kondisi ini dapat terdeteksi melalui USG dan perlu mendapatkan penanganan medis segera untuk mencegah komplikasi yang mengancam nyawa serta rencana hamil kembali setelahnya.
3. Hamil anggur
Hamil anggur bisa menjadi salah satu penyebab hasil USG tidak hamil, tetapi muncul gejala hamil. Kondisi ini dapat terjadi ketika plasenta tumbuh secara tidak normal selama kehamilan. Plasenta akan dipenuhi tumor berisi cairan yang bentuknya menyerupai buah anggur.
Tumor ini akan menghambat perkembangan janin, sehingga sebagian besar penderita hamil anggur akan mengalami keguguran spontan. Hal ini umumnya ditandai dengan keluarnya gumpalan dari vagina.
4. Hamil kosong
Hamil kosong merupakan salah satu penyebab hasil USG tidak hamil, tetapi gejala kehamilan mungkin dirasakan. Kondisi ini terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel pada rahim, tetapi gagal berkembang.
Kondisi ini sering kali disebabkan oleh masalah pada kromosom, pembelahan sel tidak normal, maupun sperma atau sel telur yang berkualitas buruk.
5. Keguguran
Keguguran bisa menjadi penyebab hasil USG tidak hamil, tetapi muncul gejala kehamilan. Hal ini dapat terjadi ketika hampir seluruh atau semua jaringan janin telah keluar dari vagina, sehingga hasilnya dapat menunjukkan kondisi tidak hamil saat diperiksa dengan USG.
Berdasarkan penjelasan di atas, tes USG memang dapat menunjukkan hasil yang tidak sejalan dengan gejala kehamilan yang dirasakan. Namun, wanita dengan beberapa kondisi medis di atas bukan berarti tidak dapat hamil.
Baik wanita yang mengalami hamil ektopik, hamil anggur, hamil kosong, maupun keguguran, umumnya masih memiliki peluang kehamilan. Sebelum merencanakan kehamilan, hal yang paling penting adalah mengatasi terlebih dahulu kondisi medis yang dialami.
Sebagai contoh, jika hasil USG menunjukkan bahwa Anda tidak hamil tetapi mengalami kehamilan anggur atau keguguran dengan sisa jaringan dalam rahim, dokter akan menyarankan kuret. Hal ini dilakukan untuk membersihkan rahim agar terhindar dari perdarahan berat.