Infertilitas wanita merupakan salah satu penyebab sulitnya pasangan untuk memiliki keturunan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai masalah pada sistem reproduksi wanita, misalnya gangguan hormon dan kelainan pada organ reproduksi.
Seorang wanita dapat dikatakan mengalami infertilitas bila ia tidak kunjung hamil, meski sudah rutin berhubungan seksual tanpa pengaman atau sudah menjalani program hamil selama 1 tahun atau lebih.
Penyebab infertilitas pada wanita beragam, tetapi umumnya terjadi karena gangguan dalam proses ovulasi atau pelepasan sel telur dari indung telur (ovarium). Saat ovulasi terganggu, sel telur tidak dapat dilepaskan sehingga sulit atau tidak bisa dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kehamilan pun tidak dapat terjadi.
Faktor Risiko Terjadinya Infertilitas Wanita
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko wanita mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan, yaitu:
Pertambahan usia
Seiring bertambahnya usia, tingkat kesuburan wanita akan makin menurun. Hal ini dapat dipicu oleh menurunnya kualitas dan produksi sel telur. Sebuah riset menunjukkan bahwa makin tua usia seorang wanita, makin rendah peluangnya untuk memiliki keturunan.
Berikut ini adalah persentase peluang hamil seorang wanita setelah 1 tahun berhubungan seksual berdasarkan usia:
- Wanita usia <30 tahun: 85%
- Wanita usia 30 tahun: 75%
- Wanita usia 35 tahun: 66%
- Wanita usia 40 tahun: 44%
Kebiasaan merokok dan terpapar asap rokok
Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko terjadinya infertilitas pada wanita. Asap rokok yang dihirup dapat merusak organ reproduksi wanita, seperti serviks atau leher rahim, indung telur, tuba falopi atau saluran indung telur.
Kebiasaan merokok juga dapat meningkatkan risiko wanita mengalami keguguran dan kehamilan ektopik. Selain itu, asap rokok yang dihirup juga membuat indung telur mengalami penuaan lebih cepat dan menghabiskan jumlah sel telur sebelum waktunya, sehingga mempersulit terjadinya kehamilan.
Berat badan lebih atau kurang
Wanita yang memiliki berat badan berlebih (obesitas) atau justru terlalu rendah berisiko mengalami infertilitas. Perhitungan berat badan ideal bisa ditentukan dari indeks massa tubuh (IMT). Oleh karena itu, jaga selalu berat badan agar kondisi kesuburan tetap terjaga dan peluang Anda untuk hamil menjadi lebih besar.
Konsumsi minuman beralkohol
Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan atau dalam jangka panjang diketahui dapat merusak organ tubuh, termasuk organ reproduksi. Wanita yang sering minum minuman beralkohol juga lebih berisiko terkena gangguan ovulasi dan endometriosis.
Oleh karena itu, hindari atau batasi kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol untuk menjaga kesuburan Anda.
Stres
Stres berlebihan dapat memengaruhi sistem hormon di dalam tubuh dan kinerja organ reproduksi wanita. Jika tidak terkontrol, stres yang berkepanjangan atau terlalu berat bisa turut berpengaruh terhadap kesuburan wanita.
Stres pun kerap membuat wanita kurang bergairah untuk berhubungan seksual, sehingga mengurangi peluang untuk hamil.
Berbagai Penyebab Infertilitas Wanita
Selain beberapa faktor risiko di atas, infertilitas wanita juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi medis atau penyakit berikut ini:
1. Gangguan ovulasi
Masa subur wanita ditentukan dari periode ovulasinya. Oleh karena itu, saat proses ovulasi terganggu, wanita akan sulit menentukan masa suburnya atau bahkan tidak dapat melepas sel telur yang siap dibuahi untuk menciptakan kehamilan.
Gangguan ovulasi bisa terjadi karena beberapa penyebab, yaitu:
- Gangguan hormon tiroid, termasuk hipertiroid dan hipotiroid
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS)
- Kegagalan ovarium prematur, yaitu ketika indung telur berhenti menghasilkan dan melepaskan sel telur sebelum wanita menginjak usia 40 tahun
2. Penyumbatan tuba falopi
Tuba falopi yang tersumbat menyebabkan sperma tidak dapat bertemu dengan sel telur di dalam rahim, sehingga proses pembuahan tidak dapat terjadi. Hal ini juga menjadi penyebab infertilitas wanita.
Kerusakan atau penyumbatan pada tuba falopi dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu:
- Penyakit radang panggul
- Penyakit seksual menular
- Hidrosalping
- Riwayat operasi pada organ di dalam rongga perut atau panggul, seperti tuba falopi dan rahim
- Kehamilan etopik
3. Jaringan parut pascaoperasi
Riwayat operasi berulang pada rahim atau panggul bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut, sehingga menghalangi proses ovulasi. Hal ini bisa membuat wanita sulit hamil. Salah satu operasi yang bisa dilakukan berulang kali dan berisiko menyebabkan jaringan perut pascaoperasi adalah operasi kista ovarium.
4. Gangguan lendir serviks
Infertilitas wanita juga bisa disebabkan oleh gangguan lendir serviks. Ketika sedang memasuki masa subur atau ovulasi, lendir serviks bisa memudahkan sperma untuk mencapai sel telur di dalam rahim.
Namun, jika ada gangguan pada lendir serviks, hal ini dapat mempersulit sperma untuk membuahi sel telur sehingga menghambat terjadinya kehamilan.
5. Kelainan bawaan lahir
Kelainan bawaan lahir pada organ reproduksi wanita dapat pula menyebabkan infertilitas. Salah satu contoh kelainan bawaan lahir yang bisa membuat wanita menjadi tidak subur adalah septate uterus, yaitu kondisi ketika terbentuk sekat di dalam rongga rahim.
Wanita yang memiliki septate uterus akan mengalami keguguran berulang atau sulit hamil. Namun, kondisi ini dapat ditangani oleh dokter melalui prosedur operasi.
6. Submucosal fibroid
Submucosal fibroid merupakan tumor jinak yang tumbuh di dalam atau sekitar dinding rahim. Ketika dinding rahim ditumbuhi tumor tersebut, sel telur yang telah dibuahi akan sulit menempel di dinding rahim. Hal ini bisa membuat wanita sulit hamil dan rentan mengalami infertilitas.
7. Endometriosis
Penyebab infertilitas pada wanita berikutnya adalah endometriosis. Pasalnya, penanganan endometriosis melalui operasi pengangkatan bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut. Munculnya jaringan parut ini dapat menghalangi tabung saluran indung dan menghambat terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma.
8. Efek samping obat-obatan
Infertilitas wanita bisa juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, khususnya obat-obatan yang digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi. Hal ini karena obat-obatan tersebut dapat mengganggu ovulasi dan produksi sel telur.
Berikut ini adalah beberapa contoh obat-obatan yang efek sampingnya bisa mengganggu kesuburan wanita:
- Obat-obatan jenis OAINS, seperti aspirin dan ibuprofen
- Obat-obatan antipsikotik
- Obat antidiuretik spironolakton
- Obat-obatan kemoterapi
- Obat-obatan terlarang, misalnya ganja dan kokain
Selain berbagai penyebab di atas, terkadang infertilitas atau kemandulan pada wanita juga tidak bisa diketahui secara pasti. Selain itu, sulitnya memiliki momongan juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti masalah kesuburan pada pria.
Oleh karena itu, untuk memastikan penyebab infertilitas yang Anda alami, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti tes darah dan urine, USG, serta pemeriksaan hormon.
Jika masih bisa diobati, dokter akan memberikan penanganan melalui obat-obatan, terapi hormon, atau operasi untuk mengatasi infertilitas wanita. Selain itu, untuk meningkatkan peluang hamil, dokter juga akan menyarankan program bayi tabung.