Irritable bowel syndrome (IBS) adalah gangguan usus besar yang ditandai dengan nyeri perut, kembung, diare, atau konstipasi berulang. Mengenali penyebab dan cara mengatasi IBS dengan benar dapat membantu mengurangi frekuensi kekambuhnya.
Irritable bowel syndrome dapat terjadi pada siapa saja, 10-20% orang dewasa diduga pernah mengalami penyakit ini. Munculnya gejala IBS dikaitkan dengan berbagai macam faktor, seperti gangguan persarafan usus, konsumsi makanan atau minuman tertentu, hingga pengaruh hormon.
Gejala IBS tidak sama pada setiap orang. Ada yang mengalami diare, konstipasi, atau keduanya, maupun sakit perut melilit. Gejalanya pun bisa jarang muncul, bisa juga sangat sering hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor Risiko Irritable Bowel Syndrome
Penyebab irritable bowel syndrome belum dapat dipastikan. Meski begitu, ada beberapa hal yang diketahui dapat memicu munculnya gejala IBS, yaitu:
1. Makanan yang mengandung gluten
Beberapa pasien IBS mengalami perbaikan gejala dan menjadi lebih jarang kambuh setelah menjalani pola makan bebas gluten.
Sebagian orang memang tidak dapat mencerna gluten dengan baik. Gluten adalah protein yang terdapat di dalam gandum, gandum hitam, dan jelai. Contoh makanan yang mengandung gluten adalah sereal, pasta, dan produk-produk makanan olahan.
2. Makanan dengan karbohidrat yang sulit dicerna
Kelompok karbohidrat yang sulit dicerna ini disebut FODMAP. Biasanya terkandung dalam apel, ceri, mangga, pir, semangka, asparagus, kubis, kol, kacang putih, bawang, jamur, serta susu dan produk olahannya, seperti keju, yogurt, atau es krim. Selain itu, madu dan permen dengan pemanis buatan xylitol atau mannitol juga termasuk makanan yang mengandung karbohidrat ini.
3. Minuman tertentu
Beberapa jenis minuman dapat memengaruhi pergerakan usus. Pada pasien IBS, hal ini dapat memicu kambuhnya gejala. Minuman yang sering memicu IBS kambuh adalah minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau soda.
4. Infeksi saluran cerna
Infeksi virus atau bakteri dalam saluran cerna, seperti pada penyakit gastroenteritis, dapat menjadi penyebab kemunculan gejala IBS. Hal ini diduga karena infeksi saluran cerna memengaruhi gerakan usus dan keseimbangan jumlah bakteri di dalamnya.
5. Masalah psikologis
Banyak penderita IBS yang lebih sering mengalami kekambuhan dengan gejala lebih buruk ketika sedang stres. Depresi, gangguan somatoform, dan kecemasan juga dapat menyebabkan gejala IBS memburuk atau sering kambuh.
Hal ini diduga karena gangguan mental dapat memengaruhi kinerja otak dan saraf pada saluran cerna, sehingga menjadi lebih sensitif.
6. Perubahan hormon
Gejala IBS lebih sering muncul pada wanita, terutama menjelang atau selama menstruasi. Penyakit ini diduga berkaitan dengan pengaruh hormon estrogen.
Cara Mengatasi Irritable Bowel Syndrome
Untuk meringankan gejala dan mencegah kambuhnya IBS, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu:
Menghindari makanan yang menjadi pemicu
Hindarilah makanan pemicu gejala IBS, terutama makanan yang mengandung gluten dan karbohidrat FODMAP. Karena makanan pemicu gejala IBS bisa berbeda pada setiap orang, maka Anda disarankan untuk mencari tahu makanan apa saja yang dapat memicu munculnya gejala IBS Anda.
Mengonsumsi makanan berserat
Ada dua jenis serat, yaitu serat yang larut air dan serta yang tidak larut air. Jenis serat yang baik untuk mengurangi gejala IBS adalah serat yang larut air. Contoh sumber serat larut air adalah oat. Jika Anda familiar dengan artichoke, cobalah konsumsi sayur ini. Beberapa penelitian mendukung bukti bahwa artichoke dapat membantu meredakan gejala IBS, misalnya nyeri dan kram perut.
Namun hati-hati, mengonsumsi serat berlebihan dapat memperburuk mulas dan kembung. Oleh karena itu, disarankan untuk menambah jumlah serat dalam makanan sedikit demi sedikit secara bertahap hingga usus terbiasa.
Makan secara teratur
Hindari melewatkan jam makan. Usahakan selalu makan pada jam yang sama setiap harinya untuk membantu kelancaran gerakan usus.
Berolahraga secara rutin
Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan merangsang pergerakan usus. Menurut penelitian, pasien IBS yang rutin berolahraga lebih jarang mengalami kekambuuhan gejala.
Mengurangi stres
Stres terbukti dapat menyebabkan gejala IBS sering kambuh. Jadi, penting untuk selalu meminimalkan stres. Caranya bisa dengan latihan relaksasi, yoga, atau meditasi, serta tidur yang cukup.
Mengonsumsi probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang membantu melindungi usus dari bakteri jahat. Probiotik dapat ditemukan dalam bentuk suplemen. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik dapat meringankan sakit perut dan kembung pada pasien IBS.
Mengonsumsi obat
Jika gejala IBS sangat mengganggu atau sering kambuh, maka Anda perlu mengatasinya dengan obat-obatan. Dokter dapat memberikan obat antidiare, pencahar, antinyeri, hingga antidepresan dan suplemen tambahan untuk meringankan gejala.
Irritable bowel syndrome merupakan gangguan pencernaan yang belum diketahui penyebabnya, sehingga pengobatannya pun sulit ditentukan. Namun dengan menghindari makanan pemicu, menjaga asupan serat, dan mengubah pola hidup menjadi lebih sehat, frekuensi kekambuhan IBS bisa berkurang.
Bila gejala sakit perut, diare, atau konstipasi terasa lebih buruk dari biasanya atau disertai buang air besar berdarah, segeralah periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan.
Ditulis oleh:
dr. Irene Cindy Sunur