Penyebab janin tidak bergerak seharian perlu diketahui karena kondisi ini bisa menjadi salah satu tanda kegawatan. Namun, tidak semuanya berbahaya, ada juga beberapa kondisi normal yang juga menyebabkan janin tidak bergerak, seperti aktivitas berlebih atau janin sedang tertidur.
Merasakan gerakan bayi merupakan salah satu kebahagiaan dan hal yang telah dinantikan oleh setiap ibu hamil. Bunda biasanya akan mulai merasakan gerakan janin pada usia kehamilan 16–24 minggu.
Selain menjadi bentuk komunikasi dengan Si Kecil, gerakan janin juga bisa menandakan bahwa pertumbuhan janin berjalan dengan optimal. Berkurangnya gerakan janin, terutama pada trimester ketiga kehamilan, perlu Bunda waspadai, karena bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.
Penyebab Janin Tidak Bergerak Seharian
Secara umum, penyebab janin tidak bergerak bukanlah hal yang harus dikhawatirkan. Namun, Bunda tetap perlu mewaspadai kondisi ini dan mendapatkan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya komplikasi kehamilan.
Berikut ini adalah beberapa penyebab janin tidak bergerak seharian yang mungkin terjadi:
1. Janin sedang tertidur
Janin akan lebih banyak menghabiskan waktu mereka untuk tidur. Setiap kali tertidur, mereka akan menghabiskan waktu sekitar 20–45 menit, yang bisa terjadi selama beberapa kali dalam sehari. Ketika memasuki usia kehamilan 38 minggu, janin bahkan bisa menghabiskan 95% waktu mereka untuk tidur.
Saat janin tertidur, mereka tidak akan bergerak, yang merupakan penyebab janin tidak bergerak seharian paling sering. Jadi, Bunda tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal.
2. Bunda sedang beraktivitas
Ketika beraktivitas, gerakan yang Bunda lakukan seolah meninabobokan Si Kecil dan membuatnya tertidur. Selain itu, saat beraktivitas, Bunda akan lebih fokus pada kegiatan yang sedang dilakukan ketimbang gerakan janin, sehingga gerakan janin pun seolah-olah berkurang.
Biasanya janin akan kembali aktif ketika bunda sudah tidak beraktivitas, seperti saat tidur di malam hari.
3. Berhubungan Intim
Berhubungan intim sama seperti ketika Bunda beraktivitas, akan menghasilkan ritme gerakan yang membuat janin tertidur. Oleh sebab itu, janin akan beristirahat selama beberapa waktu dan akan kembali aktif setelah selesai berhubungan intim. Hal ini merupakan penyebab janin tidak bergerak yang normal dan tidak perlu Bunda khawatirkan.
4. Hamil tua
Ketika hamil tua, janin akan bertambah besar sehingga hampir tidak ada ruang gerak baginya di dalam rahim. Terlebih saat mendekati waktu bersalin, kepala bayi akan turun ke panggul untuk bersiap menghadapi proses persalinan. Di usia kehamilan ini, pergerakan janin pun akan mulai berkurang.
Selain penyebab janin tidak bergerak seharian yang tergolong normal seperti yang telah disebutkan di atas, ada beberapa penyebab lain yang perlu Bunda perhatikan. Beberapa penyebab yang dapat menjadi tanda gangguan kehamilan dan bisa membahayakan janin, antar lain:
- Cairan ketuban yang terlalu sedikit atau terlalu banyak sehingga menghambat pergerakan janin
- Kelainan pada plasenta dan lilitan tali pusat yang menyebabkan terhambatnya suplai oksigen dan nutrisi untuk janin
- Konsumsi obat-obatan terlarang, rokok, dan alkohol, karena dapat mengganggu tumbuh kembang janin sehingga mengurangi gerakan janin di dalam kandungan
- Kondisi gawat janin yang bisa menyebabkan kematian janin bila tidak segera dikenali dan ditangani
Cara Mengatasi Janin Tidak Bergerak
Meski tidak semua, ada beberapa penyebab janin tidak bergerak seharian yang dapat meningkatkan risiko terjadinya bayi lahir dalam keadaan meninggal. Untuk mencegah hal tersebut, Bunda perlu segera mengenali penurunan gerakan janin dan menstimulasi janin untuk kembali aktif bergerak dengan menerapkan beberapa cara berikut:
- Konsumsi minuman atau makanan yang manis untuk memberikan energi bagi janin.
- Ajak janin berbicara atau memperdengarkan musik untuk memotivasinya menendang dan bergerak.
- Sorotkan senter ke perut Bunda untuk membuat janin merespons cahaya dengan bergerak.
- Ubahlah posisi badan Bunda sesekali karena gerakan badan Bunda juga dapat menstimulasi janin untuk bergerak.
Itulah beberapa penyebab janin tidak bergerak seharian dan cara menstimulasinya untuk kembali bergerak. Umumnya kondisi ini disebabkan oleh hal yang tidak berbahaya, tetapi Bunda tetap perlu mewaspadai ketika pergerakan janin berkurang. Hal ini karena ada beberapa penyebab yang bisa menandakan kondisi gawat janin, seperti kurangnya cairan ketuban atau kurangnya suplai oksigen.
Untuk mengetahui normal atau tidaknya gerakan janin, Bunda dapat menghitung frekuensi gerakan janin. Pergerakan dikatakan normal jika terjadi sebanyak 10 kali selama 1–2 jam. Jika kurang dari jumlah tersebut, Bunda perlu mewaspadainya.
Saat Bunda menyadari frekuensi gerakan janin tidak normal dan merasa kurang yakin dengan penyebab janin tidak bergerak seharian, periksakanlah kondisi tersebut ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa menentukan penyebab dan langkah penanganan yang sesuai sehingga kemungkinan terjadinya kondisi yang lebih serius pada janin bisa dicegah.