Jerawat di hidung atau sekitar wajah dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu penampilan. Kondisi ini harus diobati dengan tepat agar tidak bertambah parah dan tidak menimbulkan bekas luka bopeng.
Jerawat di hidung sering terasa lebih menyakitkan. Kondisi ini bisa disebabkan karena penumpukan komedo di pori-pori kulit hidung atau rambut hidung yang tumbuh ke dalam kulit. Pertumbuhan jerawat hidung tidak hanya di permukaan kulit, tetapi juga bisa tumbuh di hidung bagian dalam.
Penyebab Jerawat di Hidung
Jerawat umumnya timbul ketika terjadi perubahan hormon yang menyebabkan produksi minyak berlebih. Inilah alasannya remaja yang memasuki pubertas sering memiliki jerawat di hidung.
Minyak berlebih yang bercampur dengan sel-sel kulit mati akan menyumbat pori-pori kulit hidung. Bila sumbatan ini terinfeksi oleh bakteri normal yang ada di kulit, bagian hidung bisa mengalami peradangan dan muncul jerawat.
Pada jerawat di hidung bagian dalam, peradangan bisa terjadi saat ada sumbatan di folikel rambut hidung. Ada tiga jenis infeksi yang mungkin terjadi ketika seseorang merasakan jerawat di dalam hidung, yaitu:
Nasal vestibulitis
Pada nasal vestibulitis, infeksi biasanya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus. Kondisi ini muncul seperti jerawat atau sekumpulan jerawat kemerahan pada bagian ujung lubang hidung. Nasal vestibulitis akut akan menyebabkan kemerahan pada kulit, pembengkakan, dan terasa sakit jika disentuh.
Nasal furuncles
Nasal furuncles merupakan bisul atau benjolan berisi nanah yang sangat besar dan terletak di bagian hidung yang lebih dalam. Kondisi ini disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Nasal furuncles perlu segera ditangani dokter, karena infeksi yang parah dapat menyebabkan selulitis. Selulitis sendiri dapat menyebar hingga pembuluh darah ke otak dan menimbulkan meningitis.
Cavernous sinus thrombosis (TSC)
Dalam kasus yang lebih parah, jerawat di hidung akibat infeksi bakteri di dalam hidung ini berisiko menyebabkan sumbatan pembuluh darah otak. Kondisi ini disebut juga dengan cavernous sinus thrombosis. Gejalanya berupa sakit kepala, gangguan penglihatan, bola mata menonjol, hingga demam tinggi.
Cara Mengatasi Jerawat di Hidung
Jika mengalami jerawat di hidung yang disertai beberapa gejala, seperti sakit kepala dan demam, segera periksakan diri ke dokter. Bila diperlukan, dokter akan menyarankan pemeriksaan penunjang lewat MRI atau CT scan jika diduga terdapat infeksi di dalam hidung atau sinus.
Selanjutnya, jerawat di hidung akan diobati sesuai dengan penyebabnya. Langkah pengobatan dapat meliputi:
1. Mengonsumsi antibiotik
Jika disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter biasanya akan memberikan antibiotik berupa salep, seperti bacitracin atau mupirocin. Dokter juga bisa saja memberikan obat antibiotik yang harus diminum atau memberikan obat minum dan salep untuk mempercepat proses penyembuhan.
Jika jerawat di hidung sudah menjadi infeksi berat, pengobatan antibiotik perlu diberikan melalui infus di rumah sakit. Kondisi jerawat hidung yang parah terkadang perlu dilakukan tindakan bedah drainase (pengeluaran nanah) untuk mencegah pembengkakan di area infeksi pada jerawat di hidung bagian dalam.
2. Menggunakan kompres hangat
Selain pengobatan dengan antibiotik, nasal vestibulitis dapat diatasi dengan memberikan kompres hangat ke hidung selama 15–20 menit sebanyak 3 kali sehari. Hal ini bertujuan untuk membantu mengeringkan jerawat dan mengurangi nyeri.
3. Mengonsumsi obat pereda nyeri
Apabila nyeri akibat jerawat di hidung tidak membaik dengan kompres hangat, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen. Namun, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu tentang pilihan obat antinyeri yang tepat dan sesuai kondisi jerawat hidung Anda.
4. Mengoleskan minyak esensial
Penggunaan minyak esensial atau minyak atsiri bertujuan untuk memberikan sensasi lega ketika ada jerawat di hidung bagian dalam. Namun, pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap minyak esensial sebelum menggunakannya.
Ada beberapa minyak esensial yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi jerawat di hidung, yaitu:
- Thyme
- Kayu manis
- Rosemary
- Tea tree oil
- Minyak zaitun
- Minyak kelapa
Selain beberapa cara di atas, jangan pernah memencet jerawat di hidung bagian dalam, karena akan membuat pori-pori kulit makin rentan terhadap infeksi bakteri. Hindari juga terlalu sering menyentuh jerawat di hidung bagian dalam dan ikuti penggunaan obat sesuai anjuran dokter agar proses penyembuhan lebih cepat.
Jerawat di hidung bagian dalam harus segera diperiksakan ke dokter. Terlebih, jika jerawat tidak kunjung sembuh atau diiringi dengan rasa pusing, demam, kebingungan, gangguan penglihatan, nyeri di wajah dan di sekitar mata, serta pembengkakan pada mata.