Diare bisa dialami oleh manusia dan hewan, termasuk kucing. Penyebab kucing diare cukup beragam, mulai dari infeksi bakteri atau virus hingga pola makan yang salah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kucingmu mengalami diare agar pengobatan yang tepat dapat diberikan.
Diare pada kucing ditandai dengan konsistensi tinja yang encer dan frekuensi buang air besar (BAB) yang meningkat. Saat terkena diare, kucing bisa BAB hingga lebih dari 3 kali sehari. Kondisi ini bukanlah hal yang normal, terlebih jika sudah berlangsung lebih dari 24 jam atau bahkan berminggu-minggu.
Penyebab diare pada hewan, seperti kucing dan anjing pun bermacam-macam, sebagian bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, tetapi ada juga yang berbahaya dan perlu ditangani langsung oleh dokter hewan.
Beragam Penyebab Kucing Diare
Saat terkena diare, kucing biasanya juga mengalami gejala lain, seperti lemas, kurang aktif bermain, sulit makan atau minum, dan muntah. Berikut ini adalah beberapa kondisi atau penyakit yang bisa menyebabkan kucing diare:
- Infeksi bakteri di usus
- Infeksi virus
- Keracunan makanan
- Infeksi jamur atau parasit, misalnya amuba dan cacing
- Perubahan pola makan
- Pankreatitis
- Penyakit pada saluran cerna, misalnya penyakit radang usus
- Penyakit hati, misalnya hepatitis
Selain berbagai faktor di atas, ada juga penyakit lain yang bisa menyebabkan kucing sering mengalami diare, misalnya diabetes, gangguan ginjal, hipertiroidisme, atau kanker.
Diare pada kucing juga dapat disertai dengan perubahan warna tinja kucing menjadi merah atau berdarah, kuning, atau hijau. Masing-masing warna tinja pada kucing saat ia diare bisa menjadi tanda kondisi tertentu. Berikut ini adalah penjelasannya:
- Diare berdarah disebabkan oleh adanya perdarahan di saluran usus bagian bawah, yaitu sekitar usus halus, usus besar, atau rektum
- Diare berwarna merah tua atau kehitaman disebabkan oleh perdarahan di saluran cerna bagian atas, yaitu lambung atau kerongkongan
- Diare berwarna kuning dan berbau busuk bisa disebabkan oleh gagal hati, anemia hemolitik, atau infeksi
- Diare berwarna hijau disebabkan oleh gangguan pada kantung empedu
Untuk memastikan penyebab kucingmu diare, kamu perlu membawanya ke dokter hewan. Guna memastikan penyebabnya, dokter hewan akan melakukan pemeriksaaan yang terdiri dari pemeriksaan fisik dan tes penunjang, seperti tes darah dan analisis tinja kucing.
Cara Mengobati Kucing Diare
Diare ringan pada kucing biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 24 jam atau beberapa hari. Sementara itu, diare yang sudah berkepanjangan atau berat perlu segera ditangani oleh dokter hewan karena bisa menyebabkan kucingmu mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi.
Apabila kucingmu mengalami diare ringan, ada beberapa perawatan rumahan yang bisa kamu lakukan untuk membantunya segera pulih, yaitu:
Berikan makanan dalam porsi kecil tetapi sering
Pemberian makanan sangatlah penting dalam mengatasi kucing diare. Berikan makanan yang hambar atau tanpa tambahan rasa, seperti ayam rebus atau ikan putih, dalam porsi kecil tetapi sering. Kamu juga bisa memberinya produk makanan basah yang khusus dibuat untuk mengatasi sakit perut pada kucing.
Cukupi asupan cairannya
Diare yang berkepanjangan atau parah dapat menyebabkan kucingmu mengalami dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan kucing kesayanganmu minum cukup air saat diare.
Agar kucingmu lebih mudah dan nyaman untuk minum air, letakkanlah wadah minumnya di tempat ia istirahat, dekat tempat makannya, atau sekitar area bermainnya.
Selain air putih, kamu juga bisa memberikan kucingmu cairan rehidrasi oral, seperti pedialyte, guna mencukupi asupan cairan dan elektrolit dalam tubuh kucingmu.
Biarkan kucingmu istirahat
Bermain bersama kucing memang aktivitas yang menyenangkan. Namun, ketika kucingmu diare, biarkan ia istirahat agar bisa lekas pulih dan selalu pantau kondisinya. Segeralah bawa kucingmu ke dokter hewan bila diare yang ia alami tidak kunjung pulih atau justru semakin parah.
Saat merawat kucing yang diare, kamu sebaiknya tidak memberikan obat-obatan untuk manusia kepada kucingmu. Ini karena beberapa obat-obatan diare tersebut mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya dan tidak cocok untuk dikonsumsi kucing.
Kucing diare merupakan kondisi yang tidak bisa diabaikan, terutama jika diare berlangsung hingga lebih dari 24 jam dan langkah-langkah penanganan di atas tidak mampu mengatasi diare pada kucingmu.
Apabila kucingmu mengalami diare yang parah atau tidak kunjung sembuh, jangan ragu untuk membawanya ke dokter hewan agar ia bisa segera mendapatkan pengobatan yang tepat, ya.