Nanah bisa muncul di tubuh sebagai tanda adanya infeksi yang umumnya disebabkan oleh bakteri. Tak hanya muncul di permukaan kulit, nanah juga bisa terbentuk di dalam tubuh. Berbagai cara untuk menangani nanah perlu dilakukan sesuai dengan tempat terbentuknya guna mencegah terjadinya komplikasi.
Nanah merupakan cairan kental berwarna putih kekuningan, hijau, atau, coklat. Nanah biasanya menimbulkan aroma tidak sedap. Cairan nanah mengandung sel darah putih, bakteri, dan jaringan tubuh yang mati.
Penyebab Terbentuknya Nanah
Nanah muncul sebagai reaksi alami tubuh ketika melawan infeksi atau respons peradangan terhadap infeksi bakteri maupun infeksi jamur. Infeksi bisa terjadi ketika bakteri atau jamur masuk melalui kulit yang terluka, terhirup saat batuk atau bersin, ataupun karena kurang menjaga kebersihan.
Ketika terjadi infeksi di bagian tubuh tertentu, sel darah putih (neutrofil) akan berkumpul pada bagian tubuh tersebut dan berperang melawan bakteri penyebab infeksi.
Selama proses tersebut, banyak sel darah putih dan jaringan tubuh lain di sekitarnya yang mati. Akumulasi dari sel darah putih dan jaringan tubuh yang mati inilah kemudian disebut nanah.
Banyak jenis bakteri yang dapat menyebabkan munculnya nanah, tetapi yang paling umum adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes.
Bagian Tubuh yang Rentan Memunculkan Nanah
Nanah sering muncul dalam abses, yaitu ruang yang berkembang ketika ada kerusakan pada jaringan tubuh Anda. Abses dapat terjadi pada bagian tubuh mana saja, termasuk kulit, gigi, kelenjar, atau organ dalam.
Berikut ini adalah beberapa bagian tubuh yang rentan terinfeksi bakteri dan menyebabkan munculnya nanah:
1. Kulit
Nanah atau abses kulit umumnya terbentuk karena folikel rambut yang terinfeksi atau disebut bisul. Jerawat yang parah sebagai akibat dari penumpukan kulit mati, minyak, dan bakteri juga bisa menyebabkan munculnya nanah. Selain itu, luka terbuka pada kulit juga rentan terhadap infeksi yang bisa memicu timbulnya nanah.
2. Mulut
Kondisi mulut yang lembap dan hangat menjadikannya area yang tepat bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang. Bakteri ini kemudian bisa menimbulkan abses gigi dan abses gusi ketika ada gigi Anda yang retak atau berlubang.
3. Saluran kemih
Nanah pada saluran kemih umumnya terjadi ketika Anda mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Kondisi ini disebabkan oleh infeksi akibat bakteri Escherichia coli pada usus besar yang masuk ke dalam saluran kemih akibat cara membilas kemaluan yang salah, yaitu dari bagian belakang ke depan.
Ketika Anda menderita ISK, nanah yang keluar bersamaan dengan urine akan membuat urine terlihat keruh
Selain itu, nanah yang terjadi pada saluran kemih bisa disebabkan oleh penyakit infeksi menular seksual, seperti gonore. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae ini dapat memicu peradangan pada saluran kemih. Peradangan yang terjadi dapat mengakibatkan produksi nanah sebagai respons alami tubuh terhadap infeksi bakteri.
4. Mata
Infeksi yang terjadi di mata sering ditemui pada kondisi mata merah akibat infeksi bakteri. Saluran air mata yang tersumbat dan penimbunan kotoran di mata juga bisa memicu infeksi yang menghasilkan munculnya nanah di mata.
5. Paru-paru
Infeksi di paru-paru bisa menyebabkan timbunan nanah. Nanah dapat terkumpul pada lapisan selaput pelindung paru-paru (pleura) atau di jaringan paru itu sendiri. Nanah yang terkumpul pada lapisan pleura secara medis disebut empiema, sedangkan nanah yang terbentuk dan tertimbun pada jaringan paru disebut abses paru.
6. Otak
Infeksi otak bisa menimbulkan terbentuknya nanah di otak. Kondisi ini juga disebut abses otak, dan terjadi ketika jaringan otak terserang oleh bakteri atau jamur, yang kemudian menyebabkan reaksi peradangan sehingga menghasilkan nanah.
Bakteri atau jamur ini bisa masuk ke otak dari bagian tubuh lain, misalnya rongga sinus lewat peredaran darah, atau pada saat terjadi luka di kepala akibat cedera maupun operasi.
Nanah yang terbentuk karena infeksi umumnya disertai dengan gejala lain. Jika infeksi ada di permukaan kulit, kulit di sekitar abses memerah, bengkak, dan terasa sakit.
Sementara itu, abses yang terjadi di dalam tubuh biasanya menyebabkan gejala berupa demam, meriang, lemas, dan kelelahan. Gejala tersebut mirip dengan gejala flu pada umumnya.
Nanah di Bekas Sayatan Pascapoperasi
Setiap luka atau sayatan yang dibuat selama prosedur operasi, berisiko mengakibatkan jenis infeksi yang disebut surgical site infection (SSI). Orang yang menjalani operasi memiliki peluang sekitar 1–3% untuk mengalami infeksi tersebut.
SSI dapat memengaruhi siapa saja yang menjalani operasi, namun ada beberapa kondisi tertentu yang dapat meningkatkan risiko kemunculannya, antara lain:
- Penderita diabetes
- Perokok
- Obesitas
- Seseorang dengan kondisi kesehatan yang melemahkan daya tahan tubuh
- Menjalani prosedur yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti kemoterapi
- Prosedur bedah yang berlangsung selama lebih dari dua jam
Selain faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena SSI tersebut, bakteri juga bisa berasal dari peralatan bedah atau sudah ada bakteri di kulit Anda sebelum proses pembedahan. Gejala SSI antara lain lokasi operasi tampak kemerahan dan terasa hangat, nanah mengalir dari luka, dan demam.
Cara Menangani Nanah yang Muncul di Tubuh
Cara menangani nanah tergantung pada keparahan infeksi yang menyebabkannya. Namun, ada beberapa langkah penanganan yang bisa Anda lakukan, yaitu:
1. Kompres air hangat
Jika bisul kecil ada di permukaan kulit, Anda bisa mengompresnya dengan air hangat untuk membantu mengeluarkan nanah. Anda dapat mengompres bisul beberapa kali sehari selama beberapa menit.
2. Hindari memecahkan bisul
Pastikan Anda tidak memecahkan atau memencet bisul. Selain dapat menimbulkan luka baru, mengeluarkan nanah dengan cara seperti ini justru bisa menimbulkan infeksi yang lebih serius.
3. Pengeringan oleh dokter
Anda bisa meminta bantuan dokter untuk mengeluarkan abses yang memiliki ukuran lebih besar atau sulit dijangkau. Dokter akan mengeluarkan nanah menggunakan jarum atau membuat sayatan kecil pada abses. Jika abses sangat besar, dokter mungkin akan memasukkan tabung steril untuk mengeringkan nanah.
4. Mengonsumsi antibiotik
Pada infeksi bakteri yang lebih dalam atau sulit sembuh, dokter akan meresepkan antibiotik oral. Untuk infeksi bernanah yang berat, seperti abses otak dan paru-paru, diperlukan perawatan di rumah sakit dengan pemberian antibiotik suntikan.
Tips Mencegah Munculnya Nanah
Meski beberapa jenis infeksi sulit untuk dicegah, ada langkah-langkah yang bisa Anda lakukan guna menurunkan risiko terjadinya infeksi penyebab munculnya nanah. Anda juga dianjurkan untuk merawat dan menjaga luka agar tetap bersih dan kering.
Jika sedang mengalami abses atau muncul nanah pada bagian tubuh tertentu, Anda dapat melakukan beberapa cara berikut untuk menghindari penyebaran infeksi:
- Hindari berbagi peralatan mandi dan perlengkapan tidur, maupun alat olahraga, dengan orang lain
- Cuci tangan sebelum dan setelah menyentuh nanah
- Hindari berenang di kolam renang umum.
Umumnya, nanah yang disebabkan oleh infeksi ringan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan. Namun, pada infeksi yang lebih serius, dibutuhkan perawatan medis, seperti pengeringan atau drainase nanah dan pemberian obat antibiotik.
Jika Anda melihat adanya nanah yang tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari meski sudah melakukan langkah pencegahan di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.