Muntah darah saat hamil dapat disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi ini perlu segera ditangani karena berisiko membahayakan ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab muntah darah saat hamil agar risiko komplikasi dapat dicegah.
Mual dan muntah merupakan keluhan yang umum dialami oleh ibu hamil, terutama pada trimester pertama. Kondisi yang dikenal dengan morning sickness ini biasanya disebabkan oleh perubahan hormon selama kehamilan. Sebagian ibu hamil yang mengalami morning sickness umumnya hanya mengalami keluhan ringan.
Namun, kondisi ini perlu diwaspadai apabila terjadi hampir sepanjang hari, membuat berat badan ibu hamil berkurang, menimbulkan keluhan muntah darah, tubuh lemas, dan dehidrasi. Berbagai gejala tersebut bisa menjadi pertanda hiperemesis gravidarum yang perlu segera ditangani.
Penyebab Muntah Darah Saat Hamil
Pada umumnya, bercak darah yang keluar bersama muntah berasal dari iritasi hingga perdarahan saluran cerna bagian atas, yaitu mulut, tenggorokan, kerongkongan, dan lambung. Berikut ini adalah beberapa kondisi medis atau penyakit yang dapat menyebabkan muntah darah saat hamil:
1. Morning sickness parah
Muntah darah saat hamil bisa disebabkan oleh morning sickness yang berkepanjangan dan parah. Muntah yang banyak dan terjadi terus-menerus membuat lapisan kerongkongan iritasi hingga luka. Akibatnya akan muncul muntah darah atau muntah yang disertai bercak-bercak darah.
Bumil perlu waspada bila mengalami muntah lebih dari 3 kali sehari hingga menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti pusing yang tak kunjung mereda, lemas, dan urine berwarna gelap.
2. Sindrom Mallory-Weiss
Jika muntah selama kehamilan berlanjut dan berkepanjangan, bisa terjadi robekan pada lapisan dalam kerongkongan. Robekan ini dikenal juga dengan istilah sindrom Mallory-Weiss. Hal ini menjadi penyebab muntah darah saat hamil yang perlu diwaspadai.
Selain karena muntah berlebihan, sindrom Mallory-Weiss juga terkadang bisa disebabkan oleh batuk kronis, penyalahgunaan alkohol, dan tekanan darah tinggi. Tak hanya pada ibu hamil, sindrom Mallory-Weiss juga bisa terjadi pada anak-anak dan remaja atau orang yang mengalami bulimia.
3. Pecahnya varises kerongkongan (varises esofagus)
Varises pada kerongkongan adalah kondisi melebarnya pembuluh darah di kerongkongan. Kondisi ini terjadi karena aliran darah menuju hati terhalang oleh jaringan parut dan menyebabkan peningkatan tekanan di dalam pembuluh darah di sekitar hati.
Pembuluh darah tersebut cenderung rapuh dan mudah pecah. Apabila ibu hamil mengalami varises di kerongkongan dan varises tersebut pecah, kondisi ini dapat menyebabkan muntah darah dalam jumlah banyak dan membahayakan kondisi ibu hamil.
4. Penyakit asam lambung
Muntah darah saat hamil juga dapat disebabkan oleh penyakit asam lambung atau GERD. Perubahan hormon selama kehamilan membuat otot kerongkongan bagian bawah melemah.
Otot kerongkongan tersebut harusnya berkontraksi dan menutup saluran antara kerongkongan dan lambung setelah makanan turun ke lambung. Melemahnya otot ini membuat kerongkongan tetap terbuka, sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
GERD yang menyebabkan muntah darah saat hamil merupakan salah satu kondisi yang perlu pemeriksaan dari dokter, terutama bila Bumil mengalami kesulitan menelan dan nyeri ulu hati yang memburuk.
5. Radang lambung (gastritis)
Peradangan dinding lambung atau gastritis juga dapat menyebabkan muntah darah saat hamil. Gastritis dapat terjadi dalam waktu yang lama dan jika tidak segera diobati, kondisi ini bisa meningkatkan risiko kanker lambung.
Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab gastritis, di antaranya infeksi bakteri H. pylori, stres berat, kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, serta efek samping obat-obatan, seperti obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
Selain muntah darah, gastritis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti nyeri perut bagian atas, perut kembung, mual, muntah, dan hilangnya nafsu makan.
6. Tukak lambung
Tukak lambung atau sakit maag adalah kondisi ketika terdapat luka pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding usus 12 jari atau duodenum dan kerongkongan.
Tukak lambung sering kali akan menimbulkan keluhan nyeri atau perih pada perut. Pada kondisi yang parah, tukak lambung dapat menyebabkan muntah darah yang berwarna merah cerah atau coklat tua. Kondisi ini sering kali terjadi akibat radang lambung yang tidak diobati dengan baik.
Selain karena kondisi-kondisi di atas, muntah darah pada ibu hamil juga bisa disebabkan oleh penyebab lain, misalnya darah mimisan yang tertelan, kanker kerongkongan, leukemia, atau gangguan pembekuan darah, seperti hemofilia.
Apa pun penyebabnya, keluhan muntah darah saat hamil tidak boleh dianggap remeh karena dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan janin. Oleh karena itu, jika Bumil mengalami muntah darah, segera konsultasikan ke dokter agar penanganan dapat segera dilakukan dan Bumil terhindar dari komplikasi selama kehamilan.