Stres dan perubahan hormon menjadi penyebab rambut rontok parah yang paling sering terjadi. Meskipun bersifat sementara, rambut rontok parah dapat membuat penderitanya menjadi tidak percaya diri dan stres. Oleh karena itu, penting mengetahui penyebab rambut rontok parah agar berbagai langkah pencegahan dapat dilakukan.
Rambut rontok sebanyak 50–100 helai per hari sebenarnya merupakan kondisi yang normal. Namun, jika rambut rontok lebih dari 100 helai atau sekitar 1 genggam rambut per harinya, bisa saja menjadi tanda rambut rontok parah atau secara medis disebut sebagai telogen effluvium.
Kebanyakan kasus rambut rontok parah memang tidak memengaruhi kesehatan fisik, tetapi dapat memberikan dampak yang besar secara psikologis. Rambut rontok parah dapat meningkatkan stres, anxiety, dan depresi, bahkan mengganggu kualitas hidup penderitanya. Oleh karena itu, ketahui penyebab rambut rontok parah agar dapat dicegah sedini mungkin.
Berbagai Penyebab Rambut Rontok Parah
Rambut rontok parah terjadi ketika ada kelainan pada siklus hidup rambut. Pertumbuhan rambut normalnya terbagi ke dalam 3 fase, yaitu fase anagen, fase katagen, dan fase telogen.
Pada fase anagen atau fase pertumbuhan, rambut akan tumbuh dan bertahan selama 2–5 tahun. Selanjutnya, rambut akan memasuk fase katagen atau fase transisi. Di fase ini, pertumbuhan rambut akan melambat dan tempat tumbuhnya rambut (folikel rambut) menyusut.
Terakhir, fase telogen atau fase istirahat merupakan saat di mana rambut akan mengalami kerontokan dan kemudian digantikan dengan rambut baru sekitar 3–5 bulan setelahnya. Ketiga fase dalam siklus rambut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa memengaruhi siklus hidup rambut dan menjadi pemicu atau penyebab rambut rontok parah:
1. Perubahan hormon
Perubahan hormon secara tiba-tiba dapat menjadi penyebab rambut rontok parah. Hal ini terjadi karena folikel rambut memasuki fase telogen atau istirahat yang lebih lama dari seharusnya.
Kondisi yang memicu rambut rontok ini biasanya terjadi pada ibu hamil. Namun, rambut rontok saat hamil akan kembali tumbuh dalam kurun waktu 6 bulan hingga 1 tahun setelah melahirkan.
2. Stres
Tubuh yang mengalami stres fisik maupun psikologi bisa menjadi faktor pemicu atau penyebab rambut rontok parah. Stres fisik, misalnya setelah menjalani operasi, menderita penyakit kronis, atau perdarahan, dapat menyebabkan kerontokan rambut parah.
Selain stres fisik, stres secara psikologis juga bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kerontokan rambut parah.
3. Diet ketat
Diet ketat bisa membuat tubuh kekurangan nutrisi dapat menyebabkan rambut mengalami kerontokan berlebih. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan nutrisi atau vitamin dapat menjadi penyebab rambut rontok parah. Beberapa nutrisi yang dapat memengaruhi pertumbuhan rambut adalah zat besi, zinc, vitamin B6, dan B12.
Oleh karena itu, jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan menjaga pola atau asupan makan, konsultasikanlah dengan dokter gizi. Dokter dapat merekomendasikan program penurunan berat badan yang sehat dan sesuai kondisi tubuh Anda. Dengan program diet yang tepat, risiko Anda mengalami kekurangan nutrisi penting penyebab rambut rontok dapat dicegah.
4. Obat-obatan tertentu
Berbagai obat-obatan tertentu bisa menyebabkan kerontokan rambut parah. Kondisi ini umumnya tidak langsung terlihat karena biasanya rambut baru rontok setelah mengonsumsi obat selama 12 minggu.
Beberapa obat yang dapat menjadi penyebab rambut rontok parah adalah pil kontrasepsi, retinoid, beta-blockers, ACE inhibitor, dan antidepresan.
5. Gejala dari kondisi medis tertentu
Kerontokan rambut yang parah juga bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu, seperti alopecia areata, penyakit tiroid, dermatitis kontak, diabetes, dan lupus.
Selain menjadi gejala penyakit, rambut rontok berlebih juga bisa terjadi setelah menjalani operasi atau vaksinasi. Dua prosedur tersebut bisa membuat folikel rambut dalam keadaan istirahat karena diserang sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, rambut akan mengalami kerontokan sementara selama beberapa waktu.
Selain berbagai faktor di atas, memiliki keluarga yang mengalami rambut rontok, pertambahan usia, serta penurunan berat badan secara signifikan juga bisa menjadi faktor penyebab rambut rontok parah.
Cara Mencegah Rambut Rontok
Dengan mengetahui penyebab rambut rontok parah, Anda dapat melakukan beberapa langkah pencegahan. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membuat rambut tetap sehat dan terhindar dari kerontokan:
- Membatasi penataan rambut menggunakan alat bersuhu panas atau zat kimia, seperti mencatok, mengeriting, atau mengecat rambut
- Memilih produk perawatan rambut yang tepat, serta sesuai dengan jenis dan permasalahan rambut
- Menggunakan sisir bergigi jarang dan tidak menyisir rambut dalam keadaan basah
- Berhenti merokok
- Mengelola stres dengan bijak
- Mencukupi waktu tidur
Rambut rontok parah kerap membuat penderitanya takut mengalami kebotakan. Meskipun umumnya hanya berlangsung sementara dan rambut akan tumbuh kembali, beberapa kasus rambut rontok parah dapat menjadi tanda kondisi medis serius yang memerlukan penanganan dari dokter.
Oleh karena itu, jika Anda mengalami rambut rontok, bahkan kerontokan terjadi terus-menerus dan makin parah, sebaiknya periksakan kondisi ini ke dokter. Melalui pemeriksaan, dokter akan menentukan penyebab rambut rontok parah dan memberikan penanganan yang sesuai.