Kentut atau buang gas adalah hal yang normal. Namun, terlalu sering kentut bisa mengganggu kenyamanan Anda. Ada beberapa penyebab sering kentut yang bisa Anda alami, mulai dari konsumsi makanan tertentu hingga kemungkinan adanya penyakit pada saluran pencernaan.
Kentut adalah gas dalam saluran pencernaan yang dibuang keluar dari tubuh melalui anus dengan manghasilkan suara dan bau. Kentut umumnya terjadi ketika saluran cerna menghasilkan gas berlebih.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gas berlebih di saluran pencernaan, mulai dari menelan terlalu banyak udara saat makan atau minum hingga terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan tertentu. Selain sering kentut, kelebihan gas juga dapat disertai perut kembung dan sendawa.
Beragam Penyebab Sering Kentut
Normalnya, Anda dapat buang gas atau kentut sebanyak 8–14 kali sehari. Namun, jika Anda kentut lebih dari 25 kali sehari, itu tandanya Anda mengalami keluhan sering kentut. Kondisi sering kentut bisa dialami siapa saja, termasuk bayi.
Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab sering kentut:
1. Mengonsumsi makanan tertentu
Sering kentut bisa disebabkan oleh konsumsi makanan tertentu, khususnya makanan yang dapat menghasilkan gas berlebih. Berikut ini adalah beberapa makanan yang menjadi penyebab sering kentut:
- Kacang-kacangan
- Susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt
- Sayuran, seperti brokoli, kol, kubis, bawang, jamur, asparagus, dan pakcoy
- Buah-buahan, misalnya apel, persik, plum, dan pir
- Biji-bijian utuh, seperti gandum dan oat
- Minuman berkarbonasi, seperti bir dan soda
- Pemanis buatan, seperti fruktosa dan sorbitol
Secara umum, makanan yang tinggi serat dan makanan bertepung lebih berisiko menyebabkan sering kentut. Namun perlu diingat, makanan yang menjadi penyebab sering kentut pada Anda belum tentu menimbulkan reaksi yang sama pada orang lain.
2. Menelan udara terlalu banyak
Menelan terlalu banyak udara (aerophagia) juga bisa menjadi penyebab sering kentut. Aerophagia dapat terjadi ketika Anda melakukan aktivitas tertentu, misalnya:
- Mengonsumsi makanan atau minuman terlalu cepat
- Memiliki kebiasaan merokok
- Menggunakan sedotan saat minum
- Mengonsumsi minuman berkarbonasi
- Mengisap permen atau mengunyah permen karet
- Mengenakan gigi palsu yang terlalu longgar
Selain itu, Anda juga mungkin menelan udara lebih banyak saat sedang cemas. Ketika merasa cemas, Anda cenderung akan bernapas lebih cepat sehingga udara juga akan lebih banyak masuk ke dalam tubuh.
3. Menderita penyakit tertentu
Jika Anda kentut lebih dari 25 kali sehari, bisa jadi hal tersebut merupakan gejala suatu penyakit. Berikut adalah penyakit yang menyebabkan sering kentut:
- Gangguan pada lambung, seperti penyakit asam lambung atau GERD, tukak lambung, dan gastroparesis
- Radang pada usus, misalnya pada penyakit Crohn dan kolitis ulseratif
- Sindrom Dumping, yaitu kondisi ketika makanan bergerak lebih cepat dari perut ke usus halus
- Gangguan makan
- Penyakit Celiac
- Pankreatitis autoimun
- Diabetes
Di samping itu, sering kentut juga dapat disebabkan oleh efek samping konsumsi obat tertentu, misalnya obat untuk menangani diabetes tipe 2, seperti acarbose, atau obat yang mengandung gula sorbitol.
4. Memiliki gangguan penyerapan makanan atau minuman
Ketiadaan enzim pencernaan di dalam usus kecil membuat tubuh tidak dapat mencerna beberapa macam karbohidrat, seperti gula dan pati. Karbohidrat tersebut dialihkan ke usus besar.
Di usus besar, karbohidrat yang tidak tercerna ini kemudian diproses menjadi gas, sehingga menyebabkan Anda sering kentut. Beberapa gas yang dihasilkan oleh tubuh adalah metana, karbon dioksida, dan hidrogen, serta sulfur yang menyebabkan bau tidak sedap ketika kentut.
Salah satu contoh gangguan penyerapan makanan atau minuman adalah intoleransi laktosa. Kondisi ini terjadi ketika laktosa, yaitu gula alami dalam susu dan produk turunannya, tidak tercerna dengan sempurna di dalam tubuh.
Intoleransi laktosa menyebabkan penderitanya menjadi sering kentut, diare, dan kram perut. Menghindari makanan yang mengandung laktosa dapat mengurangi frekuensi kentut dan efek samping lainnya.
Membatasi konsumsi makanan, terutama yang menjadi faktor penyebab sering kentut, dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi keluhan sering kentut. Selain itu, dianjurkan juga untuk mengonsumsi makanan dalam porsi kecil secara teratur.
Jika Anda merasa keluhan sering kentut yang Anda alami sudah sampai mengganggu kehidupan sehari-hari, sebaiknya konsultasikan kondisi tersebut ke dokter. Anda juga perlu pergi ke dokter jika mengalami keluhan sering kentut yang disertai dengan gejala lain, seperti diare, konstipasi, darah pada tinja, mual, dan muntah.