Terkadang, merenung memang baik untuk instrospeksi diri. Namun, tidak jarang pula seseorang merenungkan pikiran negatif yang bisa berdampak buruk pada kesehatan mental. Nah, untuk mengetahui kenapa seseorang sering merenung dan bagaimana mengatasinya, yuk cari tahu di sini!
Merenung adalah kondisi saat seseorang memikirkan suatu hal secara mendalam. Ketika yang dipikirkan sesuatu yang baik, misalnya cara menghentikan kebiasaan buruk atau introspeksi diri, tentunya efeknya akan baik untuk diri sendiri.
Namun, merenung yang akan dibahas di sini adalah jika seseorang memikirkan sesuatu yang sifatnya “negatif” secara terus menerus. Akibatnya, pikiran negatif jadi datang terus-menerus, berputar-putar, dan sulit dihentikan, meski sebenarnya kamu sendiri sudah tidak mau memikirkannya. Hal ini tentu bisa membuat dirimu merasa tertekan dan dihantui dengan hal-hal tersebut.
Ini Penyebab Sering Merenung
Kebiasaan merenung bisa terjadi pada siapa saja. Namun, ini memang lebih sering dialami penderita beberapa jenis gangguan mental, misalnya OCD, depresi, PTSD, ketergantungan minuman beralkohol, dan gangguan makan. Sering kali, kebiasaan ini memperparah kondisi gangguan mentalnya.
Dalam sebuah penelitian, merenung paling sering dilakukan wanita sebagai reaksi terhadap kesedihan. Sementara pada laki-laki, biasanya merenung menjadi wadah untuk meluapkan emosi ketika sedang marah. Selain itu, seseorang juga bisa sering merenung karena alasan berikut ini:
- Menghadapi masalah yang berada di luar kendalinya
- Memiliki kepercayaan bahwa dengan memikirkan sesuatu secara berulang-ulang, ia dapat menemukan jalan keluar dari masalahnya
- Memiliki riwayat trauma fisik maupun mental
- Memiliki karakteristik kepribadian tertentu, seperti perfeksionis
Begini Cara Menghentikan Kebiasaan Merenung
Merenungkan sesuatu yang negatif jelas bukan kebiasaan yang baik untuk dilakukan. Oleh karena itu, kebiasaan ini perlu dihentikan secepatnya dengan menerapkan berbagai cara berikut ini:
1. Alihkan perhatian
Ketika tersadar bahwa kamu sedang merenungkan hal-hal yang menyedihkan, cobalah untuk segera mengalihkan perhatian dengan melakukan hal-hal yang positif. Kamu bisa menelepon teman atau anggota keluarga untuk berbagi cerita agar pikiranmu lebih rileks.
Di samping itu, menyibukkan pikiran dengan hal lain, misalnya berkebun, nonton film, menggambar, membaca buku, atau berjalan-jalan ke luar rumah, juga bisa mencegahmu dari keinginan merenung. Melihat foto atau video kenangan yang indah juga dapat bisa membantumu melupakan pikiran-pikiran negatif.
2. Pikirkan jalan keluarnya, bukan masalahnya
Yang paling banyak dipikirkan saat merenung adalah masalah yang telah terjadi di masa lalu dan bagaimana cara mengubahnya. Memperbaiki masalah tentu saja boleh, tapi kamu harus ingat bahwa kesalahan yang terjadi di masa lalu tidak dapat kamu iubah. Kamu hanya bisa move on dan mencoba tidak mengulanginya.
Daripada hanya memikirkan masalah yang sudah lewat atau menyesali segala hal yang sudah terjadi, fokuslah dengan solusi yang bisa kamu lakukan sekarang. Cobalah untuk merilekskan pikiran terlebih dahulu, kemudian pikirkan jalan keluar dari permasalahanmu.
Perlu diingat bahwa solusi tidak selalu datang dengan cepat. Jadi, kamu perlu bersabar dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil tindakan, ya.
3. Tempatkan diri pada lingkungan yang positif
Lingkungan yang baik tentu akan membentuk karakter diri yang baik pula. Jadi, cobalah untuk mencari lingkungan baru yang di dalamnya terdapat orang-orang yang memiliki pemikiran positif.
Dengan berada di lingkungan tersebut dan mendapatkan semangat dari mereka, tentu kamu akan bisa memaknai suatu peristiwa dengan lebih positif. Alhasil, kebiasaan merenung ini pun berangsur-angsur akan menghilang.
4. Belajar untuk mencintai diri sendiri
Agar dapat berhenti dari kebiasaan merenung dan terhindar dari efek sampingnya, belajarlah untuk mencintai dirimu sendiri. Perlakukanlah dirimu seperti kamu memperlakukan orang lain. Jika kamu sering memuji, bicara lembut, atau memberi hadiah kepada orang lain, lakukan hal yang sama juga ke dirimu sendiri.
Maafkan segala kesalahan yang telah dirimu perbuat serta terus belajar dan berusaha agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Cara ini juga dapat meningkatkan harga dirimu dan membuat kamu lebih bahagia.
5. Lakukan meditasi
Ketika kamu sedang memikirkan suatu hal secara berulang, carilah tempat yang tenang, lalu lakukan meditasi. Kosongkan pikiranmu dan fokuslah hanya pada tarikan dan embusan napasmu sampai merasa tenang dan damai.
Selain menghentikan kebiasaan merenung, meditasi juga dapat memperbaiki mood dan mencegah penyakit.
Meski merenung terlihat sepele, kebiasaan ini tidak boleh diabaikan sebab bisa berdampak buruk bagi kondisi kesehatan mentalmu. Ditambah lagi, kebiasaan ini cenderung membuang waktu dan bisa-bisa mengganggu pekerjaanmu. Performa kerjamu mungkin saja menurun karena terlalu banyak merenung di kantor.
Oleh karena itu, kenali penyebab merenung dan lakukan cara-cara di atas untuk mengatasi kebiasaan ini. Jika kamu kesulitan untuk menghentikannya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.