Sesak napas saat hamil tua atau sekitar trimester ketiga merupakan salah satu keluhan yang sering kali dialami. Meski umumnya tidak berbahaya, sesak napas bisa membuat sebagian ibu hamil merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab sesak napas dan cara mengatasinya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sesak napas memiliki keterkaitan dengan penyakit-penyakit serius, seperti gagal jantung dan asma. Walau demikian, Bumil tidak perlu takut. Sesak napas saat hamil tua umumnya bukan disebabkan oleh hal yang berbahaya.
Penyebab Sesak Napas Saat Hamil Tua
Meningkatnya kadar hormon progesteron di dalam tubuh menjadi salah satu penyebab munculnya sesak napas. Hal ini merupakan kondisi yang normal terjadi dalam masa kehamilan.
Progesteron adalah hormon alami yang diproduksi tubuh dan berfungsi menjaga perkembangan Si Kecil di dalam kandungan. Justru jika produksi hormon progesteron menurun, Bumil berpotensi mengalami keguguran.
Selain meningkatnya hormon progesteron, sesak napas juga dapat disebabkan oleh membesarnya rahim. Ukuran rahim Bumil akan terus bertambah mengikuti pertumbuhan Si Kecil.
Rahim yang membesar akan menekan otot bawah paru-paru (diafragma) dan membuat Bumil menjadi sulit untuk bernapas. Kondisi ini adalah hal yang normal. Sesak napas yang Bumil rasakan akan berkurang setelah Si Kecil lahir atau akan berkurang sebagai ciri-ciri mau melahirkan seminggu lagi.
Walau demikian, sesak napas juga dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan lain. Bumil harus segera menemui dokter jika sesak napas terasa sangat parah, atau disertai dengan munculnya gejala, seperti:
- Batuk terus-menerus atau batuk darah
- Demam
- Nyeri dada
- Pucat
- Detak jantung dan denyut nadi menjadi lebih cepat dari biasanya
- Terasa seperti akan pingsan
- Bibir, jari tangan, atau jari kaki membiru
- Bengkak di bagian tubuh tertentu, seperti kaki dan wajah
Sesak saat hamil tua yang bukan disebabkan oleh masalah kesehatan serius umumnya tidak berat atau mengganggu aktivitas.
Akan tetapi, jika Bumil merasakan sesak napas disertai gejala tambahan, kemungkinan terdapat kondisi medis, seperti anemia, asma, preeklamsia dan pneumonia. Sesak napas akibat penyakit tersebut merupakan hal yang perlu segera mendapat penanganan dokter.
Cara Menangani Sesak Napas Saat Hamil Tua
Sesak napas saat hamil tua memang kondisi yang mengganggu. Untuk meringankannya, Bumil dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini:
1. Perhatikan posisi tubuh
Usahakan untuk selalu tegap saat duduk maupun berdiri, dan sebisa mungkin hindari membungkuk. Membungkuk dapat menimbulkan tekanan pada paru-paru yang menyulitkan Bumil bernapas.
2. Letakkan penopang saat tidur
Ketika akan tidur, gunakan bantal untuk menopang tubuh bagian atas. Hal ini akan mengurangi tekanan pada paru-paru yang berasal dari rahim.
3. Berolahraga secara teratur
Olahraga ringan, seperti berjalan, yoga, atau berenang dapat membantu pernapasan Bumil. Hindari melompat atau skipping. Beristirahatlah atau sudahi berolahraga saat Bumil merasa lelah.
4. Bersantai
Ambil waktu untuk bersantai. Semakin Bumil gelisah dengan sesak napas yang dialami, semakin besar kemungkinan sesak napas untuk memburuk. Tidur atau istirahatkan tubuh saat Bumil merasa butuh.
Pada dasarnya, risiko sesak napas saat hamil tua dapat dikurangi dengan mengonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan, dan minum air putih yang cukup. Periksa dan konsultasikan lebih lanjut ke dokter kandungan apabila cara-cara di atas belum dapat meredakan sesak napas yang muncul.