Penyebab vitiligo adalah kulit kekurangan melanin atau zat pewarna kulit. Meski tidak berbahaya, perubahan warna kulit karena vitiligo bisa menurunkan rasa percaya diri penderitanya.
Vitiligo adalah kondisi ketika kulit kehilangan warna alaminya. Kematian atau tidak berfungsinya sel-sel yang memproduksi melanin merupakan penyebab vitiligo. Hal ini akan memunculkan bercak putih atau kulit tampak lebih terang dari warna kulit di sekitarmya.
Tidak hanya menyerang kulit, vitiligo juga bisa terjadi di bagian tubuh lainnya, seperti rambut, mata, dan mulut. Kondisi ini bisa menyerang siapa saja, tetapi akan tampak lebih jelas pada orang berkulit gelap.
Beberapa Penyebab Vitiligo
Seperti disebutkan di atas, penyebab vitiligo adalah berkurangnya kadar melanin pada kulit. Namun, penyebab menurunnya kadar melanin ini masih belum diketahui secara pasti. Ada beberapa kondisi yang diduga berkaitan dengan penurunan kadar melanin di kulit, yaitu
1. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun diduga menjadi penyebab vitiligo. Pada penderita autoimun, sistem kekebalan tubuhnya mengira jika sel melanosit merupakan bakteri yang berbahaya dan perlu dihancurkan. Padahal melanosit merupakan sel normal yang memproduksi melanin.
Penyakit autoimun yang dikaitkan dengan vitiligo antara lain adalah penyakit tiroid, penyakit Addison, psoriasis, dan diabetes tipe 1.
2. Faktor keturunan
Penelitian menunjukkan bahwa faktor keturunan membuat seseorang lebih rentan mengalami vitiligo. Sekitar 20% orang dengan vitiligo memiliki anggota keluarga yang juga menderita kelainan kulit ini.
3. Paparan bahan kimia
Penelitian lain menunjukkan bahwa paparan bahan kimia bisa menjadi penyebab vitiligo. Ini terjadi ketika Anda menggunakan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya, seperti krim pencerah kulit dan pewarna rambut. Jika bahan kimia tersebut terkena kulit, kulit akan kehilangan sel pigmen dan mengalami perubahan warna.
4. Stres
Stres juga bisa menjadi penyebab vertigo. Ketika Anda sedang stres secara emosional maupun fisik, jumlah pigmen yang dihasilkan oleh sel melanosit tubuh akan menurun.
Penanganan Vitiligo
Penanganan vitiligo tergantung pada usia penderita serta penyebab, keparahan, dan dampak vitiligo pada kehidupan sehari-hari. Tujuan penanganan bukan untuk menyembuhkan vitiligo, melainkan untuk mengembalikan warna kulit seperti semula.
Berikut ini adalah beberapa penanganan vitiligo:
1. Obat-obatan
Obat yang dapat menghentikan perkembangan vitiligo memang belum ada, tetapi ada beberapa obat resep dokter yang bisa mengembalikan warna kulit normal pada penderita vitiligo, yaitu:
Kortikosteroid oles
Dokter bisa meresepkan krim atau salep kortikosteroid untuk membantu mengembalikan warna kulit, terutama jika vitiligo masih berada di tahap awal dan belum meluas. Kortikosteroid oles yang bisa diresepkan oleh dokter adalah betamethasone, fluticasone, dan hydrocortisone.
Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan oleh ibu hamil. Penggunaan jangka panjang obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa penipisan lapisan kulit dan stretch mark.
Tacrolimus
Jika bercak vitiligo muncul hanya di area kulit tertentu, seperti di wajah atau leher, dokter bisa meresepkan salep yang mengandung tacrolimus. Namun, salep ini jarang diresepkan untuk pengobatan vitiligo karena dapat menimbulkan rasa panas atau sakit saat dioleskan ke kulit.
2. Fototerapi
Jika penggunaan obat salep tidak bisa mengatasi vitiligo yang makin menyebar luas, dokter bisa merekomendasikan terapi sinar UV (fototerapi).
Terapi ini dilakukan dengan memaparkan sinar ultraviolet A (UVA) atau ultraviolet B (UVB) ke area kulit yang mengalami vitiligo. Sebelum memulai prosedur terapi laser, dokter akan memberikan obat golongan psoralen agar kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar UV.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, pasien setidaknya harus menjalani prosedur terapi laser sebanyak 2–3 kali dalam 1 minggu, selama 6–12 bulan.
3. Operasi
Operasi akan disarankan oleh dokter jika obat atau terapi laser tidak berhasil dalam menangani vitiligo. Prosedur ini bertujuan untuk mengembalikan warna normal pada kulit yang terkena vitiligo.
Operasi untuk menangani vitiligo yang umumnya dilakukan adalah cangkok kulit. Prosedur ini dilakukan dengan cara melapisi kulit yang terkena vitiligo dengan kulit sehat dari area tubuh yang lain.
Selain penanganan vitiligo di atas, penderita vitiligo juga bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi risiko vitiligo menjadi makin parah, yaitu:
- Memakai tabir surya dengan SPF minimal 30, terutama saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari
- Menggunakan pelindung diri untuk menghindari paparan sinar matahari, seperti topi atau payung
- Menerapkan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan minum cukup air
- Mengelola stres dengan bijak
Vitiligo tergolong penyakit kulit tidak menular dan tidak mengancam nyawa. Namun, kondisi ini bisa membuat penderitanya menjadi stres atau mengalami penurunan kepercayaan diri, terutama jika bercak vitiligo muncul di area kulit yang terlihat seperti di kulit wajah.
Jika Anda mengalami perubahan warna kulit dengan cepat, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Hal ini penting dilakukan agar dokter dapat menentukan penyebabnya. Apabila kondisi tersebut disebabkan oleh vitiligo, dokter akan mencari tau penyebab vitiligo dan memberikan penanganan yang sesuai.