Profesi dokter bedah plastik sering kali dikaitkan dengan tindakan mengubah bagian tubuh tertentu agar tampak semakin menarik. Padahal, cabang kedokteran bedah umum ini memiliki ruang lingkup yang lebih luas, bahkan meliputi fungsi rekonstruksi guna memperbaiki bentuk tubuh yang rusak.
Bedah plastik merupakan cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada perbaikan jaringan tubuh atau kulit yang rusak dan cacat akibat kondisi tertentu, misalnya luka bakar, kecelakaan, tumor, dan penyakit bawaan sejak lahir.
Selain memperbaiki bentuk tubuh yang rusak atau cacat, tindakan bedah plastik juga sering dilakukan untuk mengubah bagian tubuh supaya terlihat lebih menarik (kebutuhan estetis).
Untuk menjadi dokter bedah plastik, seorang dokter umum harus menjalani masa pendidikan kurang lebih 10 semester. Lamanya masa pendidikan inilah yang membuat profesi dokter bedah plastik masih sangat jarang di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Jenis Subspesialisasi Dokter Bedah Plastik
Sama seperti ilmu kedokteran lain, bedah plastik juga terbagi menjadi beberapa subspesialisasi yang meliputi:
1. Konsultan luka bakar
Dokter bedah plastik yang mengkhususkan diri dalam menangani pasien yang mengalami kerusakan berat pada jaringan tubuh dan kulit akibat luka bakar serius.
2. Konsultan luka dan onkoplasti
Dokter bedah plastik yang mendalami ilmu penanganan luka dan perbaikan jaringan tubuh setelah operasi pengangkatan tumor atau kanker. Misalnya, untuk prosedur rekonstruksi payudara setelah operasi pengangkatan payudara.
3. Konsultan bedah mikro (microsurgery)
Subspesialisasi bedah plastik yang fokus melakukan tindakan bedah dengan alat bantu mikroskop khusus pada sistem saraf, termasuk pembuluh darah kecil.
4. Konsultan genitalia eksternal
Subspesialisasi bedah plastik yang berfokus pada perbaikan bentuk dan fungsi jaringan organ seksual wanita. Misalnya, untuk memperbaiki bentuk labia yang kurang simetris, memperbaiki vagina atau vaginoplasti, atau merekonstruksi selaput dara.
5. Konsultan bedah wajah (kraniofasial)
Subspesialisasi bedah plastik yang memiliki fokus dalam memperbaiki kelainan bentuk wajah, misalnya karena cacat bawaan lahir, kelainan kongenital, atau bibir sumbing. Konsultan bedah kraniofasial juga memiliki keahlian mendalam untuk memperbaiki bentuk kepala, tengkorak, wajah, leher, rahang, dan struktur wajah lainnya.
6. Konsultan bedah tangan
Subspesialisasi bedah plastik yang berfokus pada pembedahan di bagian tangan. Umumnya, tindakan bedah ini dilakukan untuk mengembalikan fungsi tangan dan jari seperti semula. Cedera, penyakit rematik, luka infeksi, dan cacat bawaan pada tangan merupakan beberapa kondisi yang membutuhkan tindakan ini.
7. Konsultan estetika
Subspesialisasi bedah plastik yang secara khusus melakukan tindakan pembedahan di bagian tubuh tertentu agar terlihat lebih menarik. Ruang lingkup pembedahan estetika meliputi memperindah alis mata, kelopak mata, hidung, dagu, peremajaan kulit, dan perbaikan payudara.
Kondisi yang Membutuhkan Penanganan Dokter Bedah Plastik
Meski tindakan bedah plastik cenderung dikaitkan dengan perubahan bentuk tubuh agar terlihat lebih indah, tetapi tidak semua tindakan bedah plastik dilakukan untuk hal seperti itu. Ada pula kondisi medis tertentu yang membutuhkan penanganan bedah plastik, seperti:
- Kanker, termasuk kanker kulit dan kanker payudara
- Luka bakar berat
- Munculnya bekas luka yang mengganggu penampilan atau fungsi tubuh
- Kelainan bawaan sejak lahir, misalnya bibir sumbing
- Cedera fisik yang mengakibatkan bagian tubuh rusak atau cacat
- Perbaikan bagian tubuh yang rusak akibat pengangkatan jaringan kanker
Biasanya, dokter bedah plastik akan melakukan prosedur bedah guna mengembalikan fungsi dari bagian tubuh yang rusak atau cacat. Tak hanya itu, dokter bedah plastik juga dapat memperbaiki bagian tubuh yang rusak supaya bisa terlihat seperti sedia kala.
Prosedur yang Bisa Dilakukan Dokter Bedah Plastik
Ada beberapa prosedur bedah yang sering kali dilakukan oleh dokter bedah plastik, yaitu:
1. Prosedur peregangan jaringan atau tissue expansion
Prosedur ini dilakukan dengan merenggangkan jaringan kulit, sehingga merangsang tubuh untuk menumbuhkan jaringan kulit baru dengan cepat. Pertumbuhan jaringan kulit yang baru dan cepat ini, kemudian digunakan untuk memperbaiki bagian tubuh yang rusak atau cacat.
2. Prosedur cangkok kulit
Prosedur cangkok kulit ini dilakukan dengan cara mengambil jaringan kulit yang sehat dari bagian tubuh lain, kemudian memindahkannya ke bagian tubuh yang rusak atau cacat.
3. Prosedur flap surgery
Prosedur ini mirip dengan prosedur cangkok kulit, tetapi flap surgery mengambil jaringan hidup dari bagian tubuh lain beserta pembuluh darahnya, untuk kemudian dipindahkan ke bagian tubuh yang rusak.
4. Prosedur microsurgery
Prosedur microsurgery merupakan teknik bedah saraf yang menggunakan bantuan mikroskop khusus untuk memperbaiki saraf pada organ tubuh yang mengalami kerusakan.
Sementara itu, dokter bedah plastik estetika juga mampu melakukan prosedur bedah plastik yang bersifat memperindah penampilan pasien, seperti:
- Membesarkan atau mengecilkan payudara
- Memperbaiki bentuk telinga yang menonjol (otoplasty)
- Menghilangkan kantung mata (blepharoplasty)
- Memperbaiki bentuk hidung (rhinoplasty)
- Menghilangkan lemak pipi, dagu, perut, bokong, dan lengan
- Menghilangkan bekas luka
- Menumbuhkan kembali atau restorasi rambut
- Memberi kontur pada wajah, paha, pinggul, dan tangan
- Melakukan sedot lemak (liposuction)
- Mengencangkan kulit wajah yang kendung (face lift)
Risiko Bedah Plastik
Sama seperti prosedur medis lain, bedah plastik juga memiliki risiko komplikasi. Berikut ini adalah beberapa risiko yang dapat terjadi:
- Kerusakan saraf dan mati rasa
- Infeksi pada bagian tubuh yang dioperasi
- Bekas luka yang tak kunjung hilang
- Perdarahan setelah melakukan bedah plastik
- Muncul memar atau terjadi penggumpalan darah pada bagian tubuh yang dioperasi (hematoma)
- Efek samping obat bius yang digunakan selama operasi
Selain itu, dokter biasanya memerlukan pertimbangan lebih sebelum menjalani prosedur bedah plastik pada pasien dengan kondisi tertentu, seperti:
- Menderita tekanan darah tinggi atau diabetes
- Memiliki riwayat atau sedang menderita penyakit jantung atau paru-paru dan kolesterol tinggi
- Memiliki gangguan perdarahan
- Menggunakan obat pengencer darah secara rutin
Hal ini penting dilakukan guna meminimalkan risiko terjadinya komplikasi setelah bedah plastik. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk memilih dokter bedah plastik yang berpengalaman dalam bidangnya, serta menjalani pola hidup sehat dengan berhenti merokok dan mengonsumsi makanan sehat, seperti sayur dan buah.
Perlu diingat bahwa prosedur bedah plastik merupakan tindakan bedah yang membutuhkan biaya cukup banyak. Oleh karena itu, pastikan Anda telah mempersiapkan mental dan finansial Anda sebelumnya.
Bila Anda masih ragu terkait prosedur yang akan dilakukan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter bedah plastik. Anda juga bisa bertanya mengenai prosedur yang tepat guna mengatasi masalah yang Anda alami beserta risiko dan manfaatnya.