Produk tembakau alternatif kian ramai diperbincangkan. Ragam produknya juga sudah mulai bermunculan, misalnya rokok elektrik atau vape, kantong nikotin, produk tembakau yang dipanaskan, hingga snus. Produk ini disebutkan memiliki bahaya yang lebih rendah daripada rokok. Bagaimana faktanya? Simak artikel ini.
Paparan zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan pada produk tembakau alternatif dinilai jauh lebih rendah dibandingkan dengan rokok. Meski begitu, keamanan produk tembakau alternatif dan efek sampingnya dalam jangka panjang masih terus diteliti.
Bahaya Rokok bagi Kesehatan
Bahaya merokok bagi kesehatan rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi. Banyak penyakit serius yang mengintai para perokok. Hal ini tidak hanya menjadi risiko bagi orang yang merokok, tetapi juga bagi perokok pasif yang menghirup asapnya.
Selain bahaya pada asap rokok, semua orang pasti mengetahui bahwa rokok juga mengandung nikotin yang bisa menyebabkan ketergantungan bagi perokok.
Selain nikotin, pembakaran rokok menghasilkan tar. Tar ini yang berbahaya bagi kesehatan karena mengandung partikel padat yang dihasilkan selama pembakaran, dan berpotensi menimbulkan berbagai penyakit terkait merokok.
Risiko Penggunaan Produk Tembakau Alternatif
Seiring makin ramainya perbincangan mengenai produk tembakau alternatif, anggapan bahwa produk tembakau alternatif memiliki bahaya yang lebih rendah terhadap kesehatan telah ditelaah oleh sejumlah lembaga kesehatan di banyak negara.
Salah satunya adalah oleh Public Health England (PHE) yang merekomendasikan vape sebagai salah satu alat berhenti merokok.
Selain itu, Kementerian Selandia Baru menilai produk tembakau alternatif berpotensi membantu pencapaian Selandia Baru Bebas Asap 2025, dan mendorong perokok untuk beralih ke produk alternatif sebagai alat bantu berhenti merokok.
Sejauh ini, hasil penelitian menunjukkan bahwa bahaya produk tembakau alternatif terhadap kesehatan jauh lebih rendah daripada bahaya rokok. Alasan utamanya adalah karena tidak ada pembakaran.
Perbedaan mendasar tersebut menyebabkan jumlah kandungan senyawa berbahaya yang dihasilkan oleh produk tembakau alternatif jauh berkurang. Bahkan, karena tidak ada proses pembakaran, produk tembakau alternatif juga tidak menghasilkan tar sama sekali.
Berikut adalah beberapa jenis produk tembakau alternatif beserta risiko efek sampingnya:
1. Nikotin tempel
Nikotin tempel yang berbentuk seperti koyo ini sangat mudah digunakan, yaitu cukup ditempelkan di kulit untuk melepaskan nikotin sedikit demi sedikit ke dalam tubuh. Efek samping produk tembakau alternatif ini adalah gatal, ruam, atau iritasi pada kulit, hingga sakit kepala.
2. Permen karet nikotin
Bentuk permen karet nikotin mirip dengan permen karet biasa. Bila ingin menggunakan produk tembakau alternatif jenis ini untuk mengontrol keinginan merokok, ikutilah aturan pakainya. Efek samping permen karet nikotin antara lain iritasi tenggorokan, mual, mulas, dan jantung berdegup kencang.
3. Rokok elektrik
Menggunakan rokok elektrik dianggap lebih baik daripada rokok yang dibakar. Menurut PHE, meski memang tidak sepenuhnya bebas dari risiko, produk alternatif ini memiliki bahaya yang jauh lebih rendah daripada rokok konvensional. Rokok elektrik yang direkomendasikan adalah yang berupa closed system, atau lebih dikenal dengan “pods” sehingga tidak bisa disalahgunakan dengan memasukkan senyawa tambahan lainnya.
Bahaya rokok elektrik selama ini umumnya akibat kesalahan dalam penggunaannya. Jika digunakan dengan benar, rokok elektrik dapat menjadi cara yang cukup efektif untuk berhenti merokok.
4. Produk tembakau yang dipanaskan
Berbeda dengan dengan rokok konvensional yang dibakar kemudian menghasilkan asap, produk tembakau yang dipanaskan bekerja dengan cara memanaskan batang tembakau dalam rentang suhu tertentu, sehingga zat-zat beracun yang diproduksi jauh berkurang dibandingkan pembakaran. Hasil pemanasan juga menghasilkan uap, tanpa asap maupun tar.
Selain itu, berbeda dengan rokok elektrik vape, produk tembakau yang dipanaskan menggunakan daun tembakau asli sebagai sumber nikotinnya, bukan cairan nikotin.
Menurut U.S FDA, pemanasan tembakau secara signifikan mengurangi produksi HPHC/Harmful and Potentially Harmful Constituents (bahan kimia yang berbahaya dan berpotensi berbahaya) dibandingkan dengan pembakaran.
Selanjutnya, penelitian menunjukkan bahwa beralih sepenuhnya dari rokok yang dibakar ke produk tembakau yang dipanaskan secara signifikan mengurangi paparan tubuh terhadap 15 bahan kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya dalam daftar FDA.
Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa rokok dan produk tembakau alternatif sama-sama masih ada risikonya. Namun, jika dibandingkan, sudah banyak penelitian menunjukkan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kesehatan daripada rokok.
Hal inilah yang menjadi alasan mengapa produk tembakau alternatif kerap digunakan sebagai salah satu cara untuk berhenti merokok.
Kendati demikian, perlu diingat bahwa produk-produk ini pun tidak sepenuhnya aman bagi kesehatan. Solusi terbaik dalam menghindari bahaya rokok tentunya adalah tidak mulai merokok atau berhenti merokok sama sekali (zero risk) jika memang memungkinkan.
Apabila Anda merasa kesulitan untuk berhenti merokok, cobalah berkonsultasi dengan dokter. Jika memang diperlukan, dokter dapat menganjurkan metode yang terbaik untuk membantu Anda berhenti merokok.