Campak biasa dan campak jerman sekilas memiliki gejala awal yang serupa. Keduanya sama-sama menimbulkan demam dan ruam pada kulit. Namun, kedua penyakit ini sebenarnya memiliki beberapa gejala lain yang berbeda. Dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan pun tidak sama.
Campak biasa (rubeola) dan campak jerman (rubella) disebabkan oleh dua virus yang berbeda. Namun, kedua virus ini sama-sama berkembang biak di tenggorokan dan hidung manusia.
Ketika penderita campak batuk atau bersin, percikan air liur yang keluar dari saluran napas akan terhirup oleh orang lain dan menyebarkan virus. Virus-virus ini kemudian akan menjalani masa inkubasi selama beberapa hari sebelum menimbulkan gejala.
Gejala Campak Biasa atau Rubeola
Gejala campak biasa atau rubeola umumnya muncul 8–12 hari setelah penderita terpapar virus rubeola. Secara umum, gejala campak dapat dibedakan menjadi dua tahap, yaitu tahap sebelum dan setelah munculnya ruam kulit. Gejala yang dapat terjadi sebelum ruam kulit muncul meliputi:
- Demam tinggi hingga suhu tubuh mencapai 40–410C
- Batuk dan sakit tenggorokan
- Pilek
- Mata berair dan tampak kemerahan
- Letih, lesu, dan nafsu makan menurun
Biasanya, 2–4 hari setelah gejala awal dirasakan, akan muncul ruam merah di kulit yang dimulai dari wajah, lalu menyebar ke badan, lengan, dan tungkai. Ruam awalnya hanya berupa bintik kecil. Namun, seiring jumlahnya bertambah, ruam-ruam tersebut bisa saling menyatu hingga ukurannya tampak lebih besar.
Ruam ini bisa bertahan selama 5–7 hari dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal. Pada tahap ini, penderita juga mungkin memiliki Koplik's spot, yaitu bintik berwarna putih keabu-abuan di bagian dalam pipi.
Gejala Campak Jerman atau Rubella
Berbeda dari campak biasa, gejala campak jerman biasanya muncul 16–18 hari setelah penderita terpapar virus rubella. Beberapa hari sebelum munculnya ruam di kulit, sebagian orang mungkin mengalami gejala berupa demam ringan, letih, lesu, dan mata tampak kemerahan.
Namun, gejala-gejala ini biasanya tidak terlalu jelas dan kadang tidak dirasakan. Namun, ada beberapa gejala yang sering dialami oleh penderita campak jerman yaitu:
- Munculnya ruam di kulit yang berawal dari wajah, kemudian menyebar ke badan yang tidak menimbulkan rasa nyeri atau gatal dan dapat bertahan selama 1–3 hari
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher atau belakang telinga
- Nyeri sendi di bagian tangan, pergelangan tangan, dan lutut selama 3–10 hari
Perbedaan Campak Biasa dan Campak Jerman
Bila diperhatikan lebih lanjut, terdapat beberapa perbedaan antara campak biasa dan campak jerman, baik dari segi gejala maupun dampaknya terhadap kesehatan. Berikut ini adalah penjelasannya:
- Campak biasa memiliki gejala awal yang lebih berat, seperti demam tinggi, sakit tenggorokan, hidung berair, dan mata merah. Sementara itu, campak jerman memiliki gejala awal yang biasanya sangat ringan dan sering kali tidak terdeteksi.
- Ruam pada campak biasa dapat bertahan selama 5–7 hari, sedangkan ruam campak jerman hanya bertahan selama 1–3 hari.
- Campak jerman umumnya disertai dengan pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri sendi. Namun, gejala ini tidak terjadi pada campak biasa.
- Campak biasa dapat menimbulkan penyakit yang lebih serius pada orang-orang dengan daya tahan tubuh lemah, seperti anak-anak, penderita malnutrisi dan HIV/AIDS, serta pasien kemoterapi. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah infeksi telinga, diare, pneumonia, dan ensefalitis.
- Campak jerman umumnya tidak berbahaya, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, ibu hamil yang terinfeksi virus rubella bisa menularkan virus ini ke janinnya. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran dan janin pun berisiko mengalami cacat lahir.
Secara umum, campak biasa memang lebih berat dibandingkan campak jerman karena dapat membahayakan nyawa bila tidak segera ditangani. Namun, campak jerman pun tidak bisa dianggap remeh, karena dapat membahayakan janin bila dialami oleh ibu hamil.
Jika Anda mengalami gejala campak biasa atau campak jerman, Anda perlu memperbanyak konsumsi cairan, beristirahat yang cukup, dan memeriksakan diri ke dokter.
Bagi Anda yang belum pernah mengalami campak biasa atau campak jerman, saat ini tersedia vaksin campak dan rubella yang dapat digunakan untuk mencegah kedua penyakit ini. Konsultasikan ke dokter untuk memperoleh vaksin tersebut agar Anda terhindar dari serangan virus penyebab campak.
Ditulis oleh:
Irene Cindy Sunur