Perbedaan simpati dan empati terletak pada tingkat keterlibatan emosionalnya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengekspresikan kedua perasaan ini pun berbeda. Meski begitu, simpati dan empati dapat dikembangkan dengan menerapkan cara yang sama.

Simpati dan empati merupakan bagian dari kecerdasan emosional. Keduanya digunakan untuk merespons perasaan atau situasi orang lain yang sedang mengalami kesulitan, kesedihan, atau tantangan. 

Perbedaan Simpati dan Empati serta Cara Membangunnya - Alodokter

Meski sama-sama digambarkan sebagai suatu bentuk kepedulian, perbedaan simpati dan empati dapat dilihat dari bagaimana cara seseorang mengungkapkannya.

Inilah Perbedaan Simpati dan Empati

Simpati adalah rasa peduli atau belas kasih terhadap kesulitan atau kesedihan orang lain. Seseorang yang memiliki simpati menyadari bahwa orang lain sedang mengalami kesulitan, tetapi tidak sepenuhnya merasakan apa yang orang tersebut alami dan tidak terlibat secara emosional.

Contohnya, jika teman Anda kehilangan orang tersayang, Anda akan menunjukkan simpati dengan memahami alasan ia merasa sedih dan mengungkapkan belasungkawa. Contoh lainnya adalah ketika teman Anda terkena PHK, Anda merasa kasihan dan mengatakan, “Aku turut prihatin dengan apa yang kamu alami.” 

Sementara itu, empati adalah kemampuan untuk benar-benar memahami perasaan orang lain seolah-olah perasaan tersebut dialami sendiri. Seseorang dengan empati akan lebih dalam merasakan emosi dan pikiran yang dialami oleh orang lain serta mencoba melihat situasi dari perspektif orang tersebut.

Sebagai contoh, ketika teman Anda sedang sakit, Anda berempati dengan cara menjenguk, menghibur, dan memberikan sesuatu yang dibutuhkan. Bahkan, Anda mungkin berinisiatif untuk mengumpulkan sumbangan sukarela dari teman-teman lain guna meringankan biaya pengobatan teman Anda yang sakit.

Meski terdapat perbedaan simpati dan empati, kedua perasaan ini bisa membuat orang yang sedang mengalami kesulitan atau kesedihan merasa didukung dan dipahami. Selain itu, sikap empati juga dapat memperkuat hubungan Anda dengan orang lain dan melatih diri untuk mengelola emosi dengan baik.

Dalam hubungan percintaan, empati bisa membantu Anda memahami perasaan dan perspektif pasangan, memperkuat kedekatan emosional dan rasa kepercayaan, mengurangi kesalahpahaman, meningkatkan kualitas komunikasi, serta mencegah konflik.

Cara Membangun Simpati dan Empati

Setiap orang umumnya bisa memiliki simpati, tetapi tidak semua orang dapat berempati. Empati dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti hubungan dengan orang lain, pengalaman di masa lalu, dan pola asuh orang tua. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa wanita cenderung memiliki empati lebih tinggi daripada laki-laki.

Karena perbedaan simpati dan empati tidak terlalu signifikan, Anda bisa membangun keduanya dengan cara berikut ini:

  • Perhatikan perasaan dan reaksi Anda sendiri terhadap situasi orang lain, kemudian cobalah untuk mengidentifikasi dan mengakui rasa peduli yang Anda rasakan.
  • Praktikkan kepedulian terhadap orang di sekitar Anda dan tunjukkan perhatian kecil, seperti mendengarkan dengan penuh perhatian atau menawarkan bantuan.
  • Tempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan bayangkan bagaimana perasaan Anda jika berada dalam situasi orang tersebut dan cobalah pahami perasaan dari sudut pandangnya.
  • Hindari menginterupsi atau memberikan nasihat dan fokuslah untuk memahami perasaan mereka.
  • Terapkan mindfulness, yaitu praktik untuk melatih diri agar fokus terhadap keadaan sekitar dan emosi yang dirasakan serta menerimanya.
  • Bersikap kritis dan hindari menghakimi saat orang lain mengalami kesulitan atau kesedihan.

Perbedaan simpati dan empati tidak begitu sulit untuk dipahami, kan? Namun, ada beberapa kondisi yang membuat seseorang tidak bisa mengerti atau bahkan tidak memiliki kedua perasaan ini sama sekali.

Penelitian menyebutkan bahwa orang yang mengalami cyberbullying atau burnout tidak memiliki kedua perasaan ini. Selain itu, tidak bersimpati dan berempati juga menjadi tanda dari psikopat atau gangguan kepribadian, seperti borderline personality disorder (BPD) dan narcissistic personality disorder (NPD).

Setelah mengetahui perbedaan simpati dan empati, mungkin muncul pertanyaan, mana yang lebih penting di antara keduanya? Jawabannya, simpati dan empati sama-sama penting, tetapi perlu digunakan pada situasi yang tepat.

Simpati dapat diberikan kepada siapa saja dan dalam berbagai situasi. Sementara itu, empati lebih sering digunakan dalam hubungan dekat, seperti pasangan, sahabat, orang tua, atau keluarga. 

Empati juga diperlukan dalam situasi yang membutuhkan keterlibatan emosional yang dalam, seperti konflik atau ketika seseorang membutuhkan dukungan yang lebih personal.

Meski begitu, empati perlu digunakan dengan bijak, ya. Soalnya, empati secara berlebihan atau bukan dalam situasi yang tepat justru bisa memicu terjadinya empathy fatigue. Kondisi ini membuat Anda mati rasa emosional dan tidak memiliki rasa kasihan terhadap orang lain. 

Jika Anda masih merasa sulit untuk merasakan dan menunjukkan kedua perasaan ini, berkonsultasilah dengan psikolog secara online melalui Chat Bersama Dokter. Anda akan diberikan penjelasan lebih detail mengenai perbedaan simpati dan empati serta saran untuk mengembangkannya sesuai kondisi Anda. Konsultasi ini bisa dilakukan kapan dan di mana saja serta terjamin kerahasiaannya.