Sebagian orang tua mungkin ingin menerapkan baby led weaning (BLW). Alasannya, karena cara makan ini dianggap bisa membuat anak lebih mandiri dan bisa membantu perkembangan motoriknya. Namun, sebelum menerapkan BLW, ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan.
Baby led weaning adalah metode memperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI) dengan membiarkan anak memilih dan memakan sendiri semua makanannya tanpa disuapi. BLW sudah bisa Bunda terapkan saat Si Kecil mulai mendapatkan MPASI, yaitu di usia 6–9 bulan.
Jenis makanan yang diberikan pada metode ini bukan berupa makanan lunak, seperti puree atau bubur, melainkan makanan berbentuk padat dan telah dipotong-potong.
Menimbang Kelebihan dan Kekurangan Baby Led Weaning
Mungkin banyak orang tua yang tidak menyadari sudah menerapkan metode BLW pada anaknya. Biasanya, tanpa disadari, Bunda menerapkan hal ini pada anak kedua atau selanjutnya. Saat melihat cara makan kakaknya atau anggota keluarga lainnya, ia akan meniru dan mencoba mengambil makanan dari piring, lalu menyuapkan sendiri ke dalam mulutnya.
Metode BLW ini bisa memberikan banyak manfaat untuk tumbuh kembang Si Kecil, di antaranya:
1. Membantu anak mengenal rasa dan tekstur makanan
Dalam menerapkan metode BLW, makanan disajikan dalam bentuk padat dan lebih besar. Hal ini akan membuat Si Kecil bisa mengenali teksturnya karena mudah digenggam. Selain itu, cara ini bisa mengenalkan Si Kecil berbagai rasa, warna, dan aroma makanan yang ia konsumsi.
2. Mendukung perkembangan motorik anak
Menerapkan metode BLW dapat mendukung perkembangan motorik Si Kecil lho, Bun. Metode ini dapat menjadi sarana Si Kecil untuk melatih koordinasi mata dan tangan, serta keterampilan mengunyah dan menggenggam.
3. Membuat anak menikmati makanan yang dimakan
Mengajarkan Si Kecil metode ini membuat ia dapat menikmati makanan yang dimakan tanpa perlu dipaksa untuk membuka mulut. Selain itu, Si Kecil juga jadi bisa dikenalkan dengan banyak jenis makanan.
4. Mencegah obesitas di masa kanak-kanak
Sebuah studi menunjukkan bahwa BLW akan membuat anak lebih menyukai dan memilih makanan yang lebih sehat. Hal ini akan membuat tumbuh kembang anak menjadi lebih optimal dan terhindar dari obesitas di masa anak-anak.
Selain itu, Si Kecil juga bisa terbiasa untuk berhenti makan saat ia merasa kenyang atau tidak tertarik terhadap makanannya. Di kemudian hari, hal ini bisa menghindarkannya dari perilaku makan berlebihan.
Meski memiliki manfaat untuk tumbuh kembang anak, BLW juga tidak luput dari kekurangan. Beberapa kekurangan metode BLW yang perlu Bunda ketahui adalah:
- Anak kesulitan untuk makan, apalagi jika ini adalah pertama kalinya ia makan dan langsung mendapatkan makanan padat tidak lumat, seperti puree
- Berisiko membuat anak tersedak karena ukuran dan tekstur makanan yang bervariasi
- Memicu refleks muntah
- Proses makan menjadi berantakan
- Berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi jika pilihan makanan terbatas atau anak sangat pemilih
- Berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi jika pilihan makanan terbatas atau anak sangat pemilih
Tips Menerapkan Metode Baby Led Weaning
Memberikan makan anak dengan metode BLW tidak boleh sembarangan, Bun. Supaya Si Kecil bisa mendapatkan manfaat dari menerapkan metode ini, tips-tips berikut bisa Bunda lakukan:
1. Pastikan anak siap untuk makan sendiri
Sebelum menerapkan metode BLW pada Si Kecil, pastikan ia sudah mampu duduk di kursi, menegakkan dada dan kepala, mengambil makanan sendiri, serta sudah mampu untuk mengunyah dan menggigit makanan.
2. Mulai dengan makanan lunak
Perkenalkan jenis makanan yang lunak terlebih dahulu pada tahap awal metode ini dilakukan, misalnya buah potong, kuning telur, ikan yang dipotong kecil-kecil, daging suwir yang empuk, sereal, pasta, dan sayuran kukus. Hal ini akan memudahkan Si Kecil mengunyah dan menelan makanan.
Hindari memberikan makanan yang berisiko menyebabkan anak tersedak, misalnya buah atau sayur yang keras, popcorn, kacang, anggur utuh, kismis, dan potongan sosis atau daging yang lebar.
3. Sesuaikan ukuran makanan
Pastikan Bunda menyajikan makanan yang sesuai dengan genggaman Si Kecil, ya. Berikan makanan yang sudah dipotong memanjang atau biasa disebut finger food, sehingga Si Kecil bisa menggenggam dan memasukkannya ke dalam mulut dengan mudah.
4. Berikan makanan yang bergizi
Tidak hanya memperhatikan tekstur dan ukuran, kandungan gizi dalam makanan yang diberikan untuk Si Kecil juga tidak boleh luput dari perhatian ya, Bun. Pastikan Bunda memberikan makanan sehat bernutrisi tinggi supaya tumbuh kembangnya optimal, serta daya tahan tubuhnya tetap kuat agar tidak mudah sakit.
Berikan pula variasi makanan yang banyak untuk menghindari risiko kekurangan nutrisi jika ia cenderung memilih-milih makanannya. Selain itu, hindari memberikan makanan dengan tambahan zat pewarna, makanan tinggi gula dan garam, serta makanan cepat saji.
5. Tetap rutin berikan ASI
Meskipun sudah dapat makan dengan cara BLW, pemberian ASI atau susu formula harus tetap dilanjutkan. Alasannya, sumber gizi terbesar untuk anak berusia 10–12 bulan berasal dari sini. Pemberian ASI bisa dilakukan di sela waktu makan.
Saat menerapkan metode baby led weaning pada Si Kecil, biarkan ia duduk di kursi makan khusus untuk anak seusianya agar terbiasa makan pada tempatnya. Selain itu, penting untuk selalu mengawasi Si Kecil selama makan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Menerapkan metode BLW memang bisa membawa manfaat. Namun ingat, tidak semua anak bisa cocok dengan cara ini. Beberapa anak bisa saja lebih rentan mengalami kekurangan gizi dan tersedak dengan metode ini, terlebih bila anak berkebutuhan khusus atau lahir prematur.
Oleh karena itu, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter mengenai boleh tidaknya menerapkan baby led weaning ya, Bun. Jika boleh, tanyakan juga tentang cara menerapkan metode BLW yang aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan Si Kecil.