Konsumsi asam mefenamat untuk ibu menyusui sebenarnya aman. Namun, ada aturan penggunaan yang harus diperhatikan agar penyakit yang diderita teratasi dan terhindar dari efek samping yang membahayakan tubuh.
Sebagaimana saat hamil, ibu menyusui juga perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan. Penggunaan beberapa jenis obat perlu dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu, termasuk asam mefenamat.
Fungsi dan Risiko Efek Samping Asam Mefenamat
Asam mefenamat adalah salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs) yang berfungsi meredakan rasa sakit serta mengurangi peradangan. Obat ini dapat membantu meringankan nyeri radang sendi, sakit kepala, sakit gigi, nyeri setelah operasi, maupun nyeri menstruasi.
Asam mefenamat berfungsi menghambat enzim cyclo-oxygenase (COX) yang memproduksi prostaglandin, yaitu senyawa yang dilepaskan oleh tubuh dan menyebabkan rasa sakit serta peradangan. Dengan menghambat produksi enzim COX, maka prostaglandin yang diproduksi akan lebih sedikit dan rasa sakit menjadi berkurang.
Meski demikian, ibu menyusui tidak boleh mengonsumsi asam mefenamat secara sembarangan karena ada beberapa efek samping yang mungkin muncul. Efek samping yang paling umum terjadi adalah:
- Ruam
- Pusing
- Sakit perut
- Mual
- Muntah
- Mulas
- Sembelit
- Telinga berdengung (tinnitus)
Mempertimbangkan Konsumsi Asam Mefenamat Saat Menyusui
Banyak yang menyarankan ibu menyusui untuk tidak mengonsumsi asam mefenamat karena ada kekhawatiran sejumlah asam mefenamat masuk ke dalam air susu ibu (ASI) sehingga membawa efek samping pada bayi.
Namun, kekhawatiran ini perlu ditelaah kembali. Pasalnya, ada pendapat lain yang menerangkan bahwa konsumsi asam mefenamat saat menyusui masih tergolong aman jika sesuai aturan dan saran dari dokter. Selain itu, sejumlah penelitian menemukan bahwa obat ini memiliki risiko yang kecil terhadap bayi.
Pemberian asam mefenamat untuk ibu menyusui memang mampu membantu meredakan rasa sakit, nyeri, dan peradangan yang mereka alami. Namun, perlu dipertimbangkan pula efek sampingnya. Jadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu agar keamanan ibu menyusui tetap terjaga.