Tahap kehamilan terbagi menjadi tiga trimester. Selama masa kehamilan, tubuh ibu hamil akan mengalami perubahan dan menyesuaikan diri dengan tumbuh kembang janin di dalam kandungan. Lalu, apa saja perubahan yang akan dialami ibu hamil dalam setiap tahap kehamilan tersebut?
Wanita mengalami siklus menstruasi setiap bulannya. Ketika siklus bulanan tersebut berhenti, bisa jadi itu tanda awal kehamilan. Kendati demikian, ibu hamil terkadang masih bisa mengalami gejala mirip menstruasi, hanya saja jumlah darah yang keluar sangat sedikit.
Berhentinya siklus menstruasi hanyalah satu dari sekian banyak tanda kehamilan. Saat usia kehamilan bertambah, berbagai perubahan akan terjadi pada tubuh dan sejumlah gejala pun muncul. Gejala dan perubahan yang dialami juga tidak selalu sama, tergantung tahap kehamilannya.
Mengenal Tahap-Tahap Kehamilan
Setiap trimester atau tahap kehamilan berlangsung antara 12–14 minggu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ibu hamil akan merasakan gejala dan perubahan fisik yang mungkin berbeda di setiap trimesternya.
Trimester pertama
Trimester pertama kehamilan dihitung mulai dari hari pertama siklus menstruasi terakhir sampai minggu ke–13 kehamilan. Pada trimester ini, perubahan secara fisik belum terlalu terlihat, tetapi ada beberapa gejala yang dapat Anda alami.
Selama beberapa minggu pertama kehamilan, kadar hormon akan berubah secara signifikan. Karena hormon kehamilan tersebut, Anda akan mengalami beberapa gejala kehamilan, seperti:
- Payudara terasa nyeri dan terlihat membengkak
- Tubuh terasa mudah lelah
- Mual di pagi hari (morning sickness), namun mual ini bisa saja muncul di siang, sore, atau malam hari
- Emosi cenderung berubah-ubah, misalnya dari senang menjadi cemas, atau tiba-tiba sedih
Beberapa gejala lain yang dapat muncul selama trimester pertama adalah sakit kepala, konstipasi, merasa lebih sering ingin pipis, mengidam, dan hasrat seks berubah.
Jika Anda telat haid dan mendapati adanya gejala-gejala di atas, cobalah untuk melakukan tes kehamilan dengan test pack. Jika hasilnya positif, besar kemungkinan Anda hamil.
Ketika kehamilan sudah terkonfirmasi, Anda dianjurkan mulai memeriksakan diri ke dokter kandungan setidaknya 6–8 minggu setelah hari terakhir menstruasi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan kehamilan, memeriksa kondisi Anda dan janin, sekaligus menentukan kapan pemeriksaan selanjutnya dilakukan.
Trimester kedua
Trimester kedua kehamilan berlangsung dari minggu 13–27. Sebagian wanita mungkin merasa lebih nyaman pada trimester ini dibandingkan trimester pertama kehamilan.
Selama trimester kedua, rasa mual biasanya mulai mereda, emosi lebih terkendali, gairah seksual kembali normal, tubuh tidak lagi terasa mudah lelah, dan tidur lebih nyenyak. Anda pun akan mulai merasakan gerakan pertama janin.
Pada tahap kehamilan ini, perubahan fisik mulai terlihat dan bentuk tubuh akan banyak berubah. Perut dan payudara Anda bertambah besar, serta kulit di sekitar perut akan menggelap. Stretch mark pun mulai muncul di beberapa bagian tubuh, seperti payudara, bokong, paha, dan perut.
Tak hanya itu, sejumlah gejala lain juga bisa timbul, di antaranya pusing, nyeri punggung, paha, atau panggul, kram kaki, dan keputihan. Pada kasus tertentu, infeksi saluran kemih atau kontraksi palsu juga dapat Anda alami. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala tersebut.
Satu hal menyenangkan yang dapat Anda alami saat trimester kedua adalah saat Anda bisa melihat dan mengetahui jenis kelamin sang buah hati melalui pemeriksaan ultrasonografi (USG). Biasanya, dokter mulai menjalankan tes pemindaian untuk memeriksa kondisi janin saat usia kehamilan sekitar 18–22 minggu.
Trimester ketiga
Trimester ketiga merupakan tahap kehamilan terakhir yang berlangsung pada minggu ke–28 hingga persalinan. Tahap ini akan lebih menguji Anda secara fisik dan emosional dibandingkan tahap kehamilan sebelumnya.
Di tahap kehamilan ini, dokter akan menganjurkan untuk lebih sering memeriksakan kandungan guna memantau kondisi Anda dan janin serta untuk menentukan cara persalinan yang cocok nantinya.
Pada tahap ini, perubahan bentuk tubuh semakin terlihat, karena perut bertambah besar. Berat badan pun akan meningkat sekitar 9–13 kilogram. Pertambahan berat badan ini akan menyebabkan sakit punggung yang sudah Anda rasakan sejak trimester sebelumnya bisa menjadi lebih parah. Anda bahkan dapat mengalami pembengkakan pada kaki.
Semakin mendekati waktu persalinan, janin akan tumbuh semakin besar. Hal ini akan membuat rahim semakin besar dan mungkin menekan rongga dada, sehingga Anda bisa merasa kurang nyaman saat bernapas. Tak hanya itu, bertambahnya ukuran janin juga akan menekan kandung kemih dan membuat Anda merasa ingin lebih sering buang air kecil.
Anda pun bisa merasakan kecemasan yang lebih parah dibandingkan tahap kehamilan sebelumnya. Kecemasan itu dapat dipicu oleh rasa takut akan persalinan atau keraguan Anda tidak mampu menjadi orang tua yang baik. Anda dianjurkan untuk melakukan konsultasi dengan psikolog jika mengalami hal tersebut.
Gejala lain yang dapat muncul selama trimester ketiga ini adalah:
- Tubuh terasa cepat lelah
- Susah tidur
- Kram kaki terjadi lebih sering dari sebelumnya
- Payudara mengeluarkan cairan
- Kulit kering dan gatal, terutama di bagian perut
- Varises
- Wasir
- Hasrat seks kembali menurun
- Heartburn atau muncul sensasi perih di dada dan perut bagian atas (ulu hati)
- Kontraksi palsu terjadi lebih sering
Selama kehamilan, Anda harus lebih memperhatikan kesehatan sendiri dan janin dalam kandungan. Rutin berolahraga, mengonsumsi makanan yang baik untuk ibu hamil, mengurangi stres, dan menghindari gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol, merupakan hal yang perlu diterapkan.
Tidak hanya itu, pastikan Anda selalu memeriksakan kandungan secara rutin ke dokter kandungan. Dokter akan membantu dan memberi saran terkait cara menjaga kesehatan selama hamil. Penanganan juga akan segera dilakukan jika dokter menemukan gangguan kesetan atau kelainan, baik pada diri Anda maupun bayi di dalam kandungan.