Bumil berencana melakukan perjalanan babymoon dengan Ayah? Yuk, siapkan segalanya dengan matang agar waktu berlibur menjadi menyenangkan dan aman untuk dilakukan. Ingin tahu apa saja yang perlu dipersiapkan? Mari simak panduan di bawah ini.
Perjalanan babymoon atau berlibur saat hamil belakang populer dilakukan oleh pasangan yang akan memiliki anak. Babymoon dianggap sebagai “ruang” untuk menikmati kebersamaan dengan pasangan sebelum Si Kecil terlahir ke dunia.
Bumil dan Ayah merasakan hal demikian? Yuk, pertimbangkan beberapa hal sebelum perjalanan babymoon dilakukan. Pasalnya, berwisata atau bepergian saat hamil tentu akan lebih merepotkan karena kenyamanan dan keamanan Bumil selama perjalanan harus diperhatikan agar semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Waktu Tepat untuk Babymoon
Kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan babymoon? Sebenarnya selama kesehatan Bumil dan kandungan terjaga, babymoon dapat dilakukan hingga kehamilan menginjak usia 36 minggu.
Namun, usia kehamilan 14−28 minggu dianggap waktu yang relatif paling aman. Alasannya karena pada usia ini, keluhan kehamilan seperti mual sudah mereda dan kehamilan juga belum begitu besar.
Meski aman, Bumil tetap harus berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum melakukan perjalanan, apalagi jika ingin bepergian jauh. Bagi Bumil yang berisiko mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia dan pecah ketuban dini, mungkin kurang disarankan untuk melakukan perjalanan babymoon.
Bumil yang sedang mengandung bayi kembar dan berisiko melahirkan bayi prematur juga demikian. Sebaiknya hindari bepergian terutama jika kehamilan sudah menginjak usia 32 minggu.
Sementara untuk Bumil yang menderita anemia, penyakit pernapasan, perdarahan, penyakit Cardiac, tulang retak, maupun anemia parah sebaiknya pertimbangkan kembali perjalan babymoon yang ingin dilakukan demi kesehatan Bumil dan janin.
Babymoon ke Mana ya?
Bumil perlu menyadari bahwa memilih lokasi berlibur babymoon berbeda dengan mencari tempat rekreasi saat sedang tidak hamil. Jadi, Bumil disarankan untuk memilih tempat berlibur yang berjarak tidak lebih dari 2 jam perjalanan, baik dengan pesawat atau jalur darat.
Hal ini penting untuk diperhatikan karena demi kenyamanan dan mengurangi risiko gangguan kesehatan serius.
Perjalanan yang mengharuskan Bumil duduk dalam jangka waktu yang lama misalnya, dikhawatirkan dapat membuat Bumil terkana deep vein thrombosis (DVT). Kondisi ini tidak bisa disepelekan karena menyebabkan penggumpalan darah sehingga menimbukan nyeri dan kram pada kaki.
Jadi, sebelum merencanakan perjalanan babymoon, Bumil harus mempertimbangkan segalanya dengan matang.
Bagi Bumil yang gemar pergi ke tempat-tempat baru atau tempat yang terpencil dan berpantai, usahakan untuk menghindari lokasi endemik penyakit serius, seperti malaria. Tempat-tempat yang kurang higienis juga sebaiknya dihindari karena dapat membahayakan kehamilan.
Untuk meminimalkan hal yang tidak terduga, Bumil dan Ayah juga harus memerhatikan lokasi dan kemudahan akses menuju sarana kesehatan.
Ini untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan yang memaksa Bumil harus segera dilarikan ke UGD karena kondisi darurat. misalnya perdarahan dari vagina pada ibu hamil, muntah atau diare parah, serta gejala preeklamsia.
Persiapan Sebelum Berangkat Babymoon
Agar babymoon tidak membahayakan kesehatan Bumil dan Si Kecil, sempatkan untuk melakukan hal-hal di bawah ini sebelum berangkat, ya:
- Periksakan kehamilan ke dokter kandungan. Pastikan Bumil dapat menghubungi dokter tersebut jika ada kondisi tertentu selama perjalanan
- Cek jika ada vaksin yang perlu didapatkan sebelum berangkat. Umumnya Bumil tidak dapat menerima vaksin hidup karena dapat membahayakan janin. Sementara vaksin tetanus, difteri, pertussis, atau hepatitis B tergolong aman.
- Rancang perjalanan secara detail. Bumil dapat meminta bantuan Ayah atau agen tur untuk mempersiapkan segalanya. Ini termasuk pilihan tempat duduk, asuransi perjalanan, makanan khusus, hingga detail akomodasi di tempat tujuan.
- Duduklah tidak jauh dari toilet. Ini akan lebih memudahkan Bumil jika tiba-tiba ingin buang air. Selain itu, tempat duduk di bagian koridor juga bisa menjadi pilihan ketika Bumil bepergian dengan kereta api atau pesawat karena dapat memudahkan Bumil untuk berdiri atau meregangkan kaki.
- Pertimbangkan untuk membeli asuransi perjalanan.
- Hindari aktivitas yang berisiko, seperti berkuda, berselancar, menyelam, ice skating, atau berendam di air panas.
Hal yang tak kalah penting, sebaiknya kunjungi dokter kandungan sebelum memutuskan untuk menjalani babymoon. Jika dokter mengizinkan, ikuti sarannya dan jangan lupa membawa surat dokter, dokumen kesehatan, obat-obatan, dan vitamin yang telah diresepkan.
Perlengkapan Babymoon yang Perlu Dibawa
Saat melakukan perjalanan babymoon, Bumil perlu membawa perlengkapan pribadi agar tetap nyaman. Daftar di bawah ini mungkin dapat membantu mengingat apa saja yang perlu dimasukkan ke tas:
- Bawa 1 botol minum yang dapat terus diisi ulang untuk mencegah Bumil dari dehidrasi. Lebih baik konsumsi air kemasan dalam botol dibanding air minum yang belum diketahui kebersihannya. Utamakan untuk mengonsumsi air mineral daripada minuman ringan atau jus buah kemasan.
- Sediakan 1 tas kecil yang siap dibawa ke mana-mana dengan isi barang-barang penting, dompet, ponsel, dan vitamin atau obat-obatan.
- Sediakan sendiri tisu toilet, cairan antiseptik, atau sabun cair, jika ternyata tidak tersedia di toilet umum.
- Bawa camilan favorit Bumil. Kacang-kacangan, crackers gandum, atau buah kering bisa menjadi pilihan camilan ringan.
- Gunakan baju hamil yang nyaman, termasuk pakaian dalam. Sesuaikan pilihan pakaian dengan cuaca di tempat yang akan dituju.
- Hindari memakai celana dan denim ketat untuk sementara waktu. Kenakan pula alas kaki yang nyaman.
- Jangan lupa untuk membawa bantal khusus perjalanan agar Bumil lebih nyaman.
- Jangan membawa perhiasan yang dirasa akan merepotkan, seperti gelang atau kalung.
Dengan persiapan yang matang, perjalanan babymoon akan menjadi pengalaman menyenangkan yang membuat Bumil dan Ayah lebih siap menyambut kelahiran Si Kecil.
Namun jika kondisi Bumil tidak memungkinkan untuk melakukan perjalanan babymoon, staycation di hotel yang tidak jauh dari rumah pun bisa menjadi liburan yang menyenangkan. Pasalnya, suasana yang berbeda dapat membuat pikiran menjadi lebih fresh.