Toxoplasma merupakan kondisi yang perlu diwaspadai, terutama bagi orang yang berisiko tinggi terkena penyakit ini, seperti pemilik hewan peliharaan dan ibu hamil. Namun, jangan terlalu panik dulu ya, karena ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan infeksi ini.
Toxoplasma atau toksoplasmosis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gejala, sehingga sulit terdeteksi. Bila muncul gejala, biasanya menyerupai flu, seperti sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Meski tergolong ringan, infeksi toxoplasma bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius bagi ibu hamil dan janinnya, apalagi jika infeksi terjadi di awal masa kehamilan.
Bahaya Infeksi Toxoplasma pada Ibu Hamil
Infeksi toxoplasma pada ibu hamil bisa membahayakan kehamilan dan janinnya. Parasit Toxoplasma gondii bisa menembus plasenta dan menyerang janin. Jika tidak diobati, infeksi ini bisa membuat janin mengalami kelainan kongenital atau penyakit bawaan lahir, kelahiran prematur, atau bahkan meninggal di dalam kandungan.
Meski begitu, risiko terjadinya toksoplasmosis tergolong rendah, terutama pada ibu hamil yang terinfeksi jauh sebelum kehamilan. Apalagi, jika sang ibu memiliki kondisi imunitas tubuh yang baik.
Tak hanya berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya, toxoplasma juga bisa berbahaya pada wanita usia subur yang sedang merencanakan kehamilan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa wanita yang menderita toksoplasmosis kronis lebih berisiko mengalami masalah kesuburan atau sulit hamil.
Cara Penularan Parasit Toxoplasma
Infeksi parasit toxoplasma dapat menular dari hewan ke manusia melalui beberapa cara, seperti:
- Kontak langsung dengan tinja kucing yang terinfeksi
- Kontak dengan tanah yang telah terkontaminasi tinja kucing yang terinfeksi
- Konsumsi daging mentah atau setengah matang, buah dan sayur yang belum dicuci bersih, serta keju atau susu yang tidak melalui proses pasteurisasi
- Penggunaan peralatan masak yang digunakan untuk mengolah daging mentah yang terkontaminasi parasit toxoplasma
- Konsumsi air yang telah terkontaminasi parasit toxoplasma
Perlu dicatat bahwa kucing rumahan jarang terinfeksi toxoplasma. Kucing yang sering terinfeksi toxoplasma adalah kucing liar yang sering berburu hewan, seperti tikus.
Infeksi toxoplasma juga dapat terjadi ketika tangan yang terkontaminasi parasit toxoplasma menyentuh mata, mulut, atau hidung sehingga parasit dapat masuk ke saluran pernapasan, kemudian hidup dan berkembang di dalam saluran pencernaan.
Langkah Pencegahan Infeksi Toxoplasma
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi toxoplasma, yaitu:
1. Mencuci tangan setelah beraktivitas di luar ruangan
Pastikan untuk selalu mencuci tangan setelah membersihkan kandang, membuang kotoran, dan bermain dengan kucing. Agar lebih aman, gunakan sarung tangan ketika membersihkan kotoran dan kandang kucing. Selain itu, jangan lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah mengolah makanan dan mengonsumsi makanan.
2. Mencuci bahan makanan dan peralatan memasak
Selain mencuci tangan, jangan lupa untuk selalu mencuci bersih buah dan sayuran dengan air mengalir sebelum diolah dan dikonsumsi. Selain dicuci, kulit buah dan sayur juga sebaiknya dikupas untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi toxoplasma.
Tidak hanya itu, penting untuk mencuci dan memasak semua makanan beku hingga benar-benar matang sebelum dikonsumsi. Setelah itu, cuci semua peralatan masak di dapur, terutama setelah digunakan untuk mengolah daging mentah.
3. Menghindari konsumsi makanan mentah
Ibu hamil tidak disarankan untuk mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang, seperti daging atau telur mentah. Tidak hanya itu, sebaiknya hindari mengonsumsi produk susu yang tidak melalui proses pasteurisasi.
4. Menjaga kebersihan hewan peliharaan
Menjaga kebersihan hewan peliharaan, terutama kucing, juga penting untuk melindungi ibu hamil dari infeksi toxoplasma. Kucing rentan terinfeksi parasit toxoplasma, terutama jika ia mengonsumsi daging mentah yang terkontaminasi atau bersentuhan langsung dengan kotoran kucing lain yang terinfeksi toxoplasma.
Jika ibu hamil memelihara kucing di rumah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Bersihkan kotoran kucing secara rutin menggunakan sarung tangan. Bila perlu, minta bantuan pasangan atau anggota keluarga lain untuk membersihkannya.
- Jauhkan alas kaki dari jangkauan kucing agar tidak digunakan sebagai tempat tidur atau tempat buang air.
- Berikan kucing makanan kering dalam kemasan.
- Selalu cuci tangan setelah berinteraksi dengan kucing.
- Jauhkan kucing dari dapur atau ruang makan.
- Jangan biarkan kucing peliharaan bermain di luar rumah.
- Hindari menyentuh kucing liar.
Ibu hamil yang baru terinfeksi toxoplasma selama hamil umumnya tidak menunjukkan gejala. Oleh karena itu, bagi wanita yang hendak hamil atau sedang hamil dianjurkan untuk menjalani skrining kesehatan berupa pemeriksaan TORCH.
Jika ibu hamil mengalami infeksi toxoplasma, dokter akan melakukan penanganan agar bayi dalam kandungan tidak tertular toxoplasma. Dalam beberapa kasus, dokter akan melakukan tindakan amniocentesis untuk melihat apakah toxoplasma menginfeksi plasenta dan melakukan USG untuk melihat keadaan janin.
Selain melakukan berbagai langkah pencegahan di atas, infeksi toxoplasma dan dampaknya terhadap kehamilan dapat dihindari dengan berkonsultasi dengan dokter secara online melalui Chat Bersama Dokter. Dengan begitu, kesehatan ibu hamil dan janin akan selalu terpantau dan terjaga.