Jika Anda akan menjalani prosedur kolonoskopi, ada beberapa persiapan kolonoskopi yang perlu Anda ketahui. Persiapan ini penting dilakukan untuk memudahkan dokter dalam mendeteksi penyakit sesuai keluhan yang Anda rasakan.
Kolonoskopi adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk melihat adanya gangguan atau kelainan pada usus besar (kolon) dan rektum. Gangguan tersebut dapat berupa luka, bengkak, iritasi, atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal.
Prosedur kolonoskoi biasanya dilakukan jika Anda memiliki keluhan pada sistem pencernaan, seperti BAB berdarah, nyeri perut, dan perubahan pola buang air besar (BAB). Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk mendeteksi dini kanker usus besar.
Mengetahui Persiapan Kolonoskopi
Sebagai langkah awal persiapan kolonoskopi, biasanya dokter spesialis gastroenterologi akan menanyakan riwayat kesehatan Anda, termasuk apakah Anda sedang mengandung, memiliki riwayat penyakit jantung atau paru-paru, sedang mengonsumsi obat-obatan atau suplemen, serta memiliki alergi terhadap obat tertentu.
Dengan mengetahui riwayat kesehatan Anda, dokter dapat menyesuaikan pemberian obat atau menyarankan untuk menghentikan konsumsi obat tertentu untuk sementara waktu sebelum melakukan kolonoskopi.
Setelah itu, dokter akan meminta Anda untuk mengosongkan usus besar supaya dinding usus dapat terlihat dengan lebih jelas. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam persiapan kolonoskopi adalah:
Melakukan diet khusus 1–3 hari sebelum pemeriksaan
Anda perlu menghindari makanan padat dan hanya boleh makan sup, kuah kaldu, minum air mineral, atau teh tanpa gula. Hindari juga mengonsumsi makanan atau minuman yang berwarna biru, merah, atau ungu karena dapat meninggalkan warna pada dinding usus dan disalahartikan sebagai darah saat pemeriksaan.
Mengonsumsi obat pencahar
Ini merupakan cara yang paling sering direkomendasikan oleh dokter jika Anda melakukan persiapan kolonoskopi. Obat pencahar biasanya dikonsumsi pada malam hari sebelum prosedur kolonoskopi dilakukan, atau bisa juga diminum lagi pada pagi di hari tindakan.
Menggunakan enema
Mengosongkan usus besar juga bisa dilakukan dengan prosedur enema. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan cairan pembersih langsung dari anus beberapa jam sebelum tindakan. Prosedur ini sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis.
Setelah proses pengosongan lambung dilakukan, Anda diminta untuk tidak minum atau makan apa pun.
Seperti Ini Prosedur Kolonoskopi
Prosedur kolonoskopi umumnya berlangsung selama 30–60 menit. Prosedur ini menggunakan alat kolonoskop yang berbentuk seperti selang lentur, berdiameter kurang lebih 1,5 cm, dan dilengkapi dengan kamera di ujungnya.
Sebelum prosedur kolonoskopi dilakukan, Anda diminta untuk mengganti pakaian dengan baju khusus. Setelah itu, prosedur kolonoskopi dilakukan dengan beberapa langkah berikut:
- Anda berbaring di tempat tidur dalam posisi miring dengan lutut ditekuk ke arah dada.
- Dokter memberikan obat sedatif yang dikombinasikan dengan obat pereda nyeri untuk membuat Anda merasa nyaman selama prosedur ini berlangsung.
- Setelah obat bius bekerja, dokter memasukkan kolonoskop ke dalam anus sekaligus memompa udara ke dalam usus besar untuk mengembangkan usus, sehingga dinding usus dapat terlihat jelas.
- Dokter mengambil beberapa gambar yang diperlukan saat pemeriksaan.
- Jika ditemukan polip usus atau pertumbuhan jaringan yang tidak normal, dokter akan memotong polip atau mengambil sampel jaringan usus untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Saat memasukkan kolonoskop atau memompa udara di dalam usus, Anda mungkin akan merasakan kram perut ringan. Kondisi ini bisa diredakan dengan menarik napas yang panjang secara perlahan.
Jangan khawatir jika terjadi sedikit perdarahan dari anus setelah dilakukan prosedur kolonoskopi. Kondisi ini wajar terjadi dan umumnya akan membaik dalam beberapa hari.
Meskipun jarang terjadi, beberapa komplikasi yang dapat terjadi saat atau setelah melakukan kolonoskopi adalah perdarahan, kegagalan proses bius, dan robekan pada dinding usus. Jika Anda merasakan nyeri perut hebat, buang air besar berdarah, atau demam lebih dari 38°C, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Orang yang berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar. Oleh karena itu, kelompok usia ini disarankan untuk melakukan setidaknya 1 kali kolonoskopi setiap 10 tahun sebagai upaya deteksi dini.
Dengan memahami persiapan kolonoskopi dan prosedur yang akan dilakukan, Anda tidak perlu khawatir saat diminta melakukan prosedur ini oleh dokter.