Pasangan yang memiliki masalah dengan infertilitas, yaitu ketidakmampuan untuk hamil setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi, kini bisa mempertimbangkan prosedur bayi tabung. Sebelum menjalani program kehamilan melalui bayi tabung, Anda perlu mengetahui persiapan apa saja yang diperlukan agar prosedur ini bisa sukses memberikan momongan bagi Anda dan pasangan.
Penanganan terhadap masalah infertilitas cenderung bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Selain perubahan gaya hidup, ada beberapa program kehamilan yang biasanya juga dianjurkan oleh dokter, antara lain melalui obat medis, operasi, inseminasi buatan dan prosedur bayi tabung.
Merencanakan Kehamilan
Usia memegang peranan penting bagi tingkat kesuburan. Pasangan sehat berusia 20-30 tahun, memiliki peluang kehamilan berkisar 25-30% per siklus menstruasi. Ketika memasuki usia 40 tahun, peluang wanita untuk hamil menurun, yakni kurang dari 10% dalam setiap siklusnya. Begitu pula dengan kesuburan pria yang menurun seiring bertambahnya usia.
Bagi pasangan suami istri yang berusia di atas 35 tahun, evaluasi dan perawatan kesuburan bisa dilakukan setelah 6 bulan melakukan hubungan seksual teratur tanpa kontrasepsi namun belum mendapatkan momongan. Sedangkan bagi pasutri berusia di atas 40 tahun, dianjurkan untuk melakukan evaluasi dan secepatnya merencanakan program kehamilan.
Artinya, semakin lama menunda untuk menjalani program kehamilan, semakin kecil peluang kehamilan dan semakin tinggi risiko yang mungkin dialami selama kehamilan. Jika masalah ini yang Anda hadapi, maka mungkin ini saatnya Anda bersama pasangan mencari bantuan medis yang profesional dan berpengalaman di bidang fertilitas, untuk menentukan program kehamilan yang sesuai. Salah satunya adalah dengan program bayi tabung.
Upaya Mencapai Kehamilan dengan Bayi Tabung
Teknologi bayi tabung atau yang kerap disebut dengan istilah in vitro fertilisation (IVF) merupakan cara lain yang bisa ditempuh oleh pasangan suami istri yang menginginkan kehamilan namun tidak bisa hamil secara alami. Program ini baru akan disarankan oleh dokter apabila metode lain untuk memiliki momongan sudah dicoba dan tidak memberikan hasil yang diinginkan.
Metode bayi tabung dilakukan dengan cara menyatukan sel telur dan sperma terpilih di laboratorium, sehingga terjadi pembuahan dan terbentuk embrio. Kemudian, embrio yang terbentuk dipindahkan ke dalam rahim wanita untuk berkembang hingga menjadi janin dan dilahirkan. Dalam prosedur bayi tabung, sel telur, sperma, maupun embrio bisa berasal dari Anda dan pasangan. Namun apabila tidak memungkinkan, Anda bisa mendapatkannya dari donor.
Selain itu, Anda perlu memahami bahwa keberhasilan siklus bayi tabung (IVF) dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
-
Faktor spesifik pasien
Faktor seperti usia dan penyebab infertilitas, serta kondisi psikis (stres). -
Prosedur stimulasi ovarium
Hal ini untuk merangsang produksi sel telur. - Pengalaman klinis dokter tentang IVF
-
Fasilitas laboratorium embriologi
Fasilitas menentukan kualitas pembuahan dan pembentukan embrio. -
Jumlah embrio per transfer
Semakin banyak jumlah yang ditransfer, semakin besar pula kemungkinan untuk hamil, bahkan memperbesar kemungkinan kehamilan kembar. - Teknik transfer embrio yang dilakukan
-
Terapi penunjang fase luteal
Terapi ini bermanfaat untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan, dan menurunkan risiko keguguran.
Oleh karena itu, pengalaman dokter dalam bidang bayi tabung dan fasilitas yang ada pada klinik IVF atau rumah sakit, sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bayi tabung.
Kiat Sukses Hamil dengan Program Bayi Tabung
Program bayi tabung membantu meningkatkan peluang untuk mendapat momongan yang sehat. Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan sebagai persiapan bayi tabung agar sukses mendapatkan momongan:
-
Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh
Pemeriksaan kesehatan menyeluruh bermanfaat untuk memberi gambaran kondisi fisik yang mungkin berkaitan dengan tingkat kesuburan Anda dan pasangan.
Mulai dari data riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan darah lengkap, pap smear, peninjauan siklus menstruasi, pemeriksaan ovarium dan kualitas sel telur pada wanita, pemeriksaan kesuburan pria (analisa sperma), serta memastikan riwayat vaksinasi, termasuk tetanus dan TORCH.
-
Pola makan sehat
Pola makan yang sehat dan bergizi seimbang memegang peranan penting bagi kesuburan Anda, termasuk membantu meningkatkan keberhasilan bayi tabung. Perbanyaklah makan buah dan sayuran serta makanan yang kaya kalsium, seperti susu dan yoghurt rendah lemak. Konsumsilah berbagai sumber protein, seperti kacang-kacangan, biji-bijian, produk olahan kedelai, dan daging. Kendati ikan merupakan sumber asam lemak omega 3 yang baik untuk perkembangan otak dan mata bayi Anda, namun dianjurkan untuk membatasi asupannya, terutama yang mengandung merkuri tinggi seperti tongkol, tuna, dan makarel. Hindari pula makanan dengan kadar lemak berlebih, atau yang mengandung bahan pewarna, perasa, dan pengawet kimia. -
Pola hidup sehat
Berhentilah merokok dan hindari paparan asap rokok. Merokok berefek buruk pada kesuburan dan kehamilan. Pada pria, merokok dapat menurunkan kualitas sperma. Kebiasaan ini juga dapat menurunkan tingkat keberhasilan Anda dalam menjalani program bayi tabung. Hindari pula konsumsi minuman beralkohol, dan batasi konsumsi kafein, tidak lebih dari 200 mg kafein (2 cangkir) per hari. Lengkapi dengan istirahat yang cukup (tidur 6-8 jam per hari), serta rutin berolahraga. -
Jaga berat badan
Berat badan kurang atau berlebih dapat memengaruhi kesuburan. Perbaiki dan jaga berat badan ideal dengan menjaga pola makan dan berolahraga sesuai anjuran dokter.
Hindari berolahraga terlalu sering atau terlalu berat. Jalan kaki, jogging, yoga, dan berenang merupakan olahraga yang baik untuk mengurangi stres dan mendukung tubuh dalam mempersiapkan kehamilan.
-
Asupan multivitamin dan asam folat
Mengonsumsi vitamin dan asam folat setidaknya 400 mikrogram per hari sebelum hamil sesuai anjuran dokter, dapat membantu Anda melengkapi asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk kehamilan, dan dapat mengurangi kemungkinan bayi menderita cacat bawaan lahir, seperti spina bifida.
-
Hindari stres
Stres tidak baik bagi persiapan kehamilan. Aktivitas dan lingkungan yang lebih positif, misalnya bergabung dengan komunitas-komunitas peserta program bayi tabung, saling memberi semangat antar anggota komunitas, atau melakukan pijat dan terapi akupuntur, dapat membantu mengatasi stres.
Selain berbagai tips di atas, Anda sangat disarankan untuk mengikuti semua anjuran dokter selama menjalani program bayi tabung. Kendati tingkat keberhasilan program bayi tabung ini juga tergantung pada usia, kondisi kesehatan, dan seberapa parah gangguan ketidaksuburan yang dialami, namun dengan melakukan tips tersebut akan memperbesar peluang kehamilan.