Persiapan rawat inap untuk anak tentu berbeda dibandingkan orang dewasa. Selain membutuhkan lebih banyak barang bawaan, termasuk barang pribadi orang tua yang menemaninya, anak kecil juga butuh persiapan mental agar tidak stres selama menjalani rawat inap.
Sebagai orang tua tentu sedih ketika anak diharuskan rawat inap karena penyakit yang dideritanya. Tak hanya itu, rawat inap bisa menjadi hal yang menakutkan bagi anak-anak.
Oleh karena itu, sebagai orang tua penting untuk memberi pemahaman agar anak tak perlu takut dan khawatir, sebab rawat inap justru menjadi jalan terbaik agar anak kembali sehat dan bisa selalu dipantau oleh dokter maupun tenaga medis.
Berbagai Persiapan Rawat Inap untuk Anak
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu orang tua persiapkan sebelum anak menjalani rawat inap:
1. Jelaskan alasan anak harus dirawat inap
Tidak semua anak akan menerima ketika diharuskan untuk rawat inap, apalagi jika tempat tersebut dianggap menakutkan bagi dirinya. Meski demikian, Anda harus jujur dan terbuka saat menyampaikan alasan ia harus dirawat.
Gunakan kata-kata yang membuatnya tenang dan mudah dimengerti. Sampaikan pula bahwa Anda atau anggota keluarga yang dekat dengannya akan ikut menemani Si Kecil di rumah sakit, sehingga ia menjadi tenang dan tidak khawatir.
2. Sediakan semua kebutuhan anak
Penting untuk menyediakan semua hal yang diperlukan anak selama menjalani rawat inap di rumah sakit. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan saat anak akan menjalani rawat inap, mulai dari pakaian ganti yang nyaman, jaket, alas kaki, alat mandi, bantal dan selimut favorit, hingga boneka atau mainan kesayangannya.
Tak hanya itu, Anda juga jangan lupa untuk mempersiapkan buku catatan kesehatan anak yang mencakup catatan imunisasi dan pengobatan, serta dokumen keluarga yang mencakup KTP orang tua atau kartu asuransi.
3. Jelaskan situasi kamar tempat menginap
Penting untuk mendeskripsikan kamar rawat inap yang akan ditempati anak, terutama jika ia perlu berbagi ruangan dengan anak lain. Informasikan pula jika anak perlu berbagi kamar mandi dengan pasien anak lainnya.
Sebagian besar rumah sakit menyediakan tempat bagi pendamping pasien untuk menginap, kecuali di ruang isolasi atau ICU.
4. Perkenalkan siapa saja yang akan terlibat dalam perawatannya
Perawat atau suster akan menjadi orang pertama dan paling sering ditemui anak sebelum dan sepanjang rawat inap. Suster pun juga akan menanyakan gejala, memberikan obat, serta mengukur suhu, tekanan darah, dan detak jantung.
Informasikan kepada anak bahwa ia sendiri dapat memanggil perawat melalui tombol yang biasanya terdapat di sisi tempat tidur.
Selain suster, Anda juga informasikan bahwa sepanjang perawatan nanti juga akan diperiksa atau ditanyakan oleh dokter terkait kondisi kesehatan, termasuk keputusan anak boleh pulang dan melanjutkan pemulihan di rumah.
5. Jelaskan pada anak terkait cek kesehatan yang dilakukan
Informasikan bahwa anak tidak perlu takut jika hendak diperiksa oleh dokter maupun perawat. Begitu pula ketika diminta untuk menempatkan urine dalam wadah khusus atau jika sampel darahnya diambil.
Jelaskan pada anak bahwa ini adalah bagian dari pemeriksaan untuk mengetahui penyebab penyakitnya. Beberapa pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan bisa meliputi foto Rontgen, CT scan, atau MRI.
Selain itu, mengingat rawat inap membuat anak tidak dapat masuk sekolah, Anda tentu harus menyampaikan kabar tersebut kepada guru di sekolah. Jika kondisinya memungkinkan, Anda juga bisa mengajak guru maupun teman-temannya untuk menjenguk agar anak merasa tidak kesepian dan terhibur.
Setelah anak diperbolehkan pulang, perlu diingat bahwa anak perlu istirahat yang cukup untuk membantu proses pemulihan setelah rawat inap.
Dengan melakukan berbagai persiapan rawat inap untuk anak seperti di atas, diharapkan anak cepat sembuh dan tidak stres, sehingga bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Jika setelah rawat inap anak masih mengalami gejala kesehatan tertentu, periksakan ia kembali ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.