Pertuzumab adalah obat yang berguna untuk menangani kanker payudara. Obat ini bekerja dengan menghambat protein yang mendukung pertumbuhan kanker, serta mengaktivasi sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Biasanya, pertuzumab akan dikombinasikan dengan obat lain.
Pertuzumab umumnya diberikan kepada penderita kanker payudara yang sel kankernya telah menyebar (metastatis) ke bagian tubuh lain. Namun, obat ini juga bisa diberikan kepada penderita kanker payudara fase awal sebagai terapi tambahan untuk mencegah kekambuhan sel kanker.
Perlu diketahui bahwa pertuzumab belum tentu dapat digunakan pada semua kasus kanker payudara. Obat ini hanya bisa diberikan kepada penderita kanker payudara yang memiliki protein human epidermal growth factor 2 (HER2). Oleh sebab itu, dokter perlu melakukan biopsi terlebih dahulu sebelum memberikan obat ini.
Merk dagang pertuzumab: Perjeta, Phesgo
Apa Itu Pertuzumab
Golongan | Obat resep |
Kategori | Obat penghambat HER2 |
Manfaat | Menangani kanker payudara jenis HER2-positif |
Digunakan oleh | Dewasa |
Pertuzumab untuk ibu hamil | Kategori D: Ada bukti bahwa kandungan obat berisiko terhadap janin manusia. Namun, obat dalam kategori ini masih mungkin digunakan ketika manfaat yang diperoleh lebih besar daripada risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam nyawa. |
Pertuzumab untuk ibu menyusui | Efek pertuzumab pada ibu menyusui atau bayi yang menyusu belum diketahui secara pasti. Ibu menyusui disarankan untuk menunda menyusui hingga 7 bulan setelah dosis terakhir pertuzumab. |
Bentuk obat | Larutan injeksi |
Peringatan sebelum Mengonsumsi Pertuzumab
Pertuzumab merupakan obat resep. Oleh sebab itu, obat ini hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter. Penting bagi Anda untuk memperhatikan hal-hal berikut sebelum mengonsumsi obat ini:
- Beri tahu dokter mengenai riwayat alergi yang Anda miliki. Pertuzumab tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
- Informasikan kepada dokter jika Anda pernah atau sedang menderita hipertensi atau penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, gagal jantung, atau gangguan irama jantung (aritmia).
- Beri tahu dokter jika Anda pernah menjalani terapi radiasi (radioterapi) di area dada.
- Informasikan kepada dokter bila Anda sedang hamil, mungkin hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui. Obat ini tidak disarankan untuk ibu hamil dan menyusui.
- Diskusikan dengan dokter mengenai alat kontrasepsi yang terbaik bagi Anda untuk mencegah kehamilan selama menggunakan pertuzumab hingga 7 bulan setelah pemberian dosis terakhir.
- Jauhi orang yang sedang mengalami infeksi menular, seperti COVID-19 atau flu. Obat ini dapat membuat penggunanya lebih mudah tertular atau mengalami infeksi.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan pertuzumab sebelum menjalani vaksinasi. Hindari kontak dengan orang yang baru menerima vaksin hidup, seperti vaksin polio.
- Jangan langsung mengemudi atau melakukan aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi obat ini. Pertuzumab dapat menyebabkan pusing.
- Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
- Hati-hati dalam menggunakan benda tajam, seperti gunting kuku atau pisau cukur. Hindari olahraga berat yang memungkinkan terjadi kontak fisik, seperti sepak bola. Hal ini untuk mengurangi risiko terjadinya perdarahan berlebih.
- Lakukan kontrol sesuai dengan jadwal yang diberikan dokter agar kondisi dan respons terapi dapat terpantau. Selama menggunakan pertuzumab, Anda mungkin akan diminta untuk menjalani pemeriksaan, seperti tes jantung.
- Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan pertuzumab.
Dosis dan Aturan Pakai Pertuzumab
Pertuzumab dapat diberikan sebagai terapi tambahan sebelum maupun sesudah operasi pengangkatan kanker. Berikut ini adalah dosis pertuzumab untuk menangani kanker payudara jenis HER2-positif:
Dewasa: Dosis awal 840 mg yang diberikan selama 60 menit. Dosis pemeliharaan 420 mg setiap 3 minggu sekali, diberikan selama 30–60 menit. Durasi penggunaan obat ini tergantung pada stadium kanker payudara yang ditangani.
Cara Menggunakan Pertuzumab dengan Benar
Pertuzumab diberikan oleh dokter melalui infus ke pembuluh darah (intravena) di tangan maupun lengan secara perlahan selama kurang lebih 30–60 menit. Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pertuzumab:
- Ikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter terkait penggunaan obat ini.
- Gunakan baju yang longgar supaya infus bisa terpasang dengan baik dan tidak terganggu oleh baju.
- Batasi gerakan pada area yang dipasang infus agar obat bisa mengalir dengan lancar.
- Segera lapor ke dokter jika merasakan keluhan selama pemberian pertuzumab.
- Patuhi jadwal pemberian pertuzumab yang ditentukan dokter. Jika Anda lupa atau melewati jadwal penggunaan obat ini, segera hubungi dokter untuk penjadwalan dosis penggantinya.
Interaksi Pertuzumab dengan Obat Lain
Interaksi pertuzumab dengan obat lain belum diketahui secara pasti. Untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan, beri tahu dokter jika hendak menggunakan pertuzumab dengan obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Pertuzumab
Efek samping yang biasanya timbul akibat penggunaan pertuzumab antara lain:
- Diare
- Mual
- Rambut rontok (sementara)
- Lemas
- Ruam
- Mati rasa, kesemutan, atau sensasi terbakar pada tangan atau kaki
Periksakan diri Anda ke dokter jika keluhan di atas tidak kunjung reda atau malah memburuk. Segera cari pertolongan medis jika mengalami reaksi alergi obat berat atau efek samping serius di bawah ini:
- Pusing, seperti akan pingsan
- Jantung berdegup cepat atau jantung terasa seperti bergetar
- Batuk yang makin parah atau sesak napas
- Pembengkakan pada kaki
- Demam, menggigil, sariawan, ruam, memar atau perdarahan yang tidak biasa, kulit pucat, tangan dan kaki dingin, atau kepala terasa ringan
- Gejala kerusakan sel kanker, seperti linglung, lelah, kram otot, muntah, detak jantung lebih lambat, dan frekuensi buang air kecil berkurang