Perut bunyi biasanya menjadi tanda bahwa Anda sedang lapar. Namun, kondisi ini terkadang juga bisa disebabkan oleh hal lain, salah satunya kadar gula darah yang rendah. Untuk mengetahui penyebab lain perut bunyi dan cara mengatasinya, mari simak artikel berikut ini.
Perut bunyi adalah kondisi yang sangat umum terjadi. Jika perut bunyi dipicu oleh rasa lapar, konsumsi makanan sehat dan bergizi bisa menjadi solusi untuk mengatasinya.
Namun, perut bunyi juga bisa disebabkan oleh masuknya udara ke dalam usus dan beberapa kondisi medis yang memengaruhi sistem pencernaan. Berbagai kondisi ini perlu diperiksa langsung oleh dokter dan diatasi sesuai penyebabnya.
Berbagai Penyebab Perut Bunyi
Perut bunyi dapat dipicu oleh berbagai hal. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:
Lapar
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, perut bunyi biasanya dipicu oleh rasa lapar. Ketika lapar, ada zat di otak yang mengaktifkan keinginan untuk makan. Zat yang menyerupai hormon tersebut, kemudian mengirim sinyal ke usus dan lambung.
Efeknya, otot dalam sistem pencernaan akan berkontraksi dan menyebabkan perut berbunyi.
Pergerakan makanan di saluran cerna
Perut bunyi lebih sering disebabkan oleh makanan, cairan, dan udara yang bergerak di usus kita. Sebagian besar dinding saluran pencernaan terdiri dari lapisan otot. Ketika ada makananan, otot tersebut akan mengalami kontraksi guna mengalirkan makanan hingga ke bagian akhir dari usus.
Nah, gerakan inilah yang umumnya menjadi penyebab perut bunyi. Biasanya, perut bunyi akibat gerakan usus terjadi beberapa jam setelah makan atau pada malam hari saat hendak tidur.
Kadar gula darah rendah
Perut bunyi juga bisa menjadi tanda bahwa kadar gula darah rendah. Saat kondisi ini terjadi, usus tidak bisa mendapatkan cukup nutrisi dari darah. Akhirnya, usus akan mengirimkan sinyal sebagai pengingat agar Anda segera makan.
Banyak udara di dalam usus
Perut bunyi juga bisa terjadi karena adanya gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus. Hal ini disebabkan oleh masuknya udara ke saluran pencernaan akibat makan terlalu cepat, makan dan bicara pada saat yang bersamaan, atau ketika minum saat berolahraga.
Selain itu, gas berlebih pada saluran pencernaan juga bisa terjadi ketika mengonsumsi makanan yang tidak mudah dicerna dan diserap oleh usus.
Kondisi medis tertentu
Perut bunyi kebanyakan memang disebabkan oleh proses pencernaan normal. Namun, ada juga kondisi medis yang membuat perut terlalu sering bunyi meskipun tidak lapar, seperti:
- Alergi makanan
- Diare
- Konsumsi obat pencahar
- Kolitis ulseratif
- Radang usus akibat infeksi
- Perdarahan di saluran pencernaan
- Penyakit Crohn
Cara Mengatasi Perut Bunyi
Perut berbunyi secara tiba-tiba dan terdengar oleh banyak orang tentu akan membuat Anda malu. Namun, Anda tidak perlu khawatir, sebab ada banyak cara untuk mencegahnya terjadi. Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi perut bunyi:
1. Makan secara teratur
Bila Anda mengalami perut bunyi karena lapar, makanlah makanan yang bergizi untuk mengurangi rasa lapar. Namun, jika perut bunyi terjadi saat Anda belum merasa lapar, ubahlah pola makan.
Anda disarankan untuk makan lebih sering, tetapi dalam porsi yang lebih kecil. Cara ini dianggap mampu meningkatkan kesehatan saluran cerna dan metabolisme makanan, serta mencegah perut bunyi akibat lapar.
2. Minum air yang cukup
Selain makan secara teratur, makan secara perlahan juga perlu Anda biasakan. Dengan makan secara perlahan, tubuh dapat mencerna makanan lebih baik sehingga mampu mencegah terjadinya perut bunyi.
Selain itu, hindari berbicara saat makan. Selain membuat Anda menelan lebih banyak udara, kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko tersedak.
3. Makan secara perlahan
Jika perut bunyi karena lapar muncul, tetapi kondisi Anda sedang tidak memungkinkan untuk makan, cobalah minum air putih. Air putih baik untuk pencernaan dan dapat meredam perut bunyi akibat kelaparan.
4. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung gas
Untuk mengurangi risiko perut bunyi, Anda disarankan untuk membatasi konsumsi makanan mengandung gas, seperti kacang, brokoli, dan kol. Mengunyah permen karet juga dapat meningkatkan risiko udara masuk ke dalam saluran cerna.
5. Mengurangi konsumsi makanan asam
Kurangi juga konsumsi makanan atau minuman yang mengandung asam cukup tinggi, seperti soda, kopi, tomat, dan buah jeruk. Hal ini karena jenis makanan tersebut juga bisa memicu perut bunyi.
6. Berjalan setelah makan
Berjalan setelah makan dapat mengurangi risiko perut bunyi. Alasannya, karena kebiasan ini dapat membantu pergerakan usus sehingga pencernaan makanan menjadi lebih lancar.
7. Mengelola stres dengan baik
Perut bunyi juga bisa dipicu oleh stres karena stres dapat memperlambat proses pencernaan makanan. Jadi, salah satu cara mengatasi perut bunyi adalah mengelola stres dengan baik.
Perut bunyi adalah hal yang normal terjadi. Bahkan, berkurangnya bunyi perut atau perut bunyi hilang sama sekali juga dapat menjadi tanda adanya suatu kelainan, misalnya gangguan saraf pada usus atau kekurangan kalium dalam darah.
Namun, perut bunyi tergolong tidak normal jika disertai demam, mual, muntah, sembelit, diare, buang air besar berdarah, perut kembung, berat badan turun tanpa sebab, atau nyeri ulu hati. Jika Anda mengalami perut bunyi dengan gejala tersebut, segeralah periksakan diri ke dokter.