Perut kembung dan mencret menandakan ada masalah di saluran pencernaan, mulai dari muntaber, keracunan makanan, hingga divertikulitis. Jika terjadi lebih dari 3 hari, kembung dan mencret dapat meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi, sehingga penanganan yang sesuai sedari dini sangat diperlukan.

Perut kembung yang disertai mencret (diare) biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika terjadi hingga lebih dari 3 hari, kondisi ini mungkin merupakan gejala dari kondisi medis yang lebih serius, termasuk irritable bowel syndrome (IBS). Selain itu, gangguan pencernaan lainnya juga bisa mengakibatkan perut kembung dan mencret.

 

Perut Kembung dan Mencret, Ketahui Penyebab dan Penanganannya - Alodokter

Penyebab Perut Kembung dan Mencret

Perut kembung dan mencret memang umumnya tidak berbahaya. Namun, Anda perlu mengetahui penyebabnya dan mencari penanganan medis jika kondisi ini terjadi lebih dari 48 jam. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan perut kembung dan mencret adalah:

1. Gastroenteritis (muntaber)

Perut kembung dan mencret dapat disebabkan oleh gastroenteritis atau yang lebih dikenal dengan muntaber maupun flu perut. Kondisi ini umumnya terjadi karena infeksi virus di sistem pencernaan. Selain itu, gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti Vibrio cholerae dan E. coli.

Bakteri maupun virus tersebut menghasilkan racun yang menyebabkan penyerapan air dan elektrolit di usus terganggu. Akibatnya, konsistensi tinja menjadi berair yang merupakan tanda diare. Gejala lainnya yang dapat dikeluhkan saat mengalami gastroenteritis adalah kram perut dan muntah.

Jika tidak membaik dalam 48 jam, penderita gastroenteritis rentan mengalami dehidrasi. Kondisi ini bisa membahayakan jiwa, terutama jika dialami oleh anak-anak, penderita penyakit kronis, dan lansia.

2. Intoleransi laktosa

Kondisi yang menyebabkan perut kembung dan mencret berikutnya ialah intoleransi laktosa. Kondisi ini terjadi ketika usus kecil tidak menghasilkan cukup enzim laktase yang bertugas memecah laktosa menjadi bagian lebih kecil, sehingga dapat diserap oleh tubuh. Laktosa sendiri merupakan jenis gula yang ditemukan dalam susu dan produk olahannya.

Akibatnya, orang yang memiliki intoleransi laktosa akan mengalami gangguan pencernaan setelah mengonsumsi produk susu. Tidak hanya perut kembung dan mencret, gejala lain yang akan dirasakan meliputi sakit perut, mual, dan begah.

Meskipun tidak berbahaya, gejala laktosa intoleran memang cukup mengganggu aktivitas. Sebagai ganti susu sapi, Anda bisa mengonsumsi susu bebas laktosa maupun suplemen sesuai dengan arahan dokter.

3. Sindrom iritasi usus besar

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) adalah kumpulan gejala yang terjadi akibat iritasi di saluran pencernaan. Kondisi ini dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kontraksi otot di usus
  • Infeksi bakteri yang mengakibatkan gastroenteritis
  • Perubahan mikroba usus
  • Sensitif terhadap makanan tertentu, intoleransi laktosa
  • Stres dan cemas

Beberapa faktor tersebut menyebabkan perut kembung dan mencret. Selain itu, beberapa penderita IBS juga bisa mengalami sembelit di waktu yang bersamaan.

Gejala-gejala tersebut bisa terus kambuh selama berhari-hari, beberapa minggu, bahkan hingga berbulan-bulan. Oleh karena itu, periksakan ke dokter guna mendapatkan penanganan untuk mengurangi gejala IBS.

4. Giardiasis

Giardiasis disebabkan oleh parasit Giardia lamblia yang masuk ke tubuh dan hidup di organ pencernaan. Parasit inilah kemudian menyebabkan infeksi usus yang ditandai dengan kram perut, mual, perut kembung dan mencret parah, kelelahan, serta penurunan berat badan.

Beberapa penderita giardiasis terkadang tidak memiliki gejala, tetapi bisa menularkan kondisi ini ke orang di sekitarnya. Gejala biasanya akan muncul setelah 1–3 minggu setelah terpapar parasit.

Giardiasis biasaya terjadi pada orang yang tinggal di tempat dengan sanitasi buruk dan pengolahan air yang tidak memadai. Jika Anda memiliki risiko terserang giardiasis atau mengalami tanda-tanda yang mengarah ke kondisi ini, terutama jika gejala sudah berlangsung lebih dari 1 minggu, periksakanlah ke dokter.

5. Divertikulitis

Kondisi medis terakhir yang menjadi penyebab perut kembung dan mencret adalah divertikulitis. Kondisi ini disebabkan oleh usus besar yang melemah dan mulai mengendur, sehingga terbentuk kantung-kantung kecil di usus (divertikula).

Terbentuknya kantung kecil di usus sebenarnya cukup sering terjadi pada lansia. Namun, kantung divertikula dapat terluka dan terinfeksi, sehingga mengakibatkan peradangan di usus besar.

Beberapa gejala divertikulitis antara lain adalah perut kembung dan mencret, sembelit, perut terasa sangat sakit, demam, mual, muntah, hingga perdarahan di dubur.

Gejala-gejala tersebut bisa menjadi parah dan mengakibatkan komplikasi yang membahayakan jiwa, seperti usus bocor. Oleh karena itu, penderita divertikulitis harus mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat dari dokter.

Menangani Perut Kembung dan Mencret

Perut kembung dan mencret memang merupakan kondisi yang umum terjadi. Hal ini biasanya dipicu oleh makanan yang dikonsumsi, seperti kacang-kacangan, bawang putih, bawang merah, dan susu serta produk olahannya.

Jika kembung yang disertai dengan mencret atau diare terjadi karena makanan tersebut, Anda bisa menghindari atau mengurangi konsumsinya, maupun menggantinya dengan makanan bernutrisi lain.

Anda juga bisa mengonsumsi teh peppermint atau jahe untuk mengurangi perut kembung, terutama bila kondisi tersebut disebabkan oleh IBS.

Selain itu, berikut ini adalah cara lain untuk mengatasi perut kembung dan mencret yang bisa dilakukan di rumah:

  • Minum air putih minimal 6–8 gelas per hari untuk mengganti cairan tubuh yang hilang karena mencret. Anda juga bisa mengonsumsi jus buah dan sup sebagai pengganti air.
  • Konsumsi obat antinyeri dan antidiare yang disarankan oleh dokter, atau sesuai dengan aturan pakai.
  • Istirahat yang cukup.
  • Makan secara perlahan dengan porsi kecil, tetapi lebih sering.
  • Hindari makanan yang sulit dicerna, seperti kubis, brokoli, kembang kol, kacang-kacangan, dan buah kering.
  • Kurangi makanan yang berserat tinggi, seperti gandum, beras merah, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
  • Batasi konsumsi kafein.
  • Konsumsi makanan yang dimasak di rumah.
  • Cuci alat masak dan bahan makanan hingga bersih.

Perut kembung dan mencret umumnya akan sembuh dengan sendiri dalam 3 hari. Namun, jika perut kembung dan mencret tidak kunjung membaik setelah melakukan beberapa penanganan mandiri, jangan menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Periksakan juga kondisi Anda ke dokter jika perut kembung dan dan mencret disertai dengan buang air besar berdarah, penurunan berat badan, sakit perut yang hebat dan berulang, perubahan warna dan bentuk feses, hingga tidak nafsu makan sama sekali. Kondisi ini bisa disebabkan oleh masalah pencernaan lain yang serius.