Cara mengonsumsi obat asma yang tepat sesuai jenisnya penting untuk diketahui oleh setiap penderita asma. Hal ini karena masing-masing obat asma memiliki peran yang berbeda dalam mengendalikan atau mengatasi gejala asma.

Obat asma terdiri dari dua jenis, yaitu obat asma jangka pendek (pereda cepat) dan obat asma jangka panjang. Obat asma pereda cepat bertujuan untuk memberikan pertolongan pertama pada gejala serangan asma, seperti batuk, sesak di dada, dan mengi.

Petunjuk Mengonsumsi Obat Asma Sesuai Jenisnya - Alodokter

Sementara itu, obat asma jangka panjang harus dikonsumsi secara teratur untuk mengendalikan asma yang diderita dan mengurangi keparahan gejala saat serangan asma terjadi. Oleh karena itu, pengetahuan untuk mengonsumsi obat asma menjadi penting untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Cara Mengonsumsi Obat Asma Jangka Pendek

Obat ini ditujukan untuk penderita asma yang mengalami serangan asma mendadak. Obat asma jangka pendek bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot di sekitar saluran pernapasan.

Berikut ini adalah jenis dan cara mengonsumsi obat asma jangka pendek:

Beta agonis short-acting

Obat asma jenis ini bisa dikonsumsi dalam bentuk tablet atau sirup, dan sediaan untuk inhaler atau nebulizer (alat uap). Contoh obat-obatan yang tergolong dalam jenis ini adalah albuterol dan salbutamol.

Obat tablet maupun sirup beta agonis short-acting dikonsumsi saat terjadi serangan asma dengan dosis 2–4 miligram. Biasanya, obat asma ini boleh digunakan hingga 3–4 kali sehari jika keluhan belum berkurang. Namun, dosisnya disesuaikan dengan usia penderita asma.

Kortikosteroid

Kortikosteroid biasanya digunakan untuk serangan asma yang tidak membaik dengan beta agonis atau antikolinergik. Contoh obat kortikosteroid adalah prednison.

Cara mengonsumsi obat asma ini adalah secara oral dan tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup. Obat ini dikonsumsi dengan sebanyak 40–80 mg yang dibagi menjadi 1 atau 2 dosis dalam sehari.

Jika Anda sudah mengonsumsi obat asma jangka pendek lebih sering daripada yang disarankan oleh dokter, Anda mungkin mulai perlu penyesuaian dengan obat asma jangka panjang untuk membantu mengurangi kekambuhan.

Cara Mengonsumsi Obat Asma Jangka Panjang

Mengonsumsi obat asma jangka panjang harus dilakukan setiap hari, guna mengendalikan dan mengurangi kekambuhan serangan asma. Jadi, obat ini harus tetap dikonsumsi oleh penderita asma, meski keluhannya tidak muncul.

Berikut ini adalah beberapa jenis obat pengontrol asma jangka panjang:

Teofilin

Teofilin adalah obat asma yang berfungsi untuk menjaga saluran udara tetap terbuka dengan merelaksasi otot-otot di sekitar saluran napas. Penggunaan obat ini tidak sesering obat asma jangka panjang lainnya. Namun, dibutuhkan tes darah secara teratur jika menggunakan obat asma ini.

Teofilin tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, atau sirup. Cara mengonsumsi obat asma ini biasanya setiap 6, 8, 12, atau 24 jam. Anda dianjurkan untuk mengonsumsi teofilin dalam keadaan perut kosong, setidaknya 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.

Teofilin memiliki efek samping berupa mual dan muntah, diare, sakit kepala, dan detak jantung lebih cepat.

Pengubah leukotriene (leukotriene modifiers)

Leukotriene modifiers bekerja cara dengan menghambat kerja leukotriene, yaitu senyawa yang mengakibatkan peradangan dan penyempitan saluran napas. Obat ini tersedia dalam bentuk bubuk, cairan, tablet, maupun tablet kunyah.

Obat yang termasuk golongan pengubah leukotriene adalah montelukast dan zafirlukast. Cara mengonsumsi obat asma montelukast biasanya 1 kali sehari, sedangkan zafirlukast 2 kali sehari.

Namun, pemakaian obat pengubah leukotriene harus di bawah pengawasan dokter karena berisiko menimbulkan reaksi psikologis, termasuk gelisah, gangguan tidur, bahkan pemikiran bunuh diri.

Mengonsumsi obat asma jangka panjang dapat mengurangi tingkat kekambuhan serangan asma, sehingga meminimalisir penggunaan obat asma reaksi cepat. Jadi, pastikan untuk mengonsumsi obat asma jangka panjang sesuai dengan anjuran dokter serta lakukan kontrol secara rutin.

Pola Hidup Sehat untuk Mengendalikan Asma

Selain mengonsumsi obat asma sesuai petunjuk penggunaan, Anda juga perlu menjalani pola hidup sehat agar asma tetap terkendali. Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengontrol gejala asma:

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, serta makanan yang mengandung asam lemak omega-3
  • Hindari makanan yang dapat menyebabkan alergi, karena alergi dapat memicu serangan asma
  • Hindari makanan berpengawet, karena pada beberapa orang, hal ini dapat memicu serangan asma
  • Batasi asupan makanan berkalori tinggi
  • Jaga berat badan ideal, karena obesitas dapat memperberat gejala asma
  • Rutin melakukan olahraga yang aman untuk penderita asma, seperti yoga, berenang, bersepeda, aerobik, jalan kaki, dan jogging
  • Lakukanlah olahraga secara teratur, seperti yoga, berenang, bersepeda, aerobik, jalan kaki, dan joging
  • Jagalah kebersihan lingkungan, terutama di sekitar tempat tinggal Anda

Untuk mengantisipasi serangan asma mendadak, sebaiknya bawa obat asma ke mana pun Anda pergi. Usahakan juga untuk menghindari asap rokok karena dapat menghambat kinerja obat.

Jika mengonsumsi obat asma sudah tidak mampu lagi mengatasi gejala asma yang muncul, maka sudah saatnya Anda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan, termasuk obat asma, yang sesuai.