Obat diare diperlukan untuk menangani kondisi diare yang memburuk dengan cepat atau tak kunjung sembuh setelah beberapa hari. Sebelum dikonsumsi, penting untuk memahami petunjuk penggunaan obat diare agar obat dapat bekerja secara optimal.
Diare dapat disebabkan oleh virus, bakteri, intoleransi laktosa, kondisi medis tertentu, atau efek samping obat-obatan maupun operasi. Umumnya kondisi ini berlangsung selama 2–3 hari.
Namun, jika diare tidak kunjung sembuh, Anda perlu mengonsumsi obat diare guna mencegah timbulnya komplikasi, seperti dehidrasi. Penggunaan obat diare pun harus disesuaikan dengan penyebab diare.
Pilihan Obat Diare dan Cara Menggunakannya
Berikut ini adalah beberapa pilihan obat diare yang biasa diresepkan oleh dokter beserta petunjuk penggunaannya:
1. Oralit
Oralit merupakan obat diare cair yang terdiri dari campuran air, gula, dan garam. Obat ini berfungsi untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Saat diare, tubuh akan kehilangan banyak cairan. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mengonsumsi minuman elektrolit atau oralit untuk mencegah dehidrasi.
Oralit bisa dikonsumsi oleh semua orang dengan dosis yang disesuaikan oleh dokter. Takaran umum oralit untuk anak usia di atas 1 tahun adalah 100–200 ml setiap kali BAB. Sementara itu, takaran oralit untuk anak di bawah 1 tahun adalah 50–100 ml setiap kali BAB.
2. Probiotik
Probiotik juga dinilai dapat membantu mengatasi diare dengan cara mengembalikan keseimbangan bakteri di usus. Obat ini biasanya diberikan untuk mengobati diare yang disebabkan oleh efek samping antibiotik dan infeksi pada saluran cerna.
Untuk memanfaatkan obat diare ini, Anda bisa mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung probiotik, seperti tempe, natto, kefir, kimchi, kombucha, dan yogurt.
Selain itu, probiotik juga dapat tersedia dalam suplemen berbentuk bubuk, kapsul, atau tablet kunyah. Sebelum mengonsumsi probiotik sebagai obat diare, Anda bisa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
3. Karbon aktif
Obat diare ampuh yang mengandung zat karbon aktif atau arang aktif diketahui juga dapat membantu menangani diare. Karbon aktif mengobati diare dengan cara menyerap racun penyebab diare lalu membuangnya bersama feses.
Obat diare ini tersedia dalam bentuk kapsul atau bubuk. Dosis umum karbon aktif untuk mengobati diare pada orang dewasa berkisar 25–100 gram, atau menyesuaikan berat badan. Sebelum mengonsumsi karbon aktif, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
4. Obat antidiare
Jika Anda mengalami diare akut, dokter mungkin akan meresepkan obat antidiare, seperti loperamide dan bismuth subsalicylate. Obat antidiare hanya efektif untuk meringankan gejala diare, tetapi tidak dapat mengobati penyebab yang mendasarinya.
Dosis loperamide untuk orang dewasa umumnya diawali dengan mengonsumsi 2 tablet secara langsung. Setelah itu dilanjutkan dengan minum 1 tablet setiap kali BAB. Maksimal konsumsi loperamide adalah 6 tablet dalam sehari.
Sementara itu, dosis umum bismuth subsalicylate untuk orang dewasa adalah 2 tablet setiap 1–2 jam. Maksimal konsumsi obat ini adalah 16 tablet dalam sehari.
5. Antibiotik
Sebagian besar diare bersifat akut dan disebabkan oleh virus sehingga tidak memerlukan pengobatan menggunakan antibiotik. Namun, jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri, Anda perlu mengonsumsi antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Penggunaan antibiotik sebagai obat diare mungkin diperlukan untuk menangani beberapa kondisi seperti berikut:
- Diare yang parah dan terus-menerus, atau mengalami diare persisten
- Diare pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti orang dengan gagal jantung, penyakit paru-paru, atau HIV/AIDS
Antibiotik harus dikonsumsi tepat waktu dan dihabiskan agar dapat membunuh bakteri secara menyeluruh dan tidak menyebabkan kekebalan terhadap antibiotik.
Cara Efektif Mencegah Diare
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah diare yang efektif dan bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Cuci tangan dengan sabun, terutama setelah buang air besar, setelah bermain, sebelum menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
- Jaga kebersihan di lingkungan sekitar, termasuk kebersihan air dan pengelolaan sampah.
- Perbanyak makan buah atau sayuran yang dimasak.
- Hindari konsumsi daging mentah.
- Hindari makanan dengan pemanis buatan seperti pemanis pada permen karet dan pengganti gula.
- Hindari minum air keran atau es yang tidak terjamin kebersihannya.
Dengan rutin menerapkan pola hidup bersih dan sehat seperti di atas, diharapkan Anda terhindar dari diare yang dapat mengganggu aktivitas.
Jika Anda mengalami diare yang tak kunjung sembuh dalam 2 hari, apalagi disertai dengan gejala demam dan tanda-tanda dehidrasi, disarankan untuk pergi dokter guna mendapat penanganan yang sesuai.