Obat penunda haid diketahui cukup efektif untuk menunda datang bulan. Obat ini biasanya digunakan oleh sebagian wanita yang sedang melakukan aktivitas tertentu, seperti menjalani ibadah haji atau umrah, berenang, dan mendaki gunung.
Menstruasi merupakan proses alami tubuh untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Namun, di saat-saat tertentu, Anda mungkin berharap agar masa menstruasi tertunda sementara waktu. Karena jika terjadi, menstruasi ditakutkan bisa mengganggu aktivitas atau ibadah yang sedang dijalani.
Untuk menunda haid, ada beberapa cara yang bisa dilakukan dan salah satunya adalah menggunakan obat penunda haid.
Kapan Obat Penunda Haid Digunakan?
Obat penunda haid tidak hanya digunakan untuk keperluan ibadah atau liburan. Ada juga beberapa alasan lain yang membuat wanita perlu menggunakan obat penunda haid, yaitu:
- Gangguan menstruasi, misalnya haid berlebihan, terasa sakit, dan berlangsung lama
- Rencana berbulan madu
- Ingin fokus dan konsentrasi menghadapi ujian
- Kondisi medis tertentu yang dapat menimbulkan gejala berat saat haid, misalnya endometriosis dan anemia
Apa Saja Jenis-Jenis Obat Penunda Haid?
Ada dua jenis obat yang biasanya digunakan untuk menunda menstruasi, yaitu:
Pil KB
Jenis pil KB yang umum diresepkan dokter untuk menunda menstruasi adalah pil KB kombinasi. Kebanyakan bentuk pil KB terdiri dari pil aktif dan pil kosong. Pil aktif mengandung kombinasi hormon estrogen dan progesteron yang dapat menekan kesuburan sekaligus menunda perdarahan menstruasi.
Sementara itu, pil kosong digunakan untuk masa rehat dan menyambung kebiasaan minum obat agar tidak terlupa. Pil ini juga memberi kesempatan perdarahan menstruasi kembali terjadi karena terhentinya asupan hormon dari pil.
Jika dimanfaatkan untuk mencegah kehamilan, pil KB dapat dikonsumsi 1 butir sehari setelah masa menstruasi selesai hingga seterusnya.
Namun, jika Anda ingin memanfaatkan pil KB sebagai obat penunda haid, pil kosong tidak dikonsumsi setelah pil aktif habis, melainkan diteruskan dengan pil aktif dari sediaan obat berikutnya.
Norethisterone
Norethisterone adalah obat yang mengandung hormon progesteron buatan. Biasanya, obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan menstruasi. Namun, untuk kasus tertentu, dokter juga dapat memanfaatkan norethisterone sebagai obat penunda haid.
Turunnya kadar hormon progesteron dalam tubuh merupakan salah satu penyebab terjadinya menstruasi. Dengan menggunakan obat ini, penurunan kadar hormon tersebut dapat dicegah sehingga menstruasi pun tertunda.
Dokter biasanya meresepkan norethisterone untuk digunakan sebanyak 3 kali sehari, mulai dari 3–4 hari sebelum waktu perkiraan menstruasi. Setelah tidak digunakan, menstruasi akan kembali normal dalam 2 atau 3 hari.
Apakah Obat Penunda Haid Aman Digunakan?
Pada dasarnya, penggunaan obat penunda haid tidak terlalu disarankan, terutama tanpa alasan yang kuat.
Hal ini karena kedua jenis obat penunda haid tersebut dapat menimbulkan beragam efek samping, seperti mual dan muntah, sakit kepala, nyeri payudara, perubahan suasana hati, peningkatan berat badan, dan perubahan libido atau hasrat seksual.
Selain itu, tidak semua wanita diperbolehkan menggunakan obat-obatan ini, terutama ibu menyusui atau sedang menderita kondisi medis tertentu, seperti kanker payudara, perdarahan pada vagina, stroke, gangguan jantung, gangguan pembekuan darah, gangguan ginjal, dan porfiria
Oleh karena itu, Anda sebaiknya tidak menggunakan obat penunda haid tanpa anjuran dokter. Jika memang perlu menunda haid, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu dan menjalani pemeriksaan kesehatan.
Setelah hasil pemeriksaan menyatakan bahwa Anda layak menggunakan obat penunda haid, dokter akan meresepkan obat penunda haid sesuai dengan riwayat dan kondisi kesehatan Anda.