Phenol adalah obat antiseptik untuk meredakan nyeri pada sariawan atau sakit tenggorokan. Phenol dapat ditemukan dalam bentuk obat semprot mulut yang bisa dibeli tanpa resep dokter.

Phenol merupakan senyawa aktif yang memiliki efek antiseptik sekaligus penghilang nyeri. Phenol bekerja langsung membunuh kuman penyebab infeksi dan memblokir rasa sakit di permukaan rongga mulut dan tenggorokan. Cara kerja ini dapat mengurangi nyeri sariawan dan sakit tenggorokan.

Phenol - Alodokter

Merek dagang phenol: Cooling 5, Cooling 5 Plus.

Apa Itu Phenol

Golongan Obat bebas
Kategori Antiseptik mulut
Manfaat Meredakan nyeri dan iritasi ringan di permukaan rongga mulut dan tenggorokan, seperti pada sariawan dan sakit tenggorokan.
Digunakan oleh Dewasa dan anak usia ≥12 tahun
Phenol untuk ibu hamil Kategori C: Belum ada cukup bukti dari studi pada binatang percobaan maupun manusia yang menjelaskan keamanan phenol berbentuk semprot mulut terhadap ibu hamil maupun janin.
Phenol tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, kecuali jika disarankan oleh dokter.
Phenol untuk ibu menyusui Belum ada data klinis mengenai penggunaan phenol berbentuk semprot mulut pada ibu menyusui. Oleh karena itu, berkonsultasilah ke dokter sebelum memakai antiseptik mulut ini selama masa menyusui.
Bentuk obat Semprot mulut

Peringatan sebelum Menggunakan Phenol

Perhatikan hal-hal berikut sebelum memakai phenol sebagai obat sakit tenggorokan atau obat sariawan:

  • Jangan menggunakan phenol semprot mulut jika Anda memiliki alergi terhadap kandungan obat ini. Jika ragu, berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan phenol.
  • Periksakan diri ke dokter sebelum menggunakan phenol semprot mulut jika Anda mengalami sakit tenggorokan yang disertai dengan sulit membuka mulut atau sulit menelan.
  • Hindari pemakaian obat semprot mulut berbahan dasar phenol jika Anda memiliki epiglotitis. Guna memastikan kondisi tersebut, Anda bisa berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu melalui Chat Bersama Dokter.
  • Berkonsultasilah ke dokter sebelum menggunakan phenol semprot mulut jika Anda sedang hamil atau sedang menyusui.
  • Diskusikan dengan dokter mengenai pemakaian phenol semprot mulut jika sedang menggunakan obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya interaksi obat yang tidak diinginkan.
  • Mintalah saran dokter sebelum memberikan phenol semprot mulut kepada anak usia di bawah 12 tahun.
  • Jangan menggunakan phenol semprot mulut lebih dari 7 hari kecuali atas persetujuan dokter. Hubungi dokter jika keluhan tidak membaik meski sudah menggunakan phenol sesuai aturan pakai.
  • Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah menggunakan phenol semprot mulut.

Dosis dan Aturan Pakai Phenol

Semprotkan phenol 1,4% ke dalam rongga mulut atau sariawan sebanyak 1 kali semprot. Pemakaian bisa diulang setiap 2 jam sesuai kebutuhan.

Cara Menggunakan Phenol dengan Benar

Gunakanlah phenol semprot mulut sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan obat, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menyemprotkan phenol ke dalam rongga mulut terlalu banyak atau terlalu sering, tetapi secukupnya saja sesuai aturan pakai.

Berikut adalah cara menggunakan phenol semprot mulut yang benar:

  • Pastikan untuk mencuci tangan sebelum menggunakan phenol.
  • Semprotkan phenol ke dalam permukaan rongga mulut atau area yang mengalami sariawan sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Biarkan selama 15 detik, kemudian meludahlah.
  • Jangan langsung minum setelah menggunakan phenol semprot mulut agar obat bisa bekerja maksimal. Tunggulah beberapa menit sebelum minum.
  • Berhati-hatilah saat menyemprotkan phenol ke dalam rongga mulut. Usahakan ujung semprotan tidak menyentuh permukaan apa pun agar tidak terkontaminasi.
  • Perbanyaklah minum air putih atau teh hangat untuk membantu mengurangi sakit tenggorokan atau sariawan. Kurang minum bisa menyebabkan keluhan muncul lagi.
  • Tutup rapat botol phenol setelah obat digunakan. Simpan phenol di tempat bersuhu ruangan, serta terhindar dari panas dan lembap. Jauhkan obat tetes mata ini dari jangkauan anak-anak.
  • Konsultasikan ke dokter jika sakit tenggorokan tidak membaik dalam waktu 1 minggu memakai phenol semprot mulut. Namun, jika sakit tenggorokan makin parah setelah 2 hari memakai phenol, Anda tidak perlu menunggu 1 minggu untuk berkonsultasi ke dokter. 
  • Jangan menggunakan phenol semprot mulut yang cairannya sudah berubah warna atau keruh atau yang sudah melewati tanggal kedaluwarsa.

Interaksi Phenol dengan Obat Lain

Phenol sediaan semprot mulut jarang menimbulkan interaksi jika digunakan bersama obat lain. Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan obat ini bisa berinteraksi dengan bahan aktif lain. 

Agar aman, jangan memakai obat lain yang disemprotkan atau dioleskan ke dalam rongga mulut selama menggunakan phenol, kecuali atas arahan dokter.

Efek Samping dan Bahaya Phenol

Efek samping yang bisa timbul akibat penggunaan phenol adalah iritasi atau kesemutan pada area rongga mulut yang disemprotkan obat. Efek samping yang muncul umumnya ringan dan bisa hilang dalam hitungan menit setelah pemakaian obat.

Selain itu, phenol semprot yang tertelan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut, seperti perut perih atau kembung. Efek samping ini umumnya akan hilang jika penggunaan phenol dihentikan.

Periksakan diri Anda ke dokter jika efek samping yang timbul tidak mereda atau bertambah parah. Carilah pertolongan medis jika Anda mengalami reaksi alergi setelah memakai phenol semprot mulut, atau muncul keluhan yang lebih serius, seperti:

  • Pusing berat seperti akan pingsan
  • Radang epiglotis, yang gejalanya adalah sakit tenggorokan yang disertai demam, sulit menelan, suara serak, ngeces, atau sesak napas

Jika tertelan dalam jumlah banyak, phenol dapat menyebabkan keracunan dengan gejala seperti berikut:

  • Gejala methemoglobinemia, seperti jantung berdebar, kulit dan bibir membiru, sesak napas, lelah atau lemas tanpa sebab yang jelas
  • Nyeri dada, denyut jantung terlalu cepat, lambat, atau tidak beraturan
  • Sakit kepala yang parah, kebingungan, bicara cadel, tubuh terasa sangat lemas, tubuh limbung
  • Otot kaku, demam, tremor
  • Gangguan penglihatan, seperti penglihatan buram, mata bengkak dan terasa nyeri, atau muncul lingkaran pelangi saat melihat cahaya, penyempitan lapang pandang