Phenoxyethanol adalah bahan kimia yang sering digunakan sebagai pengawet dalam produk kosmetik, perawatan kulit, dan beberapa produk farmasi. Meski tergolong aman, penggunaan phenoxyethanol perlu diperhatikan untuk mencegah efek sampingnya.

Phenoxyethanol (Phy-Et) berbentuk cairan berminyak yang agak lengket dengan aroma seperti bunga mawar. Pada label kemasan, phenoxyethanol dapat ditulis sebagai ethylene glycol monophenyl ether, 2-Phenoxyethanol, PhE, euxyl K 400, dowanol, arosol, phenoxetol, rose ether, phenoxyethyl alcohol, atau beta-hydroxyethyl phenyl ether.

Phenoxyethanol, Ketahui Kegunaan dan Keamanannya - Alodokter

Kegunaan Phenoxyethanol

Phenoxyethanol dapat ditemukan di dalam banyak produk, yaitu:

  • Produk perawatan kulit, seperti krim wajah, sunscreen, losiion, serum, pembersih wajah, lip balm, sabun dan sampo bayi, deodoran, serta krim cukur
  • Produk perawatan rambut, seperti hair spray, sampo, dan kondisioner
  • Produk makeup dan kecantikan, seperti eyeliner, maskara, foundation, concealer, kuteks, parfum, lilin (wax), dan tisu basah
  • Produk farmasi, seperti salep, krim, dan obat tetes mata
  • Produk pengusir serangga dan hand sanitizer

Phenoxyethanol secara umum digunakan agar kualitas dan keamanan produk tetap terjaga dengan baik. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah manfaat penggunaan phenoxyethanol yang perlu Anda ketahui:

1. Pengawet produk

Phenoxyethanol berfungsi sebagai pengawet dalam produk. Ini karena sifat antiseptik di dalamnya dapat mencegah pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya. 

Selain itu, bahan ini juga membantu memperpanjang masa simpan produk sehingga produk tetap aman dan efektif digunakan dalam jangka waktu lebih lama

2. Alternatif pengganti paraben

Phenoxyethanol sering digunakan sebagai alternatif paraben. Paraben adalah pengawet yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan mikroba, tetapi diketahui memiliki efek samping, seperti gangguan hormon dan reaksi alergi berat.

Nah, phenoxyethanol diketahui sebagai bahan kimia yang lebih ringan dibandingkan dengan paraben, sehingga lebih aman digunakan dan memiliki risiko efek samping yang rendah.

3. Stabil dalam berbagai formula

Phenoxyethanol dapat mempertahankan efektivitasnya dalam kisaran pH asam, netral, maupun basa. Bahan kimia ini juga mampu larut dalam air dan bercampur dengan minyak. Ini membuat phenoxyethanol sangat cocok digunakan dalam berbagai formulasi produk, baik berbahan dasar air maupun minyak.

Selain itu, phenoxyethanol juga tidak mudah terurai atau bereaksi ketika terkena panas, cahaya, atau lembap. Stabilitas ini penting karena membantu menjaga keawetan produk dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme selama penyimpanan atau penggunaan.

Keamanan Phenoxyethanol

Secara umum, penggunaan phenoxyethanol aman dalam konsentrasi rendah. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merekomendasikan penggunaan phenoxyethanol dalam produk kosmetik dengan konsentrasi maksimum 1%. Dalam jumlah ini, produk dengan kandungan phenoxyethanol bisa digunakan sehari-hari oleh orang dewasa.

Meski aman untuk sebagian besar orang, phenoxyethanol dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, khususnya pada orang dengan kulit sensitif atau mereka yang memiliki alergi terhadap bahan kimia ini. Efek samping tersebut jarang terjadi pada konsentrasi yang rendah, tetapi mungkin lebih sering muncul pada konsentrasi yang lebih tinggi.

Selain reaksi alergi, paparan phenoxyethanol pada konsentrasi tinggi dan dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, hati, ginjal, serta sistem saraf.

Pada bayi, paparan phenoxyethanol lebih rentan memicu reaksi alergi berupa iritasi mata dan kulit. Penelitian juga membuktikan bahwa paparan phenoxyethanol bisa menyebabkan bayi mengalami dehidrasi, muntah, diare, serta gangguan sistem saraf pusat. 

Sementara itu, penggunaan produk dengan kandungan phenoxyethanol pada ibu hamil tergolong aman dan tidak akan memengaruhi janin, asalkan konsentrasinya rendah.

Untuk mencegah bahaya phenoxyethanol, Anda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini:

  • Periksa label produk perawatan kulit maupun kosmetik apakah mengandung phenoxyethanol, terutama jika Anda memiliki kulit sensitif atau alergi.
  • Hindari menggunakan produk yang mengandung phenoxyethanol pada produk perawatan kulit bayi, seperti tisu basah atau krim.
  • Jangan gunakan produk yang mengandung phenoxyethanol pada kulit yang mengalami iritasi atau luka terbuka.
  • Pilih produk yang mencantumkan kadar phenoxyethanol untuk memastikan bahwa konsentrasinya rendah.
  • Lakukan uji coba pada area kecil kulit sebelum menggunakan produk baru untuk mengidentifikasi reaksi alergi atau iritasi

Meski dianggap aman dalam konsentrasi rendah, penggunaan phenoxyethanol tetap harus diperhatikan, terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif dan produk khusus bayi.

Anda juga perlu memperhatikan kandungan pengawet lainnya pada produk yang mungkin dapat memicu alergi, seperti methylisothiazolinone, caprylyl glycol, formaldehyde, DMDM hydantoin ,benzoic acid, sorbic acid, methylparaben, ethylparaben, propylparaben, dan butylparaben.

Apabila Anda ragu mengenai kandungan phenoxyethanol pada suatu produk, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter melalui layanan Chat Bersama Dokter. Dokter juga dapat merekomendasikan produk yang lebih sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.