Melakukan pijat perineum secara rutin pada trimester akhir kehamilan hingga waktunya bersalin dapat membuat otot-otot jalan lahir ibu hamil menjadi lebih lentur. Dengan begitu, risiko terjadinya robekan jalan lahir saat persalinan pun akan lebih rendah.
Sesuai namanya, pijat perineum merupakan pijatan yang dilakukan di bagian perineum, yaitu area yang berada di antara vagina dan anus. Pijatan perineum dapat membantu otot-otot perineum dan jalan lahir menjadi lebih elastis dan kuat, sehingga berisiko lebih rendah untuk mengalami robekan jalan lahir ketika proses persalinan berlangsung.
Untuk melakukannya di rumah, Bumil bisa memijat perineum sendiri atau meminta suami untuk melakukannya. Bila perlu, Bumil juga bisa meminta bantuan bidan untuk melakukan pijatan perineum.
Aman dan Bermanfaat untuk Kehamilan Sehat
Pijat perineum dianjurkan untuk mulai dilakukan saat usia kehamilan mendekati waktu prediksi melahirkan, yaitu sekitar 3–4 minggu sebelum melahirkan. Menurut penelitian, ibu hamil yang rutin memijat perineumnya memiliki kemungkinan lebih kecil untuk membutuhkan prosedur episiotomi saat persalinan dan berisiko lebih rendah mengalami robekan perineum.
Pijat perineum tergolong aman untuk kondisi kehamilan sehat atau berisiko rendah. Namun, bukan berarti semua ibu hamil bisa menjalani dan melakukan pijat perineum. Pijatan ini tidak disarankan untuk dilakukan bagi ibu hamil yang menderita perdarahan vagina, herpes di organ intim, atau memiliki luka di vagina dan perineumnya.
Rasa tidak nyaman dan nyeri mungkin akan dirasakan saat pertama kali melakukan pijat perineum. Akan tetapi, lama kelamaan rasa tidak nyaman tersebut akan berkurang jika pijatan perineum dilakukan secara rutin setiap hari selama beberapa minggu hingga menjelang persalinan.
Cara Melakukan Pijat Perineum
Pijat perineum tidak membutuhkan alat khusus dan mudah dilakukan. Bumil hanya perlu meluangkan waktu sekitar 5 menit setiap harinya untuk melakukan pijat perineum. Berikut ini adalah langkah-langkahnya:
- Sebelum Bumil mulai melakukan pijatan, cucilah tangan terlebih dahulu. Pastikan pula kuku jari Bumil sudah dipotong dan tidak terlalu panjang agar tidak melukai perineum ketika dipijat.
- Pilih posisi yang paling nyaman. Bumil bisa melakukan pijat perineum dengan posisi duduk, berbaring, atau berdiri dengan meletakkan satu kaki di kursi. Bumil juga bisa menambahkan kompres air hangat untuk membantu merelaksasi otot perineum.
- Oleskan jari dengan minyak yang lembut untuk kulit, seperti minyak vitamin E, baby oil, atau minyak zaitun, kemudian posisikan jari jempol sekitar 2–3 cm di dalam vagina. Jika minyak urut tersebut tidak tersedia, Bumil bisa menggunakan pelumas kondom berbahan dasar air.
- Dengan jari tersebut, tekan bagian dalam vagina dengan lembut ke arah dubur dan bagian samping vagina. Awalnya, Bumil mungkin akan merasakan sensasi kesemutan dan sedikit nyeri. Namun, jika sudah terbiasa melakukannya, rasa nyeri tersebut akan berkurang ketika pijat perineum dilakukan.
- Lakukan gerakan ini selama 2 menit, tapi jika terasa sangat nyeri atau tidak nyaman, segera hentikan.
- Setelah itu, lakukan pijatan lembut membentuk huruf U pada area vagina bagian bawah. Cukup lakukan gerakan ini selama 1 menit. Jika sudah mulai terbiasa dengan pijatan perineum, Bumil bisa melakukannya hingga 5 menit.
Pijat perineum dapat membantu proses persalinan menjadi lebih lancar. Maka, sayang rasanya jika Bumil tidak memanfaatkannya. Jika Bumil masih bingung atau belum mengerti cara memijat perineum yang benar, cobalah untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter atau bidan.