Selaput dara buatan diciptakan agar area kewanitaan yang identik dengan keperawanan tersebut tampak kembali utuh. Hal ini pun mendasari munculnya ketertarikan pada sebagian wanita untuk melakukan hymenorrhapy. Namun, ada banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menjalani prosedur ini.
Selaput dara yang utuh kerap dikaitkan dengan keperawanan dan akan berdarah ketika pertama kali berhubungan intim. Padahal, menurut ilmu medis, keluarnya darah saat pertama kali berhubungan intim tidak selalu menjadi tanda bahwa wanita tersebut masih perawan.
Hal ini dikarenakan tidak semua wanita memiliki selaput dara yang utuh dan tidak semua selaput dara mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kalinya. Namun, pada sebagian wanita, selaput dara yang tidak lagi utuh menimbulkan rasa tidak nyaman dan menurunkan rasa percaya diri.
Hal inilah yang menjadi alasan kebanyakan wanita tertarik untuk menggunakan selaput dara buatan atau melakukan hymenorrhaphy, karena dianggap bisa “mengembalikan” keutuhan selaput dara.
Bahaya Penggunaan Selaput Dara Buatan
Selaput dara buatan adalah selaput dara palsu yang digunakan untuk membuat selaput dara terlihat kembali utuh. Selaput ini terbuat dari bahan gelatin yang berisikan darah buatan dan dapat mengalir keluar dari vagina layaknya saat wanita berhubungan intim untuk pertama kali.
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa selaput dara buatan aman untuk digunakan, bahkan belum ada yang terdaftar dalam BPOM. Artinya, keamanannya pun masih diragukan.
Dari segi medis, pemasangan selaput dara buatan atau selaput dara palsu secara sembarangan justru bisa menimbulkan masalah. Misalnya, infeksi vagina yang tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga memicu keputihan, bau tidak sedap, gatal, kemerahan, vagina bengkak, dan sensasi nyeri atau terbakar.
Hymenorrhaphy, Operasi Pengembalian Selaput Dara
Daripada menggunakan selaput dara buatan, Anda lebih dianjurkan untuk melakukan hymenorrhaphy atau hymenoplasty. Hymenorrhaphy adalah operasi pengembalian bentuk selaput dara agar kembali utuh. Prosedur ini termasuk dalam kategori operasi plastik kosmetik alat kelamin wanita (vagina) atau operasi ginekologi estetik.
Operasi selaput dara ini dilakukan dengan cara menjahit kembali sisa-sisa selaput dara yang telah robek atau rusak. Sebelum hymenorrhaphy dilakukan, dokter akan memberikan anestesi lokal terlebih dahulu.
Setelah anestesi lokal dilakukan dan obat anestesi bekerja, dokter akan menjahit lapisan dalam dan luar selaput dara guna mengembalikan bentuknya seperti semula. Setelah operasi dilakukan, luka jahitan akan diberi salep antibiotik.
Dilihat dari sisi medis, prosedur hymenorrhaphy memang lebih aman dibandingkan pemasangan selaput dara palsu. Namun, prosedur ini juga bisa menimbulkan komplikasi, seperti terbentuknya bekas luka, nyeri vagina saat berhubungan intim, infeksi, dan perlekatan jaringan akibat bekas operasi.
Jangan tergiur dengan iming-iming selaput dara buatan yang beredar bebas di pasaran karena penggunaannya belum tentu aman dan belum mengantongi izin BPOM. Jika Anda memang ingin mengembalikan keutuhan selaput dara untuk kepentingan estetika atau alasan lain, lebih baik lakukan hymenorrhaphy atau hymenoplasty.
Namun, jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur tersebut. Selain itu, pastikan hymenorrhapy dilakukan oleh dokter yang sudah memiliki kompetensi untuk melakukan tindakan ini.
Jika Anda sudah terlanjur menggunakan selaput dara buatan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi serius yang tidak diinginkan.