Operasi plastik dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah bagian tubuh tertentu. Namun, sama seperti tindakan medis lainnya, operasi plastik juga memiliki risiko. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beberapa hal seputar operasi plastik sebelum menjalaninya.

Operasi plastik umumnya dilakukan untuk memperbaiki atau merekonstruksi kulit, otot, dan jaringan ikat tubuh yang rusak akibat cedera, luka, atau penyakit tertentu. Tujuan dari operasi plastik adalah mengembalikan fungsi jaringan dan kulit agar berfungsi senormal mungkin.

Operasi Plastik, Hal-Hal yang Perlu Diketahui sebelum Menjalaninya - Alodokter

Selain untuk memperbaiki area tubuh yang rusak, operasi plastik juga bisa dilakukan untuk alasan estetika atau kecantikan. Operasi plastik yang bersifat estetik umumnya dilakukan untuk mengubah bagian wajah atau tubuh agar terlihat lebih menarik.

Beberapa Jenis Operasi Plastik di Bidang Kecantikan

Operasi plastik tersedia dalam berbagai jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis operasi plastik yang biasa dilakukan untuk memperbaiki atau mengubah bentuk struktur wajah dan tubuh:

1. Operasi hidung

Operasi hidung merupakan salah satu jenis operasi plastik yang paling umum dilakukan. Operasi ini dapat dilakukan untuk memperbaiki bentuk hidung, misalnya hidung yang tampak terlalu besar, pesek, atau bengkok. Operasi ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki bentuk hidung yang rusak akibat cedera.

Operasi hidung untuk mengubah penampilan baru dapat dilakukan jika seseorang telah menginjak usia remaja atau sekitar 16 tahun. Selain itu, operasi ini mungkin tidak disarankan untuk dilakukan pada orang yang sering melakukan olahraga berat.

2. Operasi kelopak mata

Operasi plastik untuk kelopak mata dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan, mulai dari kelopak mata yang turun hingga menghilangkan kantung mata. Selain itu, jenis operasi plastik ini juga dapat dilakukan untuk menghilangkan kelebihan kulit dan lemak, serta membuat kelopak mata menjadi lebih kencang dan halus.

Selain karena alasan estetika, operasi kelopak mata juga bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tertentu pada mata, seperti entropion.

3. Operasi bibir

Operasi plastik pada bibir bertujuan untuk membuat bibir menjadi lebih berisi atau lebih tebal. Operasi ini dilakukan dengan cara memasang implan pada bibir. Selain dengan operasi, dokter juga dapat memperindah bentuk bibir dengan cara lain, seperti menyuntikkan zat tertentu.

Beberapa bahan atau zat yang kerap digunakan untuk memperindah bentuk bibir adalah lemak dan filler, misalnya asam hialuronat.

Operasi bibir mungkin tidak cocok dilakukan pada orang yang memiliki alergi atau penyakit tertentu, seperti diabetes, herpes, dan penyakit autoimun, termasuk lupus dan rheumatoid arthritis.

4. Implan pipi

Jaringan di wajah bisa menjadi lebih tipis dan kurang kencang seiring bertambahnya usia. Tindakan operasi plastik berupa implan pipi dapat dilakukan untuk menambah volume di area pipi dan memberikan tampilan wajah yang lebih muda.

Implan pipi juga bisa dilakukan untuk mengecilkan pipi dan membuat wajah tampak lebih alami setelah operasi rekonstruktif, misalnya pada operasi untuk memperbaiki kerusakan wajah akibat cedera atau kanker.

Namun, teknik operasi plastik ini tidak cocok dilakukan pada orang yang kulit wajahnya terlalu kendur. Sebagai alternatif, dokter mungkin bisa melakukan facelift atau operasi penarikan wajah.

5. Operasi pengencangan dahi

Operasi pengencangan dahi dilakukan dengan menarik kulit dahi agar terlihat lebih kencang dan menghilangkan kerutan maupun lipatan halus pada dahi. Tujuan dari operasi plastik ini adalah memperbaiki struktur alis yang turun dan menghilangkan kerutan di dahi.

6. Operasi tarik wajah

Operasi plastik tarik wajah atau facelift bertujuan untuk mengencangkan wajah dan menghilangkan kerutan atau keriput pada wajah. Operasi ini umumnya dilakukan oleh mereka yang sudah berusia lanjut, memiliki kulit wajah dan leher yang kendur, atau memiliki kelebihan lemak di dagu.

Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengencangkan kulit yang kendur sekaligus agar terlihat lebih awet muda.

Selain berbagai jenis operasi di atas, masih banyak jenis operasi plastik yang juga cukup umum dilakukan, misalnya operasi plastik pada payudara, pemasangan implan payudara, operasi vagina, operasi pembesaran bokong, dan operasi dagu.

Tips Setelah Menjalani Operasi Plastik

Setelah menjalani operasi plastik, Anda disarankan untuk menjalani pengobatan dan mengikuti hal-hal yang dianjurkan dokter agar proses pemulihan berlangsung cepat dan lancar.

Berikut ini adalah hal-hal yang sebaiknya Anda lakukan setelah menjalani operasi plastik:

Lakukan olahraga ringan

Setelah menjalani operasi, Anda memang harus beristirahat untuk memulihkan diri. Namun, jika dokter mengizinkan, sebaiknya Anda melakukan olahraga ringan seperti berjalan-jalan di sekitar rumah. Olahraga dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan, dan mempercepat pemulihan operasi plastik.

Konsumsi obat

Dokter mungkin meresepkan obat pereda nyeri atau antibiotik setelah selesai menjalani operasi plastik. Jika ada resep antibiotik yang harus diminum, pastikan Anda meminumnya sesuai instruksi yang diberikan. Selain itu, konsumsi pereda nyeri juga dapat bermanfaat untuk menghilangkan sakit atau rasa tidak nyaman setelah operasi.

Cukupi asupan nutrisi dan cairan tubuh

Salah satu hal sederhana tetapi penting untuk dilakukan setelah operasi adalah mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang. Anda dapat mengonsumsi buah, sayur, dan daging tanpa lemak.

Selain itu, Anda juga harus memenuhi kebutuhan tubuh akan air. Anda juga harus menghindari konsumsi makanan olahan, minuman manis, dan makanan asin karena dapat menghambat proses pemulihan tubuh.

Selain berbagai hal di atas, Anda juga tidak boleh merokok dan mengonsumsi alkohol serta kafein. Pastikan juga Anda tidak melewatkan jadwal kontrol selanjutnya.

Risiko dan Komplikasi Operasi Plastik yang Penting Diketahui

Sama seperti tindakan operasi pada umumnya, operasi plastik juga memiliki risiko dan bisa menimbulkan komplikasi tertentu. Berikut ini adalah berbagai risiko dan komplikasi yang bisa terjadi setelah Anda menjalani operasi plastik:

  • Perdarahan dan memar
  • Infeksi
  • Kesemutan atau mati rasa
  • Implan bocor atau bergeser, misalnya pada operasi pemasangan implan pipi, dagu, atau payudara
  • Hilangnya rambut dan mati rasa di sekitar area yang dioperasi, misalnya dahi

Mengingat risiko dan kemungkinan terjadinya komplikasi dari operasi plastik, sebaiknya Anda mencari informasi sebanyak mungkin dari dokter sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Tanyakan juga mengenai tujuan operasi, peluang keberhasilan, dan biaya yang diperlukan.

Selain itu, hasil dari operasi plastik pada setiap orang bisa berbeda-beda. Jadi pastikan Anda melakukan operasi plastik setelah berkonsultasi dengan dokter agar hasil yang didapatkan sesuai dengan keinginan.