Menguruskan badan memang tidak dilarang, mulai dari rajin berolahraga hingga mengurangi asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh, alias diet. Untuk mengurangi berat badan, ada macam-macam diet yang bisa dipilih sesuai dengan kondisi tubuh.
Baik untuk alasan kesehatan maupun penampilan, menurunkan berat badan merupakan hal lumrah yang dilakukan banyak orang di seluruh dunia. Untuk mempermudah hilangnya lemak berlebih di tubuh, macam-macam diet atau pola makan telah banyak tersedia. Jangan bingung memilih dari sekian banyak diet yang ada, sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh Anda.
Diet 5:2
Diet 5:2 dilakukan dengan cara makan normal selama lima hari kemudian puasa selama dua hari dalam satu minggu. Selain menurunkan berat badan, diet ini diklaim dapat meningkatkan usia hidup, meningkatkan fungsi kognitif, dan melindungi otak dari kondisi seperti demensia dan penyakit Alzheimer. Diet ini juga melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit.
Menurut satu penelitian, diet 5:2 diduga dapat membantu mengurangi risiko penyakit diabetes tipe 2 dengan meningkatkan sensitivitas insulin. Sedangkan penelitian lainnya mengungkapkan, diet 5:2 dapat membantu menurunkan risiko kanker yang berhubungan dengan obesitas dan kanker payudara. Namun, kedua penelitian tersebut masih membutuhkan studi dan pembuktian lebih lanjut.
Efek samping dari diet ini adalah perubahan suasana perasaan (irritable), sulit tidur, bau mulut, dehidrasi, dan mengantuk di siang hari.
Diet Dukan
Diet selanjutnya dari macam-macam diet yang umum dilakukan adalah diet Dukan. Diet ini menekankan pola makan tinggi protein dan rendah karbohidrat, serta rendah lemak. Diet Dukan dirancang sehingga Anda tidak merasa lapar selama menjalani diet. Anda dapat memilih dari 100 jenis makanan berbeda (72 hewani dan 28 nabati), serta diperbolehkan memakannya sebanyak yang diinginkan, asalkan dari 100 jenis makanan tersebut. Pola makan ini diduga dapat menurunkan berat badan sebanyak 15 kg dalam 8-10 minggu.
Namun jangan senang dulu, diet Dukan tidak bebas efek samping. Berat badan turun sebagian besar disebabkan oleh hilangnya cairan tubuh dan massa otot. Anda bisa mengalami kelelahan, kekurangan nutrisi tertentu, sembelit, bau mulut, mulut kering, hingga meningkatnya risiko terkena kanker jika dilakukan terus-menerus.
Diet Paleo
Diet Paleo hanya memperbolehkan Anda mengonsumsi makanan alami seperti manusia gua di zaman prasejarah. Makanan yang dimaksud adalah daging tanpa lemak, telur, buah-buahan, sayuran, ikan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati. Sedangkan makanan yang sebaiknya dihindari adalah produk susu, biji sereal, makanan dan minuman olahan, garam, gula, dan kentang.
Diet Paleo memang menghindarkan Anda dari gula, garam, dan makanan olahan. Namun di sisi lain, Anda bisa cepat bosan karena makan terasa hambar, mengeluarkan lebih banyak uang karena harus konsumsi makanan organik, bahkan dapat menyebabkan tidak tercukupinya asupan karbohidrat dan kalsium. Lebih dari itu, tidak ada catatan akurat bagaimana pola makan manusia prasejarah, dan kurang adanya bukti ilmiah terkait klaim kesehatan diet ini.
Diet Atkins
Diet Atkins menurunkan berat badan dengan mengurangi atau tidak mengonsumsi karbohidrat sederhana sama sekali, tapi boleh banyak mengonsumsi protein dan lemak. Teorinya, saat Anda kelaparan akibat tidak ada cukup karbohidrat, tubuh akan mulai membakar lemak untuk mendapatkan energi. Seperti juga macam-macam diet lainnya, pola makan ini bisa menimbulkan efek samping, seperti kekurangan nutrisi, susah BAB, pusing, insomnia, mual, kelelahan karena kurangnya karbohidrat, serta berpotensi kekurangan serat.
Selain diet di atas, masih ada banyak jenis diet lainnya, seperti diet mayo, diet detoksifikasi, diet Mediterranean, diet DEBM, dan diet air putih, maupun diet sirtfood. Efektivitas tiap jenis diet belum tentu sama pada setiap orang, tergantung kondisi tubuh orang yang menjalani diet dan pola makannya sebelum diet.
Jadi, sebelum Anda mencoba macam-macam diet di atas, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli gizi. Sembarang mengadopsi pola makan bisa membahayakan kondisi dan kesehatan tubuh.