Pilek menahun sering kali disamakan dengan pilek biasa. Padahal, keduanya adalah dua kondisi yang berbeda. Pilek menahun tidak boleh disepelekan karena ini bisa menjadi tanda adanya penyakit serius lain yang sedang terjadi serta membutuhkan penanganan medis yang tepat.
Pilek umumnya disebabkan oleh paparan udara dingin, infeksi virus, sampai efek samping obat-obatan tertentu. Saat pilek menyerang, penderitanya akan mengalami bersin-bersin, hidung meler atau tersumbat, batuk, sakit kepala dan tenggorokan, serta tubuh terasa lelah.
Pilek biasanya akan hilang sekitar 14 hari, baik dengan atau tanpa pengobatan. Namun, jika pilek tidak hilang lebih dari 2 minggu atau bahkan hingga bertahun-tahun, bisa jadi disebabkan oleh kondisi medis lain yang sebaiknya tidak dianggap remeh.
Berbagai Kondisi Penyebab Pilek Menahun
Berikut ini adalah berbagai kondisi medis yang sering menjadi penyebab pilek menahun:
1. Alergi
Penyebab pilek menahun paling umum adalah alergi. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya paparan alergen atau hal yang dapat memicu alergi, seperti tungau, debu rumah atau bulu hewan peliharaan, serpihan kayu, serbuk sari, atau tepung.
Saat alergi terjadi, sistem kekebalan tubuh akan bereaksi dengan melepaskan histamin. Akibatnya, hidung menjadi meradang dan menimbulkan gejala khas, seperti pilek, hidung tersumbat, dan keluar lendir dari hidung. Gejala tersebut terkadang disertai dengan batuk, bersin, badan terasa sakit, dan demam.
2. Sinusitis
Pilek menahun juga bisa disebabkan oleh sinusitis. Kondisi ini ditandai dengan peradangan atau pembengkakan pada jaringan dinding yang melapisi rongga sinus, yaitu ruang berisi udara yang terletak di rongga hidung, pipi, dan bagian atas mata.
Pilek menahun yang disebabkan sinusitis dapat menimbulkan rasa sakit di sekitar mata dan hidung, serta menghasilkan lendir berwarna kekuningan. Gejala ini umumnya menetap hingga 4 minggu, tetapi juga bisa berlangsung lebih lama. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai sinusitis kronis.
3. Polip hidung
Selain kedua kondisi di atas, polip hidung juga bisa menjadi penyebab lain pilek menahun. Polip hidung ditandai dengan pembengkakan selaput hidung yang terjadi di dalam saluran hidung dan sinus. Kondisi ini tidak selalu menimbulkan gejala, terlebih jika berukuran kecil.
Namun, jika polip berukuran besar, biasanya akan menimbulkan gejala berupa hidung tersumbat atau meler dan lendir yang mengalir ke belakang tenggorokan (postnasal drip).
Tidak hanya itu, polip hidung berukuran besar juga bisa disertai dengan nyeri di sekitar wajah dan gigi, mimisan, hingga gangguan indra penciuman dan indra perasa.
Meski polip hidung bukan penyakit yang mengkhawatirkan, Anda tetap harus waspada. Terlebih, jika polip hidung menyebabkan kesulitan bernapas, pembengkakan di sekitar mata, sakit kepala parah, atau gangguan penglihatan.
4. Kanker nasofaring
Kanker nasofaring adalah kanker ganas yang menyerang nasofaring yang terletak di belakang rongga hidung dan di balik langit-langit mulut. Penyakit ini terbilang langka dan dapat ditandai dengan gejala pilek menahun yang umumnya disertai dengan keluhan hidung tersumbat sebelah.
Selain itu, gejala kanker nasofaring juga dapat berupa munculnya benjolan di leher, mimisan, telinga berdenging, gangguan pendengaran, infeksi telinga berulang, sakit kepala, sakit tenggorokan, mati rasa di area wajah, gangguan penciuman, sampai kehilangan penglihatan.
Kanker nasofaring terbilang sulit untuk terdeteksi. Untuk meminimalkan risiko terkena penyakit ini, Anda dianjurkan untuk membatasi makanan kalengan yang diawetkan dengan garam, berhenti merokok, dan berhenti mengonsumsi minuman beralkohol.
Pada beberapa orang, gejala pilek menahun muncul setiap hari di saat-saat tertentu. Namun, ada pula gejala pilek menahun yang hilang timbul secara acak
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala pilek menahun yang tak kunjung sembuh atau disertai sakit telinga, sesak napas, sulit menelan, nyeri dada atau perut, leher kaku, atau batuk berdahak selama lebih dari 1 minggu.